Geokjeong hajima

265 13 0
                                    

lisa terus menghajar lelaki itu, emosinya tak bisa dikendalikan. bagaimana tidak? gadis bermata hazel itu melihat secara langsung gadis yang ia sayangi selama ini sedang di lecehkan bahkan hampir dibunuh oleh lelaki dari perusahaan yang baru saja kerjasama dengan perusahaannya.

"BRENGSEK"

"MATI KAU KIM JONG IN!!"

Brugh

Sreeeaakkk

Brakkkkkk

Tubuh Kai habis babak belur olehku hingga akhirnya terpelanting cukup jauh entah pingsan atau mati.

Lisa langsung menghampiri Jennie yang tengah meringkuk lemah dilantai, kondisinya sungguh membuat Lisa sangat teriris hatinya. Tak dapat Lisa pungkiri walaupun selama hampir 2 tahun kurang hubungannya dengan Jennie tidak baik, bukan berati gadis bermata hazel itu tak memiliki perasaan yang masih tersimpan dihati kecilnya. Lisa tetap Lah Lisa hatinya sepenuhnya masih milik Jennie Kim Ruby Jane seorang.

"Ya Tuhan Je?" Gumamku mengangkat tubuh Jennie yang meringkuk agar menyandar ketubuhku

"Li lisahh" Jawab Jennie terbata tatapannya begitu kosong tubuhnya bergetar membuat pikiranku sangat kacau tanpa sadar terisak ku usap darah yang terus mengalir di wajahnya seraya menenangkannya

"ne? aku disini. kuat ya? mianhae terlambat Je" Gumamku terisak

"Uhuk uhuk arghhhh uhuk uhuk" rintihan Jennie memegang dada kirinya membuatku kalang kabut terlebih darah keluar dari hidung dan mulut Jennie saat ini

"J kumohon bertahan J" ucapku panik seraya mengangkat tubuh Jennie yang melemas

"Miaan hhe aakhh" gumam Jennie memekik kesakitan sekujur tubuhnya cukup banyak luka dan lebam saat ini

"No! Kamu harus bertahan J! Ku mohon jangan tutup matamu!!" Pekikku seraya berlari memasuki lift

"Mian Lilii, akkuuh tak kuat akkuu saayang kammuhh" lirih Jennienya lagi

"Tahan sebentar Ne, demi aku? Oke J" gumamku merebahkan Jennie di samping kemudinya mengecup kening Jennie setelahnya ia langsung duduk dibalik kemudi. Gadis bermata Hazel itu terisak sesekali memastikan Jika Jennie tidak hilang kesadaran. Tangannya mengelus rambut Jennie yang sudah basah dengan darahnya.

Lisa mengendarai mobil begitu ugal-ugalan beruntung malam itu jalanan sedang sepi, seakan memahami kondisinya saat ini. Tak butuh waktu Lama mobil Lisa memasuki Rumah sakit di korsel. Dengan cepat gadis istimewa itu menggendong Jennie untuk mendapat pertolongan pertama.

"itu Lisa? apa yang terjadi?" Gumam Dokter Lee saat melihat Lisa begitu panik menggendong seseorang

"Yatuhan Jennie? Siapkan Blangkar" Pekik Lee panik

"letakan disini Li" Suruh Lee lalu dengan cepat mendorong blankar Jennie menuju IGD

"panggil dokter Jung Cepat" Ucap Lee kepada perawat

"Eonnnn hiks hiks hiks" Gumam Lisa terisak histeris

"sttttt, tenang Je akan baik baik saja" Ucap Lee menenangkan Lisa

"hiks hiks bantu Jennie Eon kumohon" Gumam Lisa terisak

"ne, jelaskan padaku ada apa? kenapa Jennie seperti ini?" Tanya Lee

"hiks Jennie, mengalami pelecehan Eon" Gumam Lisa terbata

"Oh yatuhan" Gumam Lee terkejut

"Stt kamu harus kuat demi Jennie oke? aku akan membantu semaksimal mungkin" Gumam Lee lagi mengelus rambut Lisa

"lalukan yang terbaik ku mohon Eon" ucap Lisa terbata

"Ne, kamu tunggu disini. jangan melakukan apapun ne. percayalah Jennie kuat" Ucap Lee

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang