Gadis bermata Hazel itu terus menatap Lekat Jennie, dihadapannya ini gadis yang ia cinta selama bertahun-tahun lamanya. terkadang melihat kondisi Jennie saat ini penyesalan dan rasa bersalah selalu muncul di hati kecilnya. namun Lisa selalu pandai menutupi perasannya, bahkan tak jarang ia menangis dikala gadis mungilnya kambuh dan merasakan sakit. Lisa terus berusaha membahagiakan Jennie semampunya, ia sudah menyerahkan hidupnya untuk Gadis bermata Kucing itu selamanya.
"Lili sudah, gomawo" Ucap Jennie memberikan gelas kosong kepada Lisa agar menyimpannya
"ne, kajja tidur kamu harus istirahat" Ajak Lisa mengelus keringat di dahi Jennie
"umm kajja, Love You honey" Ucap Jennie kembali memeluk Lisa dengan erat
"love you more baby" Gumam Lisa mengecup pucuk kepala Jennie
Malam pertama di Paris merupakan malam terindah bagi Jenlisa, hari sudah berganti pagi semuanya sudah terbangun dari tidurnya namun tidak dengan Jenlisa mereka masih terlelap di kasur dengan damai.
tok
tok
"Lisaa, bangun ayo sarapan" Seru Jisoo
"Mereka ngapain si anjir? tumben banget pintu dikunci segala!" Gerutu Jisoo kesal
"kenapa Ji?" Tanya Seulgi
"ini pintunya tumben banget dikunci, gua panggil gak mempan!" Sahut Jisoo kesal
"yaudah biarin, kajja kita sarapan duluan" Sahut Seulgi
"Jangan-jangan" Gumam Jisoo memandang Seulgi
"haha, gua yakin lo paham" Sahut Seulgi terkekeh lalu meninggalkan Jisoo yang mencerna ucapannya
"YAKK!!! LALISAAA MANOBANN!!!!!!" Seru Jisooo kesal
clekkk
"apa sih? berisik! ganggu!" Sahut Lisa kesal dengan muka bantalnya
"YA TUHAN! TOLONG LINDUNGI SEPUPUKU!!"Seru Jisoo melihat Lisa hanya menggunakan boxer
"kenapa si lo! gangu! makan duluan aja! nanti gua sama Je nyusul!" Sahut Lisa kesal lalu kembali menutup pintunya
Brak
"ehhh!! yakk!!!!" Seru Jisoo mengetuk pintu kamar Jenlisa lagi
"Udah by! jangan ganggu mereka!" Tegur Rose yang akan bergabung dengan sahabatnya
"tapi jennie" Sahut Jisoo
"Udah! Rene udah nyiapin sarapan buat mereka! kamu jangan ganggu!" Sahut Rose langsung menarik tangan Jisoo menuju ruang makan
"apa si lo! pagi-pagi rusuh!" Ucap Wendy yang baru bergabung
"tau pagi-pagi berisik!" Sahut Joy kesal
"Yak! kalian bayangkan saja! kamar Jenlisa tuh gak pernah dikunci semenjak Je sakit tapi tadi gua cek dikunci! gimana gua gak curiga!" Ungkap Jisoo
"ya gak papa! kaya lo sama rose kaga aja si!" Sahut Seulgi terkekeh
"ya tapikan Je masih sakit" Bela Jisoo
"sttt, pagi-pagi malah debat! Ji ingatkan yang dikasih tau sama Lee Eon untuk menghilangkan rasa trauma Je karena pelecehan itu? ya hanya Lisa yang bisa menyembuhkannya. Je memang tidak cerita! tapi tadi malam gua liat Lisa menangis di sofa dan gua samperin dia jelasin semuanya. jika Je masih melukai dirinya sendiri saat mengingat kejadian itu. benar yang dikatakan LeeEon! Je memang sangat pintar menyembunyikan rasa sakitnya!" Ungkap Irene
"ya mungkin itu sebabnya, kamar mereka terkunci tidak seperti biasa" Lanjut Irene
"lo tenang aja Ji, Lisa juga tunangan Je, mereka akan menikah setelah Je sembuh" Sahut Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...