41

119 3 0
                                    

Vieria menerima pesan dari nomor tak dikenal.

0812xxxxxxx
Vieria, ini Ravina

Vieria pun segera menyimpan nomor tersebut dan membalas pesan Ravina.

Vieria
Hai, Ravina. Ada apa?

Ravina
Nggak apa-apa. Cuma mau nanya, maaf kalau kurang sopan. Kamu dan Aryan sudah nikah berapa lama ya?

Vieria merasa pertanyaannya agak aneh, tapi ia berusaha ramah.

Vieria
Sudah mau jalan 5 tahun, sih. Kenapa?

Ravina
Nggak, cuma aneh aja. Apa kamu cukup mengenal Aryan? Dulu kenalannya gimana hingga bisa sampai menikah?

Vieria merasa ini sudah masuk ranah pribadi. Ravina pasti ingin lebih dari bertanya, wanita ini pasti tahu sesuatu. Vieria pun membalas pertanyaan Ravina dengan singkat.

Vieria
Aneh kenapa?

Ravina menyeringai, karena Vieria mulai terpancing.

Ravina
Yah, aneh aja. Lihat, deh.

Ping, ping, ping. Ponsel Vieria terus berbunyi karena Ravina mengirimkan screenshot percakapan antara dirinya dengan Aryan saat mereka menggunakan aplikasi bisnis yang dirancang khusus untuk staf dan karyawan kantor. Pantas, saat itu Vieria tidak menemukan pesan-pesan aneh melalui aplikasi pesan biasanya.

Vieria melotot melihat pesan-pesan antara Aryan dan Ravina. Mereka berkangen-kangen ria, bahkan Aryan memuji Ravina yang sama cantiknya dengan istrinya. Hati Vieria benar-benar teriris.

Ditambah lagi foto-foto mereka berdua saat nonton bioskop, juga foto close up tangan Aryan dan tangan Ravina sedang bergandengan. Vieria dengan jelas bisa melihat cincin nikahnya di jari manis Aryan, namun yang ia genggam adalah tangan Ravina.

Ravina juga mengirim screenshot beberapa tiket nonton mereka berdua. Kebanyakan jam malam ketika mereka berdua pulang kerja.

Vieria mengutuk dalam hati, jadi meeting itu cuma alasan? Brengsek kamu, Aryan!

Vieria juga marah pada Ravina.

Vieria
Why you send me all this?!

Ravina tertawa di atas penderitaan Vieria.

Ravina
Kurasa sudah waktunya kamu tahu siapa Aryan sebenarnya.

Ravina berharap Vieria dan Aryan berpisah. Walau marah, Ravina masih berharap Aryan akan kembali padanya.

Harapan itu bisa saja menjadi kenyataan asal Vieria tidak ada. Aryan pasti akan merasa sedih ditinggal Vieria. Saat itulah, ia akan jadi dewi penolong untuk Aryan.

Sekarang yang ia perlu lakukan hanya menunggu, pikir Ravina sambil menyeringai.

...

Begitu Aryan tiba di rumah dan masuk kamar, Vieria langsung mencercanya.

"Aryan, apa maksud semua ini?," teriak Vieria, ia tidak bisa tenang dan sangat marah.

Aryan kaget melihat apa yang ditunjukkan Vieria melalui ponselnya. Seluruh pesan dan foto dari Ravina. Shit!

"Vieria, tolong dengar penjelasanku," ucap Aryan hendak menyentuh bahu Vieria, namun Vieria mundur enggan disentuh.

"Kenapa... kenapa kamu melakukan itu?," tanya Vieria dengan suara bergetar.

"Vieria, biar aku jelasin."

"Pantas kamu jarang menyetubuhiku sejak bersama dengan dia, apa dia yang kamu inginkan, hmm?"

"No... I mean... itu tidak sepenuhnya salah. Dengar, Vie. Jujur aku sempat hilang akal sehat untuk beberapa saat. Hatiku sempat terbagi, tapi sekarang aku sadar kamulah satu-satunya."

Bullshit, pikir Vieria. "Kalau begitu, aku ingin tanya padamu, Aryan."

"Apa?"

"Kalau kamu tidak menikah denganku sekarang, apa kamu akan bersama dengan Ravina?"

"It's not a fair question. I don't have the correct anwer."

"Aku punya, jawabannya iya. Kamu pasti pernah mendengar pepatah ini, jika kamu mencintai dua orang bersamaan, pilihlah yang kedua. Karena jika kamu mencintai yang pertama, kamu tidak akan jatuh hati pada yang kedua."

"Yeah? Dan coba lihat akhir dari orang yang membuat kalimat itu."

Vieria memutar bola matanya, "sederhananya, kamu tidak akan menyukai Ravina juga kalau kamu mencintaiku. Jadi, aku sudah membuat keputusan."

Hati Aryan berdebar hebat, ia bisa menebak apa yang akan dikatakan Vieria. Vieria menghela nafas panjang sebelum mengucapkan kalimat yang sudah diduga Aryan.

"Sebaiknya kita berpisah sementara. Aku ingin... ke rumah orang tuaku," ucap Vieria, ia tidak sanggup mengeluarkan kata cerai.

 ke rumah orang tuaku," ucap Vieria, ia tidak sanggup mengeluarkan kata cerai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aryan dan VieriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang