Kini para pemimpin LIJOSWARE sudah kembali beraktivitas kecuali Gadis Bermata Kucing itu, setelah diberi peringatan oleh tunangannya gadis mungil itu patuh tidak melakukan apapun selain menemani lilinya dan memakan cemilan yang sudah disediakan oleh Lisa.
"Baby aku meeting dulu, kamu diam disini. itu cemilannya dimakan ne" Ucap Lisa
"Neee, aku boleh menonton Film Hon?" Tanya Jennie
"Boleh sayang, lakukanlah asal jangan bertingkah lagi" Jawab Lisa
"Yak! itu juga karena kamu!" Sahut Jennie ketus
"emang boleh seketus itu huh!?" Tanya Lisa
"Boleh! kamu juga nakal!" Jawab Jennie ketus
"dasar bayi! muachh muaach" Seru Lisa gemas dengan tingkah tunangannya itu
"aaaa sanaa pergii lilii, cukup cukup" Sahut Jennie
"bener ya? awas nakal. aku jewer kamu!" Ucap Lisa
"humm, ae ae hon!" Sahut Jennie
hampir 2 jam Gadis bermata kucing itu asik dengan dunianya, bahkan cemilan saja sudah bertambah karena tadi Jennie menghubungi Lisa dan sesuai permintaanya Lisa membelikan makanan serta cemilan. Bahkan Lisa sekarang sudah kembali ke ruangannya bersamaan dengan para sahabatnya.
Jennie Pov
aku kemarin sempat terserang demam membuat Lisa kembali memarahi aku, karena terlalu lelah. aku sudah berjanji itu tidak bekerja hanya menemani lili saja setelah merengek kepadanya ingin ikut, pada kenyataanya aku juga lelah bukan karena bermain dengan para sahabatku, tapi main bersamanya juga! dasar manoban! hanya dia yang membuatku tenang setiap harinya.
"entah kenapa aku merasa sangat sensitif sekali, selalu ingin bersama liliku. mood makanku juga meningkat sekali, huh kenapa ingin sekali tidur di pangkuannya dan di elus perutnya ya? mana lili sedang fokus membaca laporan. gimana ini?!" Gumamku dalam hati memandang lisa yang sedang bekerja
"Honnnnn" Rengekku
"Kenapa baby?" Tanya Lisa
"pengen elusin peyutnyaa" Jawabku
"sini kamunya, jangan jauh-jauh" Suruh Lisa karena aku tengah duduk di sofa sedangkan Lisa duduk di meja kerjanya
"hummm" Gumamku perlahan menghampiri tunanganku itu
"Kenapa perutnya? sakit? mau mens kah?" Tanya Lisa
"Ndak tau Hon, seharusnya sih iya, udah tanggalnya" Gumamku sudah menempel di pangkuan Lisa
"mau ke dokter baby? kamu selalu sakit perut kalo mens" Ajak Lisa
"Anniyo! aku bosan dengan rumah sakit dan dokter" Ucapku menolak
"baiklah, katakan jika semakin sakit ne" Sahut Lisa
"Humm" Gumamku membenamkan wajahnya di lekuk leher tunangannya itu
elusan perutnya tidak berhenti, walaupun lisa sedang mengecek laporan hasil meeting hari ini. tak lama dengkuran halus terdengar membuat Lisa membenarkan posisi gadis mungil itu agar nyaman.
"Eughh liiliiii aaaaaa" Rintihku
"sttt, mian sayang. bobo lagi ne" Gumam Lisa terus mengelus perut gadis mandu itu
"eughhh, ekhm"
"stttt, bobo yang nyenyak ne" Gumam Lisa memeluk Jennie erat
"Miss Lisa" Panggil Seulgi
"Ya? ada apa?" Sahut Lisa
"ada yang perlu dibahas Miss. ini penting" Jelas Seulgi
"baik, kumpulkan semuanya di ruang meeting" Sahut Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
Fiksi PenggemarTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...