Trauma

249 13 0
                                    

Gadis bermata Hazel itu langsung mengecek tubuh Jennie dan tentunya mengejutkan baginya karena melihat cukup banyak bekas goresan di butuh mungil itu. tak lama kemudian para sahabatnya kembali keruangan Jennie namun tidak bersama Lee Eonnie

"Lee Eonnie kemana?" Tanya Lisa

"ohh, Lee Eonnie sedang pergi ke Busan selama 2 hari li kenapa?" Jawab Seulgi

"kenapa tidak pamit kepadaku dan Jennie?" Tanya Lisa

"mendadak li perginya, jadi menitipkan salam saja untuk kalian berdua" Jawab Seulgi diangguki oleh lisa

"huh, baiklah nanti akan ku tanyakan langsung" gumam Lisa

"mau nanya apa Li? ada masalah dengan Jennie?" Tanya Irene

"hmm, tadi gua terkejut melihat tubuh Je penuh bekas goresan. gua nanya dokter jung malah disuruh nanya Lee Eonnie" Jawab Lisa menghembuskan nafas kasar

"serius? ada apa denganmu Je" lirih Jisoo mendekat ke kasur Jennie

"ya tuhan, kenapa kita tidak melihatnya?" Gumam para sahabatnya saat melihat secara langsung

"pantas saja, Je sering menolak saat ingin menyentuh tangannya" Gumam Irene

"lo gak sadar? bukannya lo yang udah dekat sama Je Rene" Ucap Lisa

"gimana gua tau? Je selalu menutupinya Lisa. gua berusaha mendekatkan diri agar Jennie bercerita tetap saja dia pendam sendiri. Je selalu baik-baik saja kalo sama gua Li." Ucap Irene

"dia butuh tempat bercerita guys. gua rasa cukup hukuman untuk je. tadi sempat histeris karena menceritakan kejadian itu sampai diberi penenang oleh dokter Jung. Je butuh kita saat ini bukan sebagai rekan kerja. tapi sebagai sahabat dan keluarga. Jennie mengalami Trauma guys, dia akan berteriak jika ada orang selain gua, Lee Eonnie dan dokter jung, aku tidak bisa menjamin Jennie tidak histeris saat ada kalian. saran gua keluarga kita semua tidak boleh tau tentang ini." Ungkap Lisa

"Trauma?" Lirih para sahabatnya diangguki oleh Lisa

"Yatuhan Je, melihatmu berbaring lemah saja sudah membuatku sangat sakit, kenapa harus Trauma" Gumam Irene terisak

"tenang, perlahan pasti akan sembuh, hanya saja kita tidak bisa memaksa Je untuk dekat seperti dulu. kita coba nanti saat Je terbangun bagaimana reaksinya terhadap kalian" Ucap Lisa

"gua setuju Li. kita akan menjaga dan mengembalikan senyumnya" Ucap Rose

"lo benar kita sekarang keluarga, kita harus membuat Je percaya jika kita selalu ada untuknya" Ucap Joy

"benar, bagaimana setelah keluar rumah sakit Je tinggal bersama kita?" Ajak Wendy menatap semuanya

"Setuju" Seru semuanya perlahan terkekeh

"euumhh Lili" racau Jennie dalam tidurnya

"stttt ne, aku disini Baby Je" ucap Lisa mengelus rambut Jennie perlahan mata kucing itu terbangun

"hai? sudah lebih baik?" Tanya Lisa diangguki oleh Jennie lirih

"lili haus" Ucap Jennie pelan

"ini minumnya perlahan ne" Tanya Lisa perlahan memberikan minum

"sudah, Gomawo Lili" Jawab Jennie serak

"Je, gua rindu" gumam Irene membuat Jennie menoleh kearah Irene

"hiks hiks aku takut" Cicit Jennie terisak langsung memutar tubuhnya menghadap Lisa

"stt tenang, mereka semua sahabatmu tidak akan mencelakaimu Baby Je" Ucap Lisa menenangkan Jennie

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang