Esok paginya semuanya telah siap melanjutkan perjalanan pulang 4 Bus dan 1 Mini Bus itu melenggang meninggalkan Glamping Forest disana. Untuk kepulangan juga sama formasinya untuk gantian menyetir Jisoo didampingi Rose dan Lisa didampingi Jennie. Semuanya terlelap hanya Jisoo, Seulgi dan Lisa yang tidak tidur sebab menemani Jisoo mengobrol agar tidak mengantuk saat menyetir.
Lalisa Pov
Semua kegiatan ini cukup menguras tenagaku, namun aku merasa bahagia karena perusahaan ini sudah berjalan hampir 4 tahun lamanya segala macam masalah dapat kami lewati bersama sampai kami mendapatkan penghargaan Company no 1 terkaya di Seoul City ini.
"Li lo tidur?" Tanyanya
"Hmm? Anni gua gak tidur kenapa? Mau gantian?" Sahutku
"Anni, masih 1 jam lagi kok. Hanya nanya saja" Jawab Jisoo terkekeh
"dia gabut Li, ceweknya tidur" Sahut Seulgi
"yak! Kasian pacarku lelah" bela Jisoo
"Nee, Nee bangunin Ji. Biar menemanimu" Ucapku
"Haish kalian tega sekali" Gumamnya membuatku dan Seulgi terkekeh
"haha becanda ohhh becandaaaaa" Gurauku dan Seulgi
3 jam perjalanan telah dilalui kini kami sedang direst area untuk kembali beristirahat dan makan siang.
"Jen mau kemana?" Tanya Irene membuatku menoleh kearahnya yang sedang menahan tangan Jennie
"hah? Mau ke toilet. Kenapa?" Jawabnya
"Ikut" Sahut Irene lalu mengikuti Jennie meninggalkan kita
"Ada apa dengan Rene?" Gumamku
"Gua aja gak tau Li, memang semenjak kejadian kemarin dia nanyain Jennie terus" Sahut Seulgi
"kayaknya ada yang disembunyikan gak sih guys?" Tanya Jisoo
"Gua juga merasa aneh, biasanya dia gak peduli sama Jennie loh" Sahut Joy
"ne kau benar Joy. Gi gak cerita gitu sama lo?" Tanya Rose
"Anni, engga cerita apa-apa. Gua aja binggung" Sahut Seulgi
"Mungkin Rene hanya ingin bersikap dewasa Guys. Kita pantau aja kalo Jennienya macam-macam kita bertindak" Sahut Wendy
'Nah iya setuju Wen, kemarin dia juga kan ingetin kita harus hati-hati dalam berucap" Timpalku
Semuanya menikmati waktu istirahatnya dengan baik. Saat ini kami sudah berganti formasi aku dan Jennie berada didepan sebab akulah yang menyetir sampai Penthouse. Didalam perjalanan sesekali aku melirik kearah spion belakang semuanya terlelap mungkin lelah, tapi Jennie gadis itu tidak terlelap pandangannya sangat kosong, jujur membuatku khawatir.
"Jen?" panggilku pelan
"Jennie" panggilku lagi haish pasti melamun
"Jennie Kim" sentakku pelan
"hah? Apa? kenapa?" Tanyanya spontan melihat kearahku
"lo kenapa?" Tanyaku
"Emm, gua gak papa" jawabnya
"Lo pengen apa? Mau minum?" Tanyanya lagi
"ne, tolong ambilkan" Sahutku dengan cepat dia membukakan botol minumnya
"Gomawo" jawabku di angguki olehnya
"ada apa sebenarnya ya tuhan, begitu hancur nya kamu J? sampai memakai Vape dan Vitamin itu? Caramu memandang sangat berbeda, sungguh kamu sangat mengganggu pikiranku sejak kemarin J. mianhae aku kasar kemarin, jujur aku kalut melihatmu menggunakan Vape dan meminum obat itu membuatku tak bisa menahan emosiku padamu Je" gumamku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...