53 : IMPRÉVISIBLE

175 26 2
                                    

Helios duduk di sudut ruangan dalam gelap nya ruangan dibalik jeruji besi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helios duduk di sudut ruangan dalam gelap nya ruangan dibalik jeruji besi. Hanya lentera sebagai pencahayaan kemudian suhu pada dingin nya malam sungguh mencekam. Perasaannya berkecamuk kala mengingat tangisan kekasih hati nya tadi.

"Pundakku mungkin takkan selalu ada saat kau bersedih dan menangis, tapi cintaku akan selalu ada untukmu. Karena orang yang tulus mencintai takkan mudah melepaskan, takkan mudah pergi, takkan mudah merelakan, namun mudah meneteskan air mata." manik biru itu berkaca-kaca, merasa bersalah.

Untuk pertama kali nya perasaan mati rasa itu merasa berempati pada orang lain.

"Sir Breisacher." panggil seorang ksatria lain bernama 'Sir Jethro Vann' membawakan sebuah roti lalu melempar nya sedikit ke dalam jeruji besi. "Makanlah, kau tampak tidak bertenaga."

"Bisa kah kau mengeluarkan aku?"

"Tidak."

Helios menghela nafas kasar.

"Sir Breisacher, sungguh membuat gempar dengan berita bahwa kau berkencan dengan Her Highness Princess Rosaline. Tak hanya itu, fakta bahwa kau keturunan Marquess Linbergh cukup membuat kami semua terguncang." Sir Vann masih terkejut dengan apa yang ia dengar saat sidang tadi.

"Sudahlah. Bagaimana Princess Rosaline? Apakah ia baik-baik saja?" Helios mengkhawatirkan Rosaline.

"Tentu saja ia baik-baik saja! Aku masih syok mendengar fakta tentang mu hari ini. Lalu apa rencana mu selanjutnya? Terlalu banyak tembok penghalang untuk mu, Sir Breisacher. Namun kuakui bahwa ketika jatuh cinta, tanpa sadar akan membuatmu menjadi versi terbaik dalam hidup." wajah Sir Vann seketika berubah menjadi sedikit sendu, seperti mengingat masa lalu.

"Kau tahu jatuh cinta rupanya." celetuk Helios.

"Ya. Aku pernah mencintai seseorang dahulu."

"Apa?" Helios tidak percaya.

"Dia sudah tidak ada di tempat ini. Aku dan dia pernah bahagia bersama sebelum akhirnya takdir memisahkan kami."

"Apa yang terjadi?"

"Sakit merenggut nyawa nya. Maka dari itu kemudian aku bersumpah suci sebagai ksatria untuk mengabdi pada negara. Rasa cinta ku sudah habis oleh nya, dan dia hanya satu-satu nya di dunia ini. Cinta dan kasih sayang yang didasari dengan ketulusan hati tak akan pernah ada habisnya."

Helios mengangguk paham.

"Selain karena menjadi ksatria pelindung nya, mengapa kau bisa jatuh cinta pada Her Highness Princess Rosaline? Jawab aku, giliran aku yang bertanya." Sir Vann kemudian melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Jatuh cinta pada seseorang tidak membutuhkan alasan. Aku hanya jatuh cinta padanya dan ingin melindungi nya."

"Ingin kupanggilkan Princess Rosaline? Aku yang bertanggungjawab atas jeruji besi milik mu." Sir Vann kemudian memamerkan kunci pada Helios.

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang