"Hampir 1 Jam aku mencari gadis kesayanganku ini, ternyata dia disini. Lihat saja aku akan menghukumnya!" Gumamku dalam hati
"dicariin kemana-mana! taunya disini" Gumamku kesal
brak
"Kamjagia!!!" Serunya terkejut
"lili, hehe" Ucapnya menyapaku dan terkekeh
"bisa-bisanya kamu membuat kami panik! bahkan aku hampir menutup akses gedung ini! untuk mencarimu! darimana huh!" Tanyaku kesal
"eum aku dari tadi disini" Jawabnya polos
"kau yakin? tidak membohongiku Jennie Kim?" Tanyaku menghimpit gadis kesayangan ku ini
"yakkin lili, aku tidak berbohong" Jawabnya terbata
"kamu tau membuatku khawatir? kamu harus mendapat hukuman" Gumamku menyeringai
"hukuman apa- eumm"
saking kesal dan gemasnya melihat ekspresi Jennie yang panik membuatku langsung melahap bibir manis itu, tidak akan aku lepaskan.
"Awwshhh"
aku menekan kepalanya untuk memperdalam ciuman kami, ku gigit bibirnya untuk meminta akses mengabsen semua yang ada di mulut manis itu. entah berapa lama kami berciuman, aku tak memberikan jeda untuk bernafas sampai akhirnya aku lepaskan dan memberi kecupan dibibir manis itu yang sudah membengkak karena ulahku.
"hah hah huh huh"
Deru nafasnya sangat terdengar jelas olehku, perlahan aku peluk gadisku ini dengan sangat erat tak lupa mengecup pucuk kepalanya.
"Jangan kabur-kabur seperti ini baby! demi tuhan aku sangat mencemaskanmu! aku takut terjadi sesuatu denganmu, merajuk boleh asalkan tidak kabur-kaburan. mending kamu meracau atau mengumpat kepadaku sayang. please jangan seperti ini lagi" Gumamku
"hmm, Mianhae Hon. membuatmu khawatir" Gumam Jennie dalam pelukanku
"Nde, jangan di ulangi. atau aku akan marah" Ucapku tegas menatap mata kucing favoritku itu "Nde, aku janji hihi. muaachh" Sahut Jennie kembali mengecup bibirku, namun aku tahan membuat bibir kami kembali saling mengecup.
"muach, Kajja kita keluar, kasihan yang lain mencarimu" Ajakku merapikan poninya
"aa gendong, aku pegal lili" Rengek Jennie
"salah sendiri, pergi tanpa aku" ledekku
"aaaa aku lemas karena ciiuman kamu! ayooo gendongg!!" Rengek Jennie
"nee, sini sini aku gendong" Sahutku terkekeh
Setelah menggendongnya, aku membawa Gadis kesayanganku ini menuju lobby karena para sahabat kami sudah berkumpul disana. mungkin terlalu lelah berjalan, ditambah perutnya sudah terisi penuh membuat Jennie terlelap dalam gendonganku saat ini.
"Dasar mandu! kemana saja dia?!" Tanya Jisoo kesal
"stttt, nanti saja. Je sudah tidur. Kajja pulang sudah malam" Jawabku
"bisa-bisanya wajah polos itu terlelap! setelah membuat kita panik" Ucap Irene
"Jennie is Jennie, hanya lisa yang dapat menemukannya" sahut Seulgi
"kau benar Gi, mau nyari kemana aja kita mah gak nemu, coba Lisa yang nyari langsung ketemu tuh kucing" Sahut Wendy terkekeh
"iya juga sih, lagian Je merajuk bisa hilang gitu. hampir aja ini kita tutup" Sahut Rose
"haha, benar. coba aja Lisa tadi menutupnya. udah dijamin heboh" Sahut Joy
"tadi gua nemuin di kamar mandi guys, dia lagi nyuci tangan. terus gua omelin, pas gua ajak pulang dia merengek mungkin sudah lelah berjalan ditambah perutnya juga udah kenyang jadi pas digendong Je tidur pulas sampai sekarang" Jelasku terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanficTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...