PLEASE DON'T GO

400 21 0
                                    

Lalisa Pov

Seminggu setelah kejadian itu aku dan yang lain bergantian menjaga Jennie bahkan kantor saja sudah dialihkan sementara kepada semua sahabatku. walaupun terkadang aku membantu menghandle dari rumah sakit. Kondisi ini Jennie belum banyak bicara seperti awal hanya merespon anggukan dan gelengan bahkan seringkali terisak jika jauh dariku bahkan sering kali histeris saat perawat memasuki ruangannya. membuat Lee Eonnie dan Dokter Jung lah yang langsung mengecek kondisi Jennie tanpa perawat. Beruntungnya aku memiliki sahabat yang mengerti dan terus berjuang untuk mengembalikan Gadis kesayangan kita semua.

Dengan perlahan aku mendekati kasurnya, Aku melihatnya sekarang cukup banyak perban di melekat di tubuh mungilnya, gadisku terlihat sangat kurus? Bahkan pipi mandu kesukaanku tak ada? Mianhe J membuatmu tersiksa selama ini, Mianhae tak mendengarkan penjelasanmu. Aku elus rambutnya perlahan aku kecup kening sangat lama berharap gadisku bangun sebab tadi sempat kembali histeris karena aku mengurus administrasi.

"Haii J? Kenapa kamu ngelakuin ini semua J? Kenapa?"

"Harusnya aku yang melindungi kita, bukan kamu sayang bukan kamu. Mianhae, jebal mianhae Chagiya"

"Mianhae tak mempercayaimu. Mianhae tak mendengarkan penjelasanmu. Sungguh aku tak menyangka kamu rela berkorban sampai seperti ini sayang?"

"Ku mohon bangun lah, aku disini akan selalu disini untukmu. Jangan sakit, aku tak sanggup melihatmu histeris seperti tadi. Demi apapun itu membuatku sangat sakit J. Kenapa kamu menutupi semuanya? Kamu sangat pintar menyembunyikan ini semua. Sehingga membuatmu depresi karena tertekan"

"aku bersumpah J akan menemukan pelakunya, kita akan hidup bahagia di paris sesuai mimpi kita ya J"

"Mianhae meninggalkanmu tadi, sehingga kamu histeris seperti ini J lagi. Jebal Mianhae J"

"Jebal mianhae, selama ini aku sangat acuh denganmu, jujur hatiku masih milikmu J. Hanya kamu tidak ada siapapun J"

"Aku terus bergumam selama 2 jam ini berharap gadisku ini bangun dari tidurnya. Sungguh begitu bodohnya kau meninggalkan gadismu sendiri di ruangan ini! Lihatlah keadaannya kembali memburuk!" Geramku dalam hati

"Eughhhh" rintihan Jennie

"Heii J? ada yang sakit? Jangan menangis cantik" Tanyaku panik namun tak ada jawaban dari Jennie, tatapannya begitu kosong disertai isakan kecil

"Jen?" ucap Lisa Cs mendekati kasur Jennie

"de, katakan sesuatu" Ucap Jisoo mengelus tangan Jennie

"Jen, gua disini ayo bicara sama gua Je" Lirih Irene

"Baby? Kumohon jangan seperti ini terus J. Katakan sesuatu baby" gumamku sungguh aku sangat panik sebab J benar-benang tak merespon ucapanku

"Jennie? kita disini untukmu. berjuanglah" ucap Lisa Cs terisak

"Katakan sesuatu sayang, aku disini untukmu. Jebal Mianhae Baby meninggalkanmu tadi" ucapku lagi

Tatapan Jennie sangat kosong membuatku dan yang lain sangat kalut, aku masih terisak pelan seraya mengelus tangan Jennie digenggamanku dan aku selalu bergumam untuk Jennie berbicara. Perlahan Jennie menoleh kepada semua sahabatnya dan matanya kembali berkaca-kaca.

"lili" rintih Jennie

"hmm, Aku boleh peluk kamu?" Tanyaku lirih membuat Jennie memberi anggukan kecil, Dengan perlahan ku meraih Jennie kedalam dekapanku dan sontak membuat Jennie terisak histeris akan perlakuanku.

"Kamu kuat kan? Katakan apapun kepadaku! Kamu pasti bisa kan?" Tanyaku lirih

"Nee, Tolong jangan pergi aku sangat takut, semuanya sakithh" rintih Jennie terbata-bata

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang