30 A

93 21 0
                                    

AREA WAJIB VOTE
SUNNAH KOMEN

Bab 30. Ingin Kabur, Tapi Gagal

Jika kamu merasa dikhianati manusia kuncinya cuma satu
Percaya itu cuma sama Allah SWT

(Weh, tumben aku lurus. Buahaha)

🌟🌟🌟

Suara raungan melecut, menggetarkan tanah yang dipijak. Cyteria berjongkok, menutup telinga, tak bisa sempurna menghalau polusi suara sebab tangan membawa bungkusan berisi bulatan ketan. Untung pula, Cyteria menghitung sambil memasukkan bulatan itu ke dalam wadah. Cepat Cyteria menoleh pada Nalendra, yang ternyata juga sudah menutup kedua telinga. Mereka beradu pandang.

Dua menit menunggu. Dirasa aman, Nalendra bergerak pelan-pelan menuju jendela, diikuti Cyteria yang memilih mendekati jendela lainnya. Kedua mata remaja itu terbelalak. Gema yang ada dalam diri merasakan lumpuh pada seluruh saraf berkat sosok yang mereka lihat.

Sosok monster bunga berevolusi menjadi lebih besar dan tinggi. Ada hawa beracun seperti kabut hitam yang mengelilingi.

Cyteria menelan air liurnya yang terasa berat. "Apa itu yang disebut MaJo?"

"Bukan," jawab Nalendra. "Itu yang kusebut tadi dengan wadah para jiwa."

"Lantas sosok MaJo itu seperti apa?"

Otot-otot Cyteria merespons refleks untuk mencangkung tatkala ada para pengikut MaJo dekat jendela. Keringat bereproduksi, membanjiri lagi, telapak tangan sangat basah. Degup jantung tak sempat tenang. Seluruh tubuh menggigil. Harap-harap kalau para Makhluk tidak melihat atau menangkap suara gerakan tubuh Cyteria barusan.

Kenyataan seringnya menghancurkan harapan. Ada dua tabung lab yang jatuh setelah menggelinding sedari tadi. Nahas, hal itu memicu pengerusakan kaca jendela oleh empat makhluk. Cyteria dan Nalendra berkelit. Seakan otak mereka terhubung, hanya butuh satu anggukan, keduanya membuka pintu lantas melewatinya tanpa enggan. Menutup pintu cepat. Lagi-lagi Nalendra kebagian menghalangi sementara Cyteria menarik meja. Sayang, meja itu sangat berat. Butuh tenaga ekstra yang wajib dikeluarkan gadis itu.

Berhasil. Mereka selamat lagi. Keduanya membungkuk, merebahkan sebagian tubuh ke atas meja. Deru napas saling bersahutan layaknya berlomba mendapat oksigen terbanyak.

Gedoran di pintu meredup dan hilang. Tanda kalau pintunya sudah berganti dimensi ruang. Cyteria mundur, menyerongkan badan. Kali ini mereka berada di perpustakaan.

Cyteria membatin untuk berbicara dengan Gema. "Aku lelah, gantian."

Detik berikutnya Gema yang menguasai tubuh. Melihat sekeliling yang memang hanya berisi buku. Dibanding perpustakaan di sekolahnya dahulu, tempat ini lebih dan bahkan sangat luas layaknya perpustakaan Nasional.

Nalendra sudah menyusul. Berjalan dengan menyentuh buku-buku di samping kanannya. "Aku rasa kita gunakan kesempatan ini untuk mencari informasi lebih lengkap tentang sosok MaJo. Ya, meski aku tak yakin juga apakah ada buku yang menerangkan hal itu di sini."

Mengikuti usulan Nalendra tidak ada salahnya. Mereka terjebak di sini mungkin juga bukan tanpa alasan. Keluar pun juga memiliki resiko. Gema menyetujui. Dia melayangkan kaki ke arah deretan rak lainnya. Mencari apa pun yang berhubungan dengan dunia bawah tanah, makhluk mengerikan, monster, virus, apa pun.

Gema menyusuri setiap buku, membaca dengan teliti. Mencari, membuka, menggeser, mengambil buku. Masih belum ketemu. Beralih ke jajaran buku di balik badan. Terus bergerak sampai ujung. Belum ketemu, ganti lagi. Tak terdengar suara, senyap, bahkan langkah kaki Nalendra seakan lenyap. Gema terlalu fokus hingga tidak sadar kalau jalan yang tadi dia lewati, berubah bergelombang layaknya permukaan air tenang, tapi diganggu oleh tangan.

Terpaku pada satu buku, Gema mengambilnya. Dia bolak balik. Bukan buku non fiksi, melainkan buku fiksi bertema fantasy. Judul: Jadi Pahlawan Masa Depan Dengan Menangkap Dia yang Akan Menghancurkan Seluruh Dunia.

Gema seketika berdecak sebal. "Ini judul buku atau curhatan emak-emak? Panjang sekali." Namun, dari judul yang super panjang itu, entah mengapa Gema justru merasa familiar. Merasa kalau buku ini pernah dibacanya.

Dibukanya buku itu karena penasaran. Dan yang didapat bukanlah isi rangkaian kata yang berisi cerita melainkan umpatan dari ....

🌟🌟🌟

Hemmm. Kira-kira umpatan dari siapa, ya? 🤔

Yuhuuu. Karya ini bisa sangat banget dibaca di Karyakarsa secara Full dengan harga terjangkau. Ssttt... pilih paket aja, biar lebih hemat.

Membaca di Karyakarsa bisa lewat web, loh. Jadi enggak perlu download-download aplikasi lagi.

Yuk  klik Lynk di Bio Shima biar langsung ke sana tanpa merusak mata.

Dengan 4K aja kalian sudah dapat 3 Bab yang setara dengan 9 Bab Wattpad. Jadi kalian enggak rugi, Kawan.

Am I a Villain?! (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang