Gadis bermarga Kim itu sudah kembali beraktifitas seperti semula walaupun selalu dibatasi dan selalu dalam pantauan Lisa jika sedang bekerja sesuai dengan ungkapan Gadis bermata Hazel itu akan memindahkan ruangan Jennie bahkan para sahabatnya agar satu ruangan dengannya.
Bukan hanya Lisa namun seluruh sahabatnya sangat menjaga Jennie lebih dari apapun, lelah saja seperti tidak pernah ia rasakan lagi sekarang. Jika Jennie merasa sakit atau gerak geriknya cukup aneh sudah pasti membuat para sahabatnya kalang kabut panik, jennie berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja, sepertinya Lisa dan para sahabatnya memiliki trauma karena Jennie sempat kehilangan detak jantungnya kala itu, membuat semuanya protektif kepada Jennie terlebih saat ini Jennie sedang berada di apartemennya setelah mendapatkan izin dari Lisa tentunya.
pagi hari ini gadis bermata kucing itu terbangun dari tidurnya, cukup banyak perubahan dalam hidupnya kini, Jennie mengucap banyak syukur setiap harinya. Setelah menikmati sarapan paginya, gadis bermarga Kim itu kembali ke kamar untuk meminum obatnya. namun pandangannya teralihkan karena melihat benda pipih yang selama ini menemani kesehariannya.
"mwo, sudah lama sekali aku tak memakai ini. apakah masih bisa dipakai?" Gumamnya memegang benda pipih yang bisa mengeluarkan asap itu
"apakah masih berfungsi?" gumam nya lagi
Entah sadar atau tidak Jennie melupakan tujuan utamanya, perlahan membawa Vape itu ke area balkon lalu duduk di ayunan menikmati pagi harinya.
Brakkk
"siappp–" ucap Jennie terpotong saat menoleh kearah siapa yang berani menarik Vapenya lalu dibantingkan kini sudah tak berbentuk
Gadis bermata Hazel Itu sangat kesal beranjak meninggalkan Jennie ia kecewa dengan tindakan Jennie. Lisa berusaha menjaga kesehatannya, gadis itu malah asik merokok tanpa memikirkan dampaknya. Lisa tak habis pikir dengan kelakuan Jennie saat ini apa tujuannya? rasa kecewa kembali menyeruak di dalam diri Lisa namun gadis bermata hazel itu berusaha tenang. Lisa menghembuskan nafas dengan kasar lalu memposisikan diri untuk memeluk Jennie membuat tangis Jennie semakin pecah dalam pelukannya.
lalisa Pov
pagi ini gadis bermata Hazel itu sudah bersiap untuk menjemput gadis kesayangannya yang tengah menginap di apartemennya, karena ingin membersihkan dan mengambil keperluannya saja. Awalnya Lisa ingin menemaninya dan tidak mengizinkannya seorang diri karena kekhawatirannya terhadap kondisi Jennie. namun pada akhirnya Lisa luluh dengan syarat Jennie tidak boleh kembali lagi ke Apart setelah ini. Walaupun tadi malam Lisa menemani facetime sampai Jennie tidur dengan tenang.
Saat ini aku sudah berada di apartemenku dan Jennie tanpa pikir panjang aku langsung memasuki unitnya, lalu mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan disini, namun tidak ada Jennie? Kemana dia?.
"Jeeee"
"Baby J"
"haish kemana dia? aku tak menemukannya! kemana lagi gadis itu?" gerutuku kesal saat sudah memasuki kamar Jennie kuedarkan pandangan ke arah balkon
"Shit!" Gumamku kesal melihat gadis yang ku cari ternyata sedang asik dengan dunianya dengan penuh emosi ku tarik benda pipih itu dari tangannya membuatnya terkejut namun setelahnya menunduk takut.
"lili" gumamnya takut langsung menunduk
"sejak kapan kau memakainya?" tanyaku sangat datar
"Jawab! sejak kapan!" Sentakku sangat kesal karena tak ada jawaban
"sejak tahun lalu" Cicitnya masih terkejut dan menahan tangis
"kamu izin ke sini untuk merokok? Iya? Jawab! tatap aku Jennie Kim" ucapku dengan sarkas
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...