Aruna Melangkah kaki jenjangnya masuk kedalam rumah mewah yang ada di depannya, sedangkan mata miliknya menelisik setiap sudut ruangan tersebut, Aruna tersenyum tipis.
Tidak banyak yang berubah dari rumah ini masih sama seperti dulu, hanya saja kenapa foto-foto disitu tidak ada dirinya apakah mereka melupakan dirinya? harusnya kan ada dirinya ditengah abang-abangnya itu, Ah Aruna pikir harus memberitahu kepada Daddy untuk ada sesi foto sekeluarga part dua.
"N-nona Alexia".
Aruna gadis itu membalikkan badannya yang tadi fokus didepan foto-foto diruangan tersebut kini tersenyum lebar menyambut pelukan wanita tua yang ada didepannya itu. "Bibi?".
"Masya Allah non nambah cakep aja tinggal disana" Ujar sang bibi menyambut pelukanku.
Aruna tersipu malu atas pujian bibi hana yang diberikan untuknya. "Bibi bisa aja nihh ah, Al kan memang sudah cantik dari lahir bi" sambil menahan saltingnya."Bibi gimana kabarnya" Lanjut Aruna menanyakan kabar ke bibi Hana.
"Alhamdulillah bibi teh masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk bisa melihat non Al pulang kesini".
"Ayo non jangan disini, bibi antarkan non Al ke kamar non pasti non capek kan abis dalam perjalanan panjang" Ajak si bibi sambil menuntun kearah atas menuju kamarnya.
~~~~~"""~~~~~
Sesampainya Bibi mengantarnya ke pintu kamar yang bercat pink dengan bertuliskan "Room Princess Aldercy" Bibi langsung bilang kepadanya.
"Nah sudah sampai, kalau Non butuh sesuatu apapun itu bilang pada bibi ya, biar bibi buatkan jika kepengen sesuatu" Kata Bibi Hana sambil membukakan pintu pinknya yang ada didepannya.
Aruna mengeluarkan jempol miliknya
"Siap bibi ku nanti kalau Al butuh sesuatu Al panggil bibi,Ohiya bi kalau Mommy sama Abang-abang udah pulang jangan kasih tau ya kalau aku udah pulang kesini" Ucap Aruna sambil tersenyum kepada bibi.
Karena dirinya ingin membuat suprise buat seluruh keluarganya kalau dia sudah pulang.
"Oke deh siap non bibi ga akan kasih tau,yaudah bibi lanjut kebawah ya non soalnya bibi mau menyiapkan makan siang, soalnya sudah menuju makan siang, nanti kalau bibi belum siapkan non makan apa nanti yakan" Kata si bibi Hana sambil menggodaku.
"Baik silahkan bibi, masak yang enak ya" Jahil Aruna sambil memainkan Alisku naik turun menggoda balik bibiku ini.
"Siap atuh non, permisi" Pamit bibi langsung menuruni anak tangga satu-satu dengan hati hati.
Setelah kepergian sang bibi kini Aruna menuju masuk kekamarnya yang berwarna pink yang baru saja di bukakan sang bibi.
Kuncinya saja masih tergantung di pintunya itu. Setelah itu dirinya menutup kembali pintu tersebut dan tak lupa mengunci pintunya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNA
RandomMenceritakan sosok gadis cantik yang mempunyai 10 abang dan juga sahabat-sahabatnya yang super baik!