Aku bersyukur, lisa tak membawa Baby Twins ke LIJOSWARE karena beberapa hari kemarin anakku dibawa, bahkan Lisa bekerja di rumah untuk memantau pekerjaanya. aku paham Lili sedang kalut, aku mengerti ini semua karena masalah LIJOSWARE yang sangat besar membuat sosoknya berubah, menjadi acuh liliku tertutup oleh emosinya yang tidak stabil. aku membiarkannya bukan berarti aku tidak membela diri, karena akan ada saatnya ini terbongkar percayalah. Semarah apapun liliku tidak pernah melukaiku, bahkan Jisoo yang menamparku kemarin membuatku sakit hati, aku coba tetap tenang saat ini.
"pagi nyonya ini sarapan, susu dan vitaminnya" Ucap Yoona
"Pagi, gomawo" Sahutku lalu dia pergi untuk membersihkan kamar Little Twins
"tunggu sebentar lagi Honey, kamu dan semuanya akan tau apa yang aku kerjakan selama ini" Gumamku
Saat ini aku sedang berjemur dan bermain bersama Twins, akhir-akhir ini aku memang tidak enak badan kecemasanku tiba-tiba muncul, aku terlalu takut dijauhkan lagi dengan anakku, aku takut kehilangan Lisa. Semua ketakutanku muncul dipikiranku, seketika nafasku terasa sesak ketika mengingat ucapan Appa yang akan membawa Little Twins jika aku lalai mengurusnya, gak itu gak boleh terjadi! nggak.
"YOOONNAAAAAAA" Seruku
"Nde nyonya" Sahutnya berlari menghampiriku
"bawa Twins ke kamarnya sekarang" Suruhku berusaha mengontrol Panik attack ku kambuh
"nyonya tidak apa-apa?" Tanya Yoona
"Anniyo, cepat bawa" Seruku kesal
"Nde nyonya mianhae" Sahutnya segera membawa Twins kedalam
Ya tuhan tubuhku kenapa bergetar nafasku terasa sesak, tenang Jennie tenang Little Twins akan selalu bersamamu tenang. huh hah shit! kenapa semakin sesak?!. aku berusaha untuk kuat memasuki kamarku mungkin aku butuh istirahat. deru nafasku juga semakin sesak, aku butuh oksigen perlahan aku mencoba bangkit namun semuanya berputar membuatku pusing dan aku tak ingat apapun lagi.
"ouhh
brughhh
"NYONYAAAAAAAAAAAA" Seru Yoona mendapatkan Jennie tergeletak di balkon
"tuutt"
"ayo Madam angkat telpon saya"
"saya mohon Madam"
"ada ap-"
"madam, saya mohon segera pulang, Nyonya pingsan nafasnya sangat sesak Madam" Ucap Yoona terbata karena ketakutan melihat Jennie wajah yang sangat pucat dan deru nafasnya cukup sesak
Lalisa Pov
Gadis bermata hazel sangat terkejut dengan berita yang didapatkan dari pengasuh sang anak mengenai kondisi Jennie. Beruntung gadis jangkung itu baru sampai gerbang kawasan Penthouse, jadi tidak perlu waktu lama untuk memutar balik mobilnya menuju Penthouse.
"Dimana istri saya?" Tanyaku kepada Yoona
"Di Balkon Madam" Jawabnya ketakutan ditambah anakku menangis
"kamu tenangkan Twins, Nyonya urusan saya" Suruhku
"Nde Madam" Sahut Yoona segera menenangkan anakku
"Jeeee, ya tuhan" Seruku
Dengan langkah cepat aku segera mencari keberadaan Jennie, betapa terkejutnya aku melihatnya sudah tergeletak tak sadarkan diri, dengan segera aku membawanya lalu membaringkannya dikasur dan segera memasangkan oksigen seperti biasa yang dilakukan olehku dulu.
"Baby bangun sayang, apa yang kamu pikirkan baby. ya tuhan suhu tubuhnya sangat meningkat sekali" Gumamku segera memakaikan Baby fever agar demamnya menurun
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...