Tak Terasa waktu begitu cepat berlalu kini sudah minggu ke 3 Jennie masa pemulihan, begitu banyak perubahan dalam hidupnya kini. para sahabatnya sangat setia menjaga dan menghibur Jennie untuk semangat pulih. bahkan saat ini Jennie sudah melepas semua alat-alat yang menempel di tubuhnya termasuk infusan. karena Jennie hanya butuh terapi akan kecemasan dan ketakutan serta berlatih untuk berjalan karena kondisi otot Jennie masih lemah pasca koma gadis mandu itu sama sekali tidak terapi berjalan. Matahari pagi perlahan memasuki cela-cela Jendela ruangan Jennie semuanya masih setia menemani Jennie bahkan Lisa Pun ikut terlelap dengan Jennie di dalam dekapannya.
"eughh, sakittt" lirih Jennie tiba-tiba terbangun lalu meremas dada kirinya
"apa yang sakit Je?" Tanya Irene menghampiri Jennie
"Lii banguunnnn" panggil Joy menggoyangkan bahu Lisa
"kamu kenapa? sakit? apa yang sakit Baby?" Tanya Lisa terbangun saat mendengar rintihan Jennie
"aku gak tau, dada kiriku sangat sakitt" Rintih Jennie
"obat mana obatnya" Ucap Lisa panik
"Lii tegakin Jennienya. ini obat pereda sakitnya" Ucap Rose dengan sigap memberikan obat dan air kepada Lisa
"minum dulu baby" Ucap Lisa perlahan memberikan obat dan air agar rasa sakit menghilang setelah jennie meminum obatnya.
"bagaimana? masih sakit Je?" Tanya Irene panik
"anni, aku kenapa? semakin hari dada kiriku sering sakit bahkan lebih sakit" Lirih Jennie memandang Lisa lekat membuat sang empu terdiam
"kamu mengalami Lemah Jantung baby" Ucap Lisa menahan tangisnya
"Lemah Jantung?" Lirih Jennie
"lo tenang, bisa sembuh kok Je. jangan banyak pikiran, jangan terlalu lelah mulai saat ini" Timpal Irene
"apa aku bisa bertahan? aku lelah" gumam Jennie perlahan terisak
"Kamu gak akan kemana-mana! kamu akan kembali sehat!" Sahut Lisa dengan tegas
"Hei Je, kamu hanya perlu merubah pola hidupmu, gua yakin lo bakal cepat pulih" Sahut Rose
"Benar, mulai saat ini kita akan selalu bersamamu kapanpun" Timpal Joy
"hiks hiks"
"tenang ne, pikirannya dijaga baby, aku disini. aku tau kamu kuat sayang" Ucap Lisa
"jangan terus menangis bayi, nanti sesak nafasnya" Sahut Wendy diikuti oleh SeulJis
"De, kamu semangat. mian selama ini Jichu melukai perasaanmu" Ucap Jisoo mengelus tangan Jennie
"hmm, tak apa aku mengerti. kalian semua sudah ku maafkan sejak lama" Jawab Jennie dengan senyuman walaupun sesekali terisak membuat Jisoo dan para sahabatnya semakin bersalah
"aigo, princess Kim baik sekali, gomawo " Ucap Jisoo mengelus rambut Jennie diangguki oleh Jennie
"Jichu" Lirih Jennie
"hmm? mau jichu gendong? ade mau apa?" Tanya Jisoo lembut
"gendong" Lirihnya membuat Lisa gemas
"jangan gendong baby, sudah peluk aja gendongnya cuma boleh sama aku aja" Sahut Lisa
"jichuuu" panggil Jennie lagi
"Ne, awas manoban gua mau gendong adik kesayangan gua" Ucap Jisoo menepuk bahu Lisa agar melepaskan pelukannya
"Yakkk!! gak boleh. ini bayiku" Sahut Lisa
"haish malah berebut" gumam Wendy
"haha itulah yang kita rindukan diantara Jisoo dan Lisa" Sahut Seulgi diangguki oleh para sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...