25 : GENTLEMAN

268 31 1
                                    

Seminggu setelah Debutante Ball dilaksanakan, Lauren tidak ingin kembali ke rumahnya di Tirion Kingdom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu setelah Debutante Ball dilaksanakan, Lauren tidak ingin kembali ke rumahnya di Tirion Kingdom.

Ia memilih menginap di salah satu rumah milik rekan lama nya yang ditinggalkan sejenak, karena sang pemilik sedang pergi berbisnis di kerajaan lain.

Ambisi nya sia-sia sebab rencana yang selama ini ia dambakan berakhir penuh kekecewaan. Rasa amarah memenuhi isi kepala Lauren.

"Bajingan itu..." Lauren merasa ingin mencekik The Duke of Vadronia, Lord Cyrelas Talerion, sampai mati. "Wajah nya juga tidak seberapa tampan, tubuhnya tidak terlalu atletis, tcih." cemooh Lauren.

Lauren mengutuk dirinya sendiri sebab dirinya memilih meninggalkan lantai dansa dan telat saat kembali.

Suara ketukan pintu terdengar, Lauren mengira itu adalah seorang penjual susu sapi yang datang membawa pesanannya. Ketika pintu terbuka― Duncan de Linbergh bersama para pengawal nya disana.

Duncan dengan tatapan kecewa, amarah, dan kesedihan masuk ke dalam rumah tempat Lauren bersembunyi.

"Ayah, aku―" belum sempat Lauren mengatakan sesuatu, Duncan menampar putra satu-satu nya itu.

"Kau gagal! Bodoh!" Duncan menampar Lauren sekali lagi. "Berdiri! Kau adalah pria yang sempurna bukan? Lalu mengapa kau tidak bisa mengambil hati Princess Rosaline?" Duncan mencengkram kerah putra nya.

Sudut bibit bagian kanan Lauren mulai mengeluarkan darah segar.

"Aku berjuang untuk mu, Lauren. Aku berjuang demi gelar ini agar kau bisa mendapatkan garis hidup yang bagus di masa depanmu, lalu mengapa kau mengecewakanku!" Duncan mengambil sebuah belt lalu memukul keras punggung Lauren dengan belt yang ia genggam itu.

Suara nyaring dari pukulan belt itu sangat lah terdengar.

"Aku membesarkanmu dengan harapan bahwa kau bisa menjadi kebanggaanku, namun apa hasilnya? Kau membuatku merasa gagal menjadi orang tua. Lauren de Linbergh, bahkan nama Linbergh terasa tidak cocok untuk mu."

Lauren menahan rasa sakit nya seolah hal ini adalah biasa.

"Kembali ke Tirion, cepat!" titah Duncan pada Lauren.

Lauren yang dirundung rasa tidak puas pun memilih kembali menantang sang ayah, "Aku bisa! Tolong beri aku kesempatan lagi, selagi Princess Rosaline belum memulai pernikahan, semua jalan itu pasti ada. Tolong beri aku kesempatan ayah!" Lauren bersujud di kaki Duncan.

Duncan memberikan belt itu kepada pengawal di belakang nya lalu menghela nafas kasar, "Lalu apa yang terjadi jika kau gagal?"

Lauren bangkit kembali.

Lauren berpikir ayahnya tidak mungkin mencabut nya sebagai pewaris sebab ia adalah putra satu-satu nya. "Aku akan memberikan sesuatu yang berharga melebihi Princess Rosaline."

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang