Tak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semuanya terdiam melihat interaksi antara Jennie dan Jisoo yang memang jarang sekali menunjukan kedekatan mereka seperti saat ini. membuat semua yang ada di kamar Jenlisa terharu melihat kakak beradik itu tengah saling menguatkan.
"Je? You ok?" Tanya Jisoo lirih
"Ne, don't cry. i'm oke Jichu" Jawab Jennie dengan senyumannya
"Kau selalu membuatku khawatir" Cicit Jisoo menatap Jennie lekat
"humm, mianhae. aku akan segera sembuh" Ucap Jennie meyakinkan kakaknya itu
"berjuanglah de, kami sangat menyayangimu" Ucap Jisoo mengelus rambut Jennie
"Ne, aku akan berjuang demi kalian semua" Sahut Jennie dengan senyum terbaiknya
para sahabat menemani Jennie hingga jam makan malam tiba, bahkan mereka semua makan di kamar Jennie karena mereka semua khawatir dengan kondisi Jennie.
"Kalian semua beristirahatlah, besok pukul 8 pagi kita berangkat kerumah sakit" Ucap Lisa dengan Tegas
"Ne, kami akan. Je istirahatlah. selamat malam" Sahut Semua sahabatnya
"Malam mimpi indah guys" Sahut Jennie membuat semuanya tersenyum
"Kajja, kamu harus istirahat" Ucap Lisa
"ini masih sore lili, kenapa harus istirahat? bahkan aku baru bangun" Tanya Jennie
"kamu harus banyak istirahat, jangan membantah" Ucap lisa dengan Tegas
"andweeee, hooonnnnnn ayolahhh" Rengek Jennie
"ini sudah jam 8 malam, tidur atau aku marah?" Tanya Lisa menatap gadis mungilku dengan tajam
"eumm, baiklah" Gumam Jennie pelan melihat Lisa dengan wajah yang tak biasa membuatnya takut
"sini aku peluk" Suruh Lisa agar Jennie mendekat ke arahnya
"humm" Gumam Jennie membaringkan kepalanya di dada Lisa walaupun masih memakai oksigen
"tidurlah, aku disini" Ucap Lisa mengelus rambut sampai punggung gadis mandu itu agar terlelap
"Mianhae baby, aku terlalu takut kehilanganmu bahkan melihatmu kesakitan membuat hatiku sangat hancur sayang. aku harap pengobatan kamu akan membuahkan hasil baik" Gumam Lisa dalam hatinya
Lisa terlihat begitu tegas malam ini, setelah memasangkan oksigen pada Jennie. Gadis bermata hazel itu pergi ke balkon untuk menelpon dokter dan mempercepat pengobatan Jennie, ia begitu mencemaskan kondisi Jennie saat ini.
"morning Lili" Sapa Jennie tersenyum setelah mengecup tunangannya membuat Lisa itu terbangun
"morning baby" Sapa Lisa mengeratkan pelukannya
"eum, lili apa pengobatan itu menyakitkan? Aku sedikit takut" Cicit Jennie
"tenanglah, mungkin akan terasa sakit namun aku yakin kamu bisa melewati sakit itu. aku selalu bersamamu baby." Ucap Lisa menatap lekat
