41 : SURVIVE OR DIE?

200 24 6
                                    

Lauren berada di kereta kuda bersama sang ayah dalam kondisi yang tidak seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lauren berada di kereta kuda bersama sang ayah dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Ia tampak sangat murung sesekali mencemooh Duncan yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Kau benar-benar sangat menjengkelkan!" berkali-kali Lauren bersikap kurang ajar kepada ayah kandung nya sendiri namun Duncan hanya fokus membaca buku, tak menghiraukan putra nya yang sedang merasa patah hati.

"Kau? Panggil aku dengan sebutan ayah, Lauren. Kau mendapatkan semua kekayaan ini dari hasil jerih payahku sendiri." Duncan lalu menutup buku nya kemudian menyilangkan kedua tangan nya di dada. "Sadarlah, kau satu-satu nya putra ku dan sebagai pewaris bersikap seperti pria sejati lah."

"Pria sejati? Kau berbicara seolah-olah kau adalah pria sejati, Duncan de Linbergh. Pria sejati tidak akan mengambil jerih payah orang lain lalu membuat nama nya tercoreng."

"Lauren! Jaga ucapanmu sekali lagi, sebelum aku kehilangan kesabaran. Hanya karena seorang wanita kau berubah drastis. Ada banyak gundik di Tirion Kingdom yang tersedia untuk mu, lupakan dia."

Lauren meruncingkan kedua bola mata nya, memancarkan aura kemarahan. "Dia kuanggap sebagai wanita, sama seperti kau menganggap Lottie de Linbergh, ibu ku."

"Jangan samakan mendiang ibu mu dengan wanita rendahan itu."

Lauren mempunyai rencana lain, ia bersmirk. "Nikahkan aku dengan Astoria, maka aku akan memberikan sesuatu hadiah padamu."

"Hadiah?"

"Hadiah yang sangat besar, ayah. Tapi sebelum itu cepat nikahkan aku bersama Astoria!"

"Kau sangat gila, sungguh." Duncan menggeleng-gelengkan kepala nya.

"Helios de Linbergh―"

Duncan melebarkan kedua bola mata nya, menunggu ucapan selanjutnya yang keluar dari mulut putra nya itu.

"Helios de Linbergh― apa kau menunggu?" Lauren tersenyum licik.

"Ada apa dengan orang mati seperti dia?"

"Tidakkah kau penasaran, Your Grace? Sebelum itu katakan 'YA' untuk memberikan aku restu!"

Dengan berat hati Duncan mengiyakan permintaan Lauren, "Ya."

Lauren terkekeh, "Sepakat?" Lauren meminta berjabat tangan dengan Duncan.

"Kau sangat berlebihan!" Duncan menerima jabatan Lauren.

"Bagus ayah― Helios de Linbergh masih hidup."

Alangkah terkejutnya Duncan mendengar ini, ia sampai menganga. "Kau berbohong."

"Aku bersumpah aku tidak berbohong! Dia hidup bahagia sebagai ksatria kesayangan King Kyros― dan apa ayah tahu satu fakta lagi? Dia menjalin hubungan dengan Princess Rosaline! Maka dari itu misi ku gagal, sebab Helios juga menjabat sebagai tangan kanan Princess Rosaline." Lauren membeberkan rahasia yang selama ini Helios miliki.

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang