Gadis bermata kucing itu tengah asik menikmati es krim setelah makan siang bersama lilinya, namun Jennie tersadar jika tunangannya itu sedari tadi menatapnya lekat membuat gadis mungil itu bertanya-tanya.
"Lili?" panggil Jennie namun yang dipanggil tak bergeming
"Hon? kamu kenapa?" Tanya Jennie lagi
"Honneeeyyyy!!!!" Seru Jennie menepuk pundak gadis jangkung itu membuatnya tersentak
"Yak! baby biasa aja manggilnya aku kaget" Sahutku kesal
"habisnya dari tadi aku panggil kamu diem aja" Ucapnya mengerucutkan bibir mungilnya
"omo, emang boleh segemas ini hummm. dasar manduuu" Godaku mencubit pipi mandu itu
"aaaaa Lili mah, kamu kenapa melamun? ada masalah?" Tanya Jennie menatapku lekat
"Anniyo, hanya saja aku sedang terpesona dengan bidadari" Jawabku
"hah?! bidadari? mana hon?" Tanya Jennie polos mengedarkan pandangannya
"kamu sayang bidadarinya" Jawabku seraya mengelus pipi mandu kesukaanku membuatnya tersipu malu
"ciiee malu malu ciie" Godaku
"aaaa, lili jangan kaya gitu" Rengeknya manja
"hahaha, sini sini aku kangen" ucapku menepuk pahaku agar ia duduk dipangkuanku
"humm, ne Hon" Sahutnya langsung memelukku erat
"euuuuummm, wangi sekali baby aku suka" Gumamku mengeratkan pelukannya
"hihi, aku juga suka wangi kamu hon" Sahut Jennie terkekeh
"haha, geli baby jangan seperti itu" Ucapku karena Gadisku mengendus lekuk leherku membuatku geli
"ahahahahaha, geli geli hon ahaha" Seru Jennie tertawa begitu lepas karena aku menggelitikinya
"ampun gak huh! dibilang geli gak denger ya mandu" Seruku
"ahahahahahaha, ampun Hon aampun ahaha" Seru Jennie semakin menggeliat dipangkuanku
"dasar bayi, jahil sekali eoh" Ucapku gemas langsung menyerbu mengecup wajah cantiknya
"hihihi, bayinya lili" Sahut Jennie lalu memelukku erat
"ne, bayi manjanya lili" Ucapku mengeratkan pelukannya
"Kami menikmati waktu berdua, rasanya sangat rindu momen seperti ini bersama Jennie. hampir 2 tahun hubungan kami merenggang dan kami didekatkan lagi dengan cara yang sangat menyakitkan bagiku dan para sahabatku, sampai saat ini rasa bersalah itu terkadang masih terasa dikala gadis manjaku menangis bahkan merintih kesakitan. terimakasih atas ujian hidup yang sangat luar biasa ini, terimakasih sudah menjadi wanita kuat baby. aku harap ini adalah awal kebahagiaan kita berdua, mari kita bersatu melawan tikus pengganggu hubungan kita sayang. aku akan menjagamu melebihi apapun" Gumamku dalam hati
Lalisa pov off
tanpa disadari gadis bermata hazel itu meneteskan air mata dipelukan gadis kesayangannya itu, membuat Jennie tersadar jika tunangannya itu tengah menangis.
"Hon? kamu kenapa sih?" Tanya Jennie meregangkan pelukannya
"Anniyo baby, biarkan seperti ini" Jawab Lisa terbata semakin mengeratkan pelukannya
"baiklah hon" Gumam Jennie membenamkan wajahnya di lekuk leher lisa tak lupa mengelus punggung gadis jangkung itu untuk menenangkannya.
"baby"' Panggil Lisa lirih
"Hmm, ada apa Hon?" Sahut Jennie menatap tunangannya begitu lekat
cup cup cup
Gadis bermata kucing itu terkejut mendapatkan serangan ciuman dari Lisa yang tiba-tiba, keduanya semakin memperdalam ciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...