79 : APRÈS SI LONGTEMPS

98 20 2
                                    

Mendengar bahwa Rosaline mengirimkan surat untuknya membuat Aragorn tanpa sadar menerima surat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar bahwa Rosaline mengirimkan surat untuknya membuat Aragorn tanpa sadar menerima surat tersebut.

Perasaannya berkecamuk, Aragorn tersenyum pahit. Tiga tahun. Terlalu lama mereka tidak berkomunikasi. Semakin banyak kenangan indah yang bermunculan dalam benaknya saat mereka semua masih berada di istana.

Aragorn mengingat jelas hari terakhir saat mereka berbicara. Penuh dengan ketegangan dan disisi lain merasakan penyesalan karena ketajaman mulut yang mungkin menyakiti hati.

"Baca surat itu Aragorn, saudarimu menghubungimu." Abigaia juga terkejut, ia turut merasakan kesedihan sama seperti yang dialami oleh suami nya itu.

"Dia sudah dewasa dan memiliki seorang putra." Aragorn mengingat ketika Lauren memberitahu nya di dalam kereta kuda beberapa hari yang lalu.

Aragorn mulai membaca surat itu.

[Untukmu, saudaraku.

Aku menulis surat ini penuh dengan kesadaran dan kerinduan. Pada akhirnya, aku memberanikan diri menulis surat ini. Aku berharap kau dan aku bisa bertemu dan berbicara seperti dulu lagi, seperti yang kubilang bahwa aku merindukanmu.

Disisi lain aku mengerti kau tidak ingin melihatku lagi karena aku mengecewakan keluarga, maka dari itu aku ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya melalui dirimu sebagai perwakilan. Kumohon, ayo bertemu denganku setidaknya sekali saja... Rasanya seperti ada banyak sekali hal yang ingin kuungkapkan, tetapi tidak ada yang lebih membahagiakanku selain membayangkan senyummu saat kita bertemu nanti.

Jika kau berkenan, temui aku di rumahku. Seorang pelayan sebagai perwakilan dari ku akan menunggumu tidak jauh dari gerbang kastil yang kau tempati saat ini. Aku berharap kau sangat ingin menemuiku.

- Rosaline ]

Dibawah nama Rosaline pun juga tertera tanda tangan miliknya agar Aragorn percaya bahwa itu memang darinya.

Aragorn menghela nafas, ia merasa hatinya diremas perlahan. Dadanya sesak, napasnya terengah-engah karena masih tidak percaya dirinya akan berkomunikasi kembali kepada saudarinya. Kedua bola matanya mulai berkaca-kaca, "Aku akan melakukan ini untuk ibu ku. Aku tahu ibu selalu sedih semenjak Rosaline pergi, maka dari itu aku harus bertemu dengannya."

Abigaia tersenyum haru. Ia tahu suami nya memang ingin bertemu dengan Rosaline dari lubuk hatinya dan menggunakan Valenca, ibunya sebagai peralihan. "Pergi dan temuilah..."

"Aku ingin tetapi― ucapanku padanya terakhir kali sangatlah kasar. Aku menyesali sekaligus puas, rasanya menyenangkan bila Rosaline sadar bahwa keputusannya salah, akan tetapi disisi lain aku turut prihatin padanya."

"Kita adalah keluarga. Kau dan Rosaline adalah saudara, kalian memiliki darah yang sama." Abigaia menggengam tangan suami nya itu, "Dia tulus kepadamu Aragorn, Rosaline ingin melihatmu."

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang