Kecemasanku

118 8 0
                                    

Para sahabatnya meninggalkan Jenlisa di Mansionnya, suhu tubuh Jennie masih di angka 39' membuat semuanya panik, bahkan Lisa sudah memanggil Dokter Yerim agar memeriksa Jennie di Mansionnya itu.

"Selamat Siang Miss" Sapa Dokter Yerim

"Siang Dok, Mari langsung kekamar saja Dok" Sahut Lisa lalu Dokter Yerim mengikuti arah Lisa

"saya periksa dulu ya miss" Ucap Dokter Yerim

"Ya, Dok silahkan" Sahut Lisa

"sudah berapa lama demamnya? kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Dokter Yerim

"Baru 3 Jam dok, saya sudah memberikan obat yang diinstruksikan oleh dokter kemarin. hanya saja saya khawatir dengan kondisi tunangan saya dok" Jawab Lisa perlahan gadis bermata hazel itu menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya.

"Bagus, itu tindakan yang sangat baik Miss. Untuk kondisi saat ini, Miss Jennie hanya perlu istirahat lebih banyak. sepertinya Miss Jennie terlalu lelah dan ada yang mengganggu pikiran nya. berbeda seperti minggu lalu sebelum pelepasan jahitan itu, nona Jennie tampak lebih tenang. tolong dijaga sikapnya yang miss ceritakan tadi, itu akan membuat Miss Jennie kembali drop seperti sekarang malah akan berdampak lebih buruk Miss." Jelas Dokter Yerim

"Baik dok, saya akan lebih menjaganya" Jawab Lisa

"jika demamnya belum turun hingga besok pagi, langsung bawa ke rumah sakit ya." Ucap Dokter Yerim

"Baik dok, terimakasih atas penjelasannya" Sahut Lisa

setelah mendapatkan pemeriksaan Jennie masih terlelap dengan tenang, karena sebelumnya diberi obat oleh Lisa membuat gadis mandu itu terlelap lebih lama.

Lalisa Pov

"aku bersumpah baby, dia akan merasakan hal yang sama seperti diana dan Kai! dia sudah berani mengusik ketenangan kita, maka dia akan mendapatkan apa yang harus diterima olehnya!" Gumamku

"eughh lili hiks hiks"

"Stttt, aku disini sayang" Sahutku memeluknya dari belakang membuat kesayanganku membalikan tubuhnya

"lili, jangan pergi dengannya" Racau Jennie terisak

"Nde, aku sedari tadi sini sayang" Sahutku mengelus punggungnya

"humm, lili milik aku!, suruh dia pergi lili"

"sttt, tenang sayang tenanglah" Gumamku semakin mengeratkan pelukannya

"Melihatnya meracau ketakutan seperti ini, membuatku sangat sakit! kenapa Je harus mengalami kecemasan ini lagi tuhan" Gumamku dalam hati

perlahan mata kucing itu terbuka walaupun dengan air mata yang masih mengalir, membuatku mengecup pipi mandu kesayanganku ini.

"sudah lebih baik hum?" Tanyaku di angguki pelan olehnya

"lili?" Panggil Jennie menatapku lekat

"nde, kenapa baby" Sahutku mengecup pipi mandu itu

"tidak, hanya ingin memelukmu" Gumam Jennie semakin membenamkan wajahnya di dadaku

"lakukan sepuasmu sayang" Sahutku mengelus rambut panjangnya tak lupa mengecupnya lembut

seminggu berlalu kondisi gadis kesayanganku ini perlahan membaik, sikap Jennie kembali seperti dimana aku mengetahui trauma dan ketakutan akan kepergianku. Dengan penuh kesabaran aku dan para sahabatku menjaganya, lalu meyakinkan bahwa tidak akan ada manusia seperti Diana, Kai bahkan Somi.

Tak terasa kini kami sudah menetap di paris kurang lebih 2 bulan lamanya, begitu banyak rintangan yang kami hadapi disini serta perusahaan kami juga sempat bermasalah, membuat para sahabatku bolak-balik paris korea demi memantau LIJOSWARE Company. Sedangkan aku dan Jennie menetap di paris, karena aku ingin gadis kesayanganku ini fokus dengan kesehatannya, selain itu Jennie memang harus melakukan medical cek up dalam 2 minggu sekali selama 4 bulan. 2 bulan lagi mungkin kami akan kembali ke korea setelah memastikan kondisi Gadisku ini 100% pulih pasca operasi.

Tak Segampang Itu JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang