Semakin hari Lisa semakin disibukkan dengan pekerjaan begitupun para sahabatnya bahkan terkadang pulang larut malam. Seperti saat ini Gadis bermata kucing itu masih menunggu lisa dan para sahabatnya yang belum pulang padahal sekarang sudah pukul 9 malam.
Mereka semua sangat kompak melarang Jennie untuk kembali bekerja sebelum kandungan gadis mandu itu melewati trimester ketiga, jadi mau tidak mau Jennie menuruti apapun perintah Lisa dan para sahabatnya.
"Kemana mereka?! Sudah seminggu selalu telat pulangnya!" Gerutuku
Tutt tuutt
"Yakk!! Ayo angkat manoban!!" Seruku kesal
Clekk
Suara pintu terbuka membuatku mengalihkan pandanganku ke arah pintu masuk.
"Malam Je" Sapa Para Sahabatku
"Hmmm" Gumamku pura-pura fokus menonton tv
"Muachhh, malam sayang" Sapa Lisa setelah mengecup pipiku
"Hmm"gumamku
"Baby kenapa belum tidur hmm?" Tanya Lisa mengelus rambutku
"Bagaimana bisa tidur! Tidur tanpanya saja bisa membuatku sangat mual! Dasar manoban! Dia lupa apa gimana! Menyebalkan sekali" Gerutuku dalam hati meliriknya dengan sinis
"Baby kenapa hum? Ada yang sakit?" Tanya Lisa lagi
"Anni" Jawabku ketus lalu menghempaskan tangannya dan meninggalkan dia di ruang santai bersama para sahabatku
"Babyyyy!!!! Kamu kenapaaa??" Seru Lisa mengikuti langkahku
Brakk
"Menyebalkan sekali! Muka mereka sangat polos tanpa dosa! Aku menunggu sejak tadi, mereka bukannya minta maaf malah diam melihat aku!" Gerutuku kesal
"Baby" panggil Lisa langsung memelukku
Drrtttt
"Malam, ohh iya iya" Jawab Lisa langsung melepas pelukannya dan berjalan ke arah balkon
Aku hanya memperhatikannya, lihatlah dia bukannya membujukku malah asik telponan sampai tertawa terbahak-bahak. Semenjak saat itu liliku dan para sahabatku berubah. Aku rindu pelukannya, sikap manisnya kemana semua itu selama seminggu ini aku benar-benar kesepian! Bahkan Lee Eonnie pun sama tidak bisa di ajak kerjasama!.
"Hiks hiks" tangisku pecah aku kesal, rasanya ingin kembali mengamuk namun aku sadar sedang hamil saat ini jadi aku hanya melempar barang saja tanpa melukai Baby L.
"Kenapa rasanya seperti masa kelam itu, liliku kenapa berubah?! Hiks hiks sahabatku juga sibuk dengan dunia mereka! Hiks hiks" gumamku terisak
"Hiks hiks aku takut"
Entah berapa lama aku menangis, mungkin sejak Lisa dan para sahabatku berangkat bekerja aku menangis dan meraung kini sudah 2 hari mereka bahkan belum pada pulang.
"Aku pengen mangga muda hiks hiks"
"Kenapa harus berubah aku sangat takut"
"Aaaarghhhhhhhhhhhhhh"
Aku terus meracau ditaman belakang, aku tak peduli mereka mendengar atau tidak aku perlu menenangkan diri ini.
Hiks hiks
Aaaaarrrrrrggghhhhhhhhhhh
Duaaarrr
Duuaaarrrrr
Ledakan petasan membuatku tersadar dan melihat ke arah langit, tangisku semakin pecah melihat tulisan yang muncul setelah petasan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Segampang Itu JENLISA
FanfictionTak Segampang Itu melewati 1 tahun berjuang seorang diri, tak ada lagi yang mempercayai semuanya telah hancur. Semua kulakukan demi kebahagian, dan keselamatan mereka, aku rindu kebersamaan, aku rindu perhatiannya, aku sangat amat rindu dengan merek...