Holla cemuah. I lope you yang vote.
🌟🌟🌟
Gema sedikit tercengang. Ternyata kebiasaan randomnya bisa menjadi pembeda dengan Cyteria.
"Cyteria ada di dalam tubuh ini juga. Kami bergantian. Terkadang Cyteria yang muncul, terkadang aku. Tapi sejak beberapa hari lalu, lebih dominan aku yang muncul."
"Seperti DID atau memang DID*?"
Langsung Gema menggeleng. "Bukan dan tidak sama. Aku tidak tercipta dari masa lalu kelam Cyteria karena aku memang bukan berasal dari dunia ini."
Nalendra menurunkan pantat hingga menyentuh lantai, tidak lagi berjongkok. "Alien maksudmu? Seperti MaJo?"
"Ya ampun, kenapa kamu cepat sekali menyimpulkan sesuatu tanpa berpikir dulu? Aku, Gema, bukan alien atau makhluk-makhluk itu." Gema tidak terima jika disamakan dengan alien yang mana selalu digambarkan dengan wajah aneh dan menyeramkan. Hei, andai Nalendra tahu wajah asli Gema, lelaki itu pasti kepincut.
Di dalam diri, Cyteria tergelak. "Aku rasa tidak begitu. Nalendra tidak suka tante-tante berambut hijau layaknya kolor ijo."
Sakit hati Gema. Gadis itu ingin menjitak kepala Cyteria. Kalau saja tak ikut sakit, mungkin Gema sudah memukul kepala ini sekarang juga!
"Lantas, dari mana asalmu?"
Perkara pertanyaan Nalendra, Gema tersadar dan berdeham. Dia tampilkan wajah serius.
"Bumi. Tapi berbeda dimensi. Mungkin itu istilah yang lebih cocok. Aku sendiri bingung dengan kalimat yang tepat untuk dunia asalku."
"Maksudmu dunia paralel?"
Gema mengangguk sekilas sebelum menggeleng cepat. Dia tidak benar-benar yakin.
“Umurmu berapa? Lima ratus tahun? Tujuh ratus tahun?
Gema tersentak. "Kamu pikir aku siluman nenek lumutan?"
Tidak Cyteria, tidak Nalendra, sama-sama kurang ajar terhadap orang yang lebih tua. Begini-begini Gema pernah masuk majalah anak. Anak bermasalah maksudnya.
"Bukannya kamu bilang bukan makhluk dunia ini? Berarti kamu bukan manusia."
Gema menatap Nalendra bosan. "Aku ma—."
Rentetan kejadian sebelum Gema datang ke dunia ini, berputar di pikiran. Makan apel, tersedak, terantuk ujung meja, terjatuh, menggapai apa pun, meminta tolong, sampai semua menggelap tergambar sangat jelas.
Sekarang timbul pertanyaan apakah Gema masih manusia atau justru memang hantu penasaran?
Pertanyaan itu pernah terlintas. Dan sampai sekarang tidak memiliki jawaban. Gema tidak bisa tahu pasti sebelum jelas tubuh aslinya ada di mana.
"Aku juga penasaran dengan maksud dari pernyataanmu yang mengatakan bahwa, kamu penulis novel yang mana aku serta seluruh penghuni akselerasi adalah tokoh yang kamu ciptakan."
Gema membenarkan. "Benar. Sajani adalah FL atau Female lead yang artinya pemeran utama wanita. Sementara meal lead atau pemeran utama laki-lakinya adalah Enrda."
Nalendra mengubah posisi duduk menjadi bersila. Menautkan kedua tangan di atas lipatan kaki. "Lalu Cyteria sendiri jadi apa?"
"Seperti yang kamu tahu, dalam setiap cerita ataupun drama selalu ada tokoh protagonis dan antagonis. Ada hero, ada villain. Jika Sajani adalah hero sekaligus protagonis, jadi bisa kamu simpulkan peran apa Cyteria di sini."
"Antagonis sekaligus penjahatnya," lanjut Nalendra. Langsung paham. Sudah dibilang, anak akselerasi cepat tanggap.
Sebagian helai rambut milik Cyteria terjatuh di kala Gema menunduk, mengamati rok abu-abu yang dia kenakan. Saat itu pula tangan Nalendra terangkat, terulur mendekat.
Adegan yang mustahil ada di novel asli. Nalendra menyelipkan rambut Cyteria ke balik telinga. Mereka saling berpandangan. Gema mengerjap, begitu pula Nalendra.
"Oh, maaf," kata Nalendra sembari menjauhkan tangannya dan bergegas bangkit. "Kita harus keluar dari sini. Aku harus mencari Kak Sajani."
Ada jantung yang berdegup kencang, tapi bukan milik Gema melainkan Cyteria.
"Tadi itu apa?" tanya Cyteria. "Tidak mungkin kan hal itu?"
Gema tahu apa yang dimaksud Cyteria, tapi dia memilih diam. Biar Cyteria yang memahami perasaannya.
Dilihatnya Nalendra bergeming, berdiri sangat dekat dengan daun pintu. Jangankan mengintip celah pintu seperti tadi, pintu saja tidak terbuka.
Untuk menghalau kecanggungan ini, Gema berinisiatif. Gadis itu mendekati Nalendra dan bertanya, "Apa sudah aman?"
Tak dinyana, Nalendra justru terperanjat dan melotot pada Gema. Lelaki itu menjauh. Pura-pura batuk, menunjuk-nunjuk ke pintu.
"A-aku belum! A-aku belum memeriksanya. Nanti saja kuperiksa."
Astaga. Jadi begini rasanya melihat seseorang salah tingkah?
***
*DID: Dissociative Identity Disorder atau kepribadian ganda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Villain?! (TAMAT)
HumorAku, sih, yes kalau dikerubung banyak cogan, tapi BIG NO kalau dikerubung untuk dibunuh! ~Gema Nasib orang kejam pasti dapat karma. Karmanya tak main-main pula. Masuk ke novel buatan sendiri sebagai penjahat yang berakhir mati. Eh, semesta sedang b...