77 : HONOR, LOYALTY, DUTY, & SACRIFICE

157 21 2
                                    

Sesampai dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampai dirumah. Helios bergegas menemui Caerios.

Rosaline menatap sendu interaksi antara ayah dan putra itu. Rasa sayang beserta cinta yang begitu besar tampak terlihat bahkan dari ujung dunia. Sungguh, hal ini terasa memilukan jika teringat bahwa Helios akan pergi esok.

Meninggalkan Helios dan Caerios berdua, Rosaline berjalan melangkahkan kaki nya menuju sebuah kursi yang berada di dekat balkon yang juga mengarah ke arah pemandangan luar. Duduk sekaligus merenung, itu lah yang dilakukan oleh Rosaline.

Sembari mengelus perutnya, tatapan Rosaline seketika menjadi kosong karena pikirannya mulai melalangbuana.

"My Lady," ucap Ella, pelayan pribadi Rosaline yang merasa khawatir lalu memutuskan untuk menghampiri Rosaline.

"Ella?" Rosaline tersenyum secepat kilat lalu mendatarkan bibirnya kembali.

"Apakah Lady Rosaline butuh bantuan?"

Rosaline menggelengkan kepala nya, menandakan ia menolak.

"Jika seseorang sudah terikat benang takdir, mereka tidak bisa dipisahkan bukan?" tanya Rosaline kepada Emma.

"Beberapa orang percaya pada takdir, beberapa orang percaya pada nasib, tetapi aku percaya bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang kita ciptakan. Itu pendapatku, Your Grace." jawab Emma tersenyum kikuk.

"Jika itu kita yang menciptakan bukankah suatu saat akan berubah pula?"

"Ya... Sebab aku tidak mengerti mengapa takdir mengizinkan beberapa orang untuk bertemu, ketika tidak ada cara bagi mereka untuk bersama― beberapa teman ku mengalami ini."

Rambut Rosaline yang terurai berkibar-kibar layaknya bendera karena terkena angin.

"Lalu apakah hal seperti itu bisa membunuh seseorang?"

"Seperti itu apa maksud Your Grace?" Emma balik bertanya.

"Honor, loyalty, duty, dan sacrifice." jawab Rosaline.

"Tidak ada sebuah kesuksesan tanpa pengorbanan dan tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan. Jika semua yang ada di dunia ini bisa kita dapatkan dengan mudah, maka semua orang akan menjadi hebat. Dan hidup tak semudah itu, butuh perjuangan dan pengorbanan, serta kekuatan untuk mencapai semua nya."

"Hidup adalah perjuangan. Kebahagiaan harus direngkuh dengan banyak pengorbanan." Rosaline menengok ke arah Emma dengan rahang nya mengeras serta dahi nya sedikit tertekuk menandakan ketakutan yang ada pada dirinya. "Dan apa kau tahu sesuatu Emma? Kematian adalah ujung dari perjuangan, akhir dari kemenangan, pintu dari kehidupan."

"Sepertinya My Lady sedang lelah, pikiran yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan anda Your Grace." Emma memahami bahwa ibu hamil sangat sensitif pada sesuatu hal kecil.

"Semakin besar pilihan seseorang, maka semakin besar pula pengorbanan yang harus ia berikan.

"My Lady, sebaiknya Your Grace masuk kedalam. Angin menjelang musim dingin benar-benar menusuk."

"Aku sudah terbiasa dengan dingin, mungkin ini karena nenek ku berasal dari wilayah utara Valcke. Jadi hal seperti ini bukanlah masalah besar."

Emma mengangguk paham.

"Baik, Your Grace!" Emma membungkuk hormat lalu meninggalkan Rosaline sendirian.

Rosaline kembali ke ekspresi datar nya lalu menghela nafas.

"Lusa adalah keberangkatan kapal, sudah pasti besok Helios akan meninggalkan rumah ini. Apakah aku harus menahannya? Tetapi itu adalah tujuannya sejak awal― sama seperti Kyros the Conqueror mendeklarasikan dirinya nya sebagai Raja dari Valcke Kingdom, kakek moyangku pasti mengorbankan banyak hal untuk mencapai tujuan tersebut."

Tangan mengepal, nafas memburu. Ekspresi wajah yang tadinya tenang berubah menjadi tegas. Perasaan Rosaline berkecamuk antara ide yang baru saja muncul memberikan motivasi di pikirannya, atau mengurungkan niat.

Rosaline kembali ke dalam menuju sebuah lemari tempat nya menyimpan barang-barang berharga. Disana, ia mengambil sebuah belati pemberian dari Helios dahulu.

Darah bangsawan mengalir deras di dalam dirinya, namun semangat juang leluhurnya, sang penakhluk Kyros, juga mengalir kencang di darah nya. "Maaf Helios. Keputusanku sudah bulat. Aku tidak ingin menjadi wanita lemah yang membiarkan pria yang dicintai nya mati, aku adalah Rosaline. Rosaline Giedensera." ekspresi lembut yang ada pada Rosaline seketika berubah menjadi tegas, menandakan keberanian sedang menyelimuti dirinya.

Rosaline Marigold Giedensera, adalah nama yang tidak akan pernah hilang.

"Rosaline?" panggil Helios.

Rosaline meletakkan belati ke dalam lemari dan berbalik arah. Ia melempar senyum kepada Helios yang sedang menggendong putra mereka.

Sebuah kecupan manis mendarat di dahi Caerios dari Rosaline.

"Dia bertambah berat. Kurasa ketika ia dewasa, Caerios akan lebih tinggi dariku." tebak Helios dengan wajah ceria, "Dugaan ayah benar atau tidak putra ku sayang? Jika tebakan ayah benar, berikan ayah hadiah ketika kau dewasa ya?!" Helios bermain-main bersama Caerios.

Caerios tertawa gemas.

"Dia sangat mirip denganmu. Dengan begitu, kerinduanku padamu akan selalu terbayarkan jika menatap wajahnya. Putra kita adalah harta yang sangat berharga begitu pun mereka yang masih berada di dalam sini." Rosaline mengelus lembut perutnya karena tampaknya proses kelahiran akan dimulai sebentar lagi.

"Mengapa kau mengambil belati itu tadi?" tanya Helios masih penasaran.

"Hanya ingin melihat dan menyentuhnya saja." jawab Rosaline.

"Kau tidak sedang merencanakan sesuatu bukan?"

"Tidak." bohong Rosaline, "Rencana apa yang sedang kubuat Helios?"

Helios menyentuh pipi  Rosaline dengan satu tangan nya lalu diusapnya lembut, "Musim dingin akan tiba. Aku akan berdoa sepanjang hari untukmu, untukku, dan anak-anak kita. Kalian semua adalah berlian ku yang paling berharga."

Malam ini adalah malam percakapan terakhir antara Rosaline dan Helios sebelum akhirnya Helios pergi ke Tirion untuk menjalankan misi.

Rosaline memeluk Helios yang sedang menggendong Caerios.

Dan terjadilah pelukan hangat keluarga itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

Jangan lupa vote + komen + share! 🤍

YUHUWWWW

Untuk belati itu kalo tidak salah Helios beli di chapter 25 deh? CMIIW😭

@N.Z.K

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang