LDR Menyakitkan!

58 3 0
                                    

Lisa kembali membujuk istri mungilnya untuk mengizinkannya pergi ke LA karena ada pertemuan penting disana, Gadis jangkung itu memang harus turun langsung tidak bisa diwakili oleh para sahabatnya seperti kunjungan yang sedang dilakukan oleh Jisoo dan Rose. Gadis bermata hazel itu hanya pergi beberapa hari saja, bahkan tiketnya saja Jennie yang memesan dan mengatur semuanya saat kemarin telah terjadi perang antara Jenlisa. namun besok adalah hari keberangkatannya, tiba-tiba Gadis bermata kucing itu diselimuti kecemasan karena jauh dengan lisa.

Semenjak masa kelam itu memang Jennie tak pernah jauh-jauh dengan lisa, kalaupun berpisah hanya beberapa jam saja tapi ini seminggu. Lisa harus menghadiri acara penting di LA, gadis bermata hazel itu akan pergi seorang diri karena para sahabatnya tidak bisa mendampinginya. apalagi Jennie gadis mandu itu tengah mengandung kini usianya sudah 8 bulan sebentar lagi anak mereka akan lahir, namun Lisa harus berangkat keLA jelas membuat Gadis mungil itu kembali dilanda kecemasan.

"Baby, dengarkan aku"

"Aku hanya 1 minggu di LA, bahkan bisa lebih cepat sayang. aku mohon izinkan aku ya? kan kamu sudah menyiapkan semuanya. bahkan kamu tau jadwal aku selama disana sayang" Ucapku

"iya aku tau, tapi aku gak mau jauh-jauh dari kamu! aku mau melahirkan Lili! aku gak mau melahirkan tanpa kamu!" Seru Jennie kesal

"sttt, sini sini. aku janji, aku akan menemanimu saat persalinan baby. aku hanya pergi 1 minggu, dan setelah itu aku tidak kemana-mana aku akan bekerja disini bersamamu. aku janji" Sahutku memeluk Istriku seraya mengelus perut buncitnya itu

"hiks hiks, aku gak bisa tanpa kamu Honey" Lirih Jennie

"aku paham sayang, kan ada irene, joy, ugi dan olaf disini. mereka pasti membantumu sayang" Sahutku

"hiks hiks, kenapa harus kamu"

"jichu sajaaa, diakan di luar negeri Hon"

"kasian Little Twins ditinggal Daddanya!"

Jennie meracau dengan kecemasannya, membuatku memeluknya erat membiarkan istriku tercintanya itu meluapkan unek uneknya. Sampai akhirnya gadis mandu itu terlelap dalam pangkuanku, melihatnya histeris seperti ini sangat menyakitkan untukku, aku janji akan menyelesaikannya dengan cepat.

"aku paham baby, mianhae aku gak bisa. aku harus pergi" Lirihku

"huh, melihatmu menangis aku gak semakin tega baby" Gumamku Lirih

"eughh lili peluk"

"stttt, aku disini baby" gumamku memeluknya erat

hampir 3 Jam mereka terlelap akhirnya Jennie terusik dalam tidurnya, membuat Lisa mengelus kembali punggungnya untuk memberikan ketenangan dan gadis mungil itu kembali terisak pelan sukses membuat Lisa terbangun dari tidurnya.

"Baby, jangan menangis sayang" Ucapku

"Hiks hiks, nanti aku rindu gimana Honey?" Tanya Jennie dengan terisak

"nanti kita Video Call, disaat aku sedang kosong aku pasti menghubungimu sayang" Jawabku

"hiks tetap saja! aku tidur dengan siapa? siapa yang bakal pokpok aku? terus kalo aku mual gimana? kamu tau aku sejak hamil gak bisa jauh dari kamu kalo tidur lili" Gumam Jennie terbata

"aku paham sayang, aku 1 minggu itukan sudah terhitung jadwal keberangkatannya baby. kamu pasti bisa, nanti aku tinggal ya baju aku gimana? jadi kalo kamu kangen wangi aku bisa kamu bawa bobo?" Tawarku

"humm, rasanya beda Hon" Lirih Jennie

"aku mohon baby, kalo kamu kaya gini nanti kamunya sakit. kamu ingatkan kamu hampir keguguran sayang. tolong jaga kesehatanmu, demi apapun aku akan segera menyelesaikan tugasku disana" Ucapku

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang