Penegasan

108 6 0
                                    

"Bab- loh kemana Je?" Ucap lisa panik

"Babyyyy" panggil lisa

"Jee!!! Kamu dimana sayang??" Seru Lisa mencari ke setiap sudut kamar Jenlisa

"Uhuk ekhm"

"Nah ada suara batuknya, tapi dimana dia" gumam Lisa mendekati area balkon

Gadis bermata kucing itu tengah merenung di balkon kamarnya sejak tadi ia kembali memasuki kamarnya. gadis itu tengah menatap kosong, namun tangannya asik memainkan salju yang turun di area balkon.

Jennie pov

"apa aku salah selama ini bersikap sangat manja? apa mereka terbebani dengan tingkahku? aku menyadari sikapku selama ini tidak bisa jauh dengan para sahabatku terutama lili. aku selalu merasa cemas disaat mereka tidak ada disisiku, aku memang tak pernah mengungkapkan ini. aku harus bisa melawan rasa cemas ini! ketakutan ini!" Seruku dalam hati tanpa sadar meremas salju yang ada dibalkin

saat dikamarnya gadis bermata hazel itu langsung disambut dengan kegelapan, dengan cepat Lisa menyalakan lampu dan betapa terkejutnya Gadis Jangkung itu tak menemukan Jennie disana.

"Baby?" Panggil Lisa pelan menghampiri gadis kesayangannya itu

"sayang? Kenapa disini? Humm. Ada apa?" Tanya Lisa mendekapku dari belakang ku jawabgelengan kecil olehnya

"Masuk yuk, disini dingin sayang. Kajja aku gendong" ajak Lisa

"Humm" gumamku sendu membenamkan wajahku di lekuk lehernya

"Kamu kenapa humm? Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Lisa setelah duduk di sofa dengan aku berada di pangkuannya

"Anniyo"Jawabku enggan menatapnya

"Kamu tidak bisa berbohong sayang, katakan aku akan mendengarnya" Sahut Lisa

"Lili" panggilku pelan

"Nde sayang?" Sahut Lisa memelukku sangat erat membuatku membaringkan kepalanya di bahu miliknya

"mianhae, jika selama ini kamu dan yang lain direpotkan oleh tingkahku yang seperti anak kecil. Aku sadar seharusnya aku merawatmu, bukan kamu yang merawat aku. Aku tau, tingkah aku terkadang keras kepala, aku janji akan lebih dewasa lagi lili" lirihku sangat pelan

"Siapa yang merasa direpotkan hum? selama ini aku sangat suka dengan tingkah kamu yang seperti anak kecil baby. Kamu memang keras kepala tapi itu tidak masalah bagi aku! Jangan pernah merubah dirimu sayang. Tetaplah menjadi Bayinya lili, kesayangannya lili!. Aku menerimamu dengan apa adanya. Aku akan sangat marah jika kamu merubah sikapmu baby" Jelas Lisa dengan tegas

isakan tangisan Jennie seketika pecah terdengar sangat keras, membuat Gadis bermata hazel itu memeluknya lebih erat tak lupa membalutnya dengan selimut tebal, karena sejak tadi Lisa merasakan suhu tubuh Jennie yang terasa dingin karena main salju di balkon. tanpa Jenlisa sadari para sahabatnya mendengar ungkapan Jennie serta isakan yang begitu pilu, membuat Jisoo merasa bersalah karenanya Jennie berpikir seperti itu.

"sttt, atur nafasnya dengan baik. tidak perlu cemas sayang" Gumam Lisa

"hiks kenapa semuanya pergi! kalo aku salah bilang atau marahi aku, jangan tinggalkan aku!" Seruku

"sttttt, mereka pergi karena ada urusan penting sayang. bukan karena sikap kamu" Sahut Lisa

"bohong! mereka pergi karena aku!!"

"aaa hiks hiks, kenapa semuanya pergi!!!"

"aku takut!"

Jennie meracau melampiaskan kekesalan pada dirinya, membuat Lisa panik namun berusaha tenang.

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang