81 : COMPRENEZ-MOI !

107 17 3
                                    

Halo, teman-teman. Karena ini menuju ending, tolong dukungannya dengan melalui vote ya. Terima kasih🤍

Rosaline sedang mengoleskan sesuatu kepada luka lebam Helios dengan menggunakan obat jenis ramuan herbal yang berasal dari bunga Witch Hazel. Keduanya duduk di sebuah kursi yang berada tak jauh dari lorong.

Bunga Witch Hazel ini digunakan untuk mengurangi peradangan dan bengkak. Witch hazel memiliki sifat astringen yang membantu mempercepat penyembuhan luka lebam.

"Aku minta maaf atas ucapan Aragorn tadi. Dan maaf karena tidak memberitahumu bahwa aku memanggil Aragorn kerumah." Rosaline menutup kotak berisi obat-obat herbal setelah selesai mengobati Helios.

"Tidak. Perkataannya membuat semangatku bangkit untuk mencapai semuanya Rosaline. Jika semua itu tercapai, maka kita semua akan berdamai― dahulu aku berpikir, kekuasaan bukanlah apa-apa. Namun lambat laun pikiran itu berubah, dengan kekuasaan segala terasa mudah. Tetapi bukan berarti aku haus, aku hanya ingin mendapatkannya agar kau bisa kembali menjalani hubungan yang hangat bersama keluargamu, anak-anak kita akan diakui lalu mereka hidup dengan damai dan sejahtera. Aku menginginkan hal sederhana seperti itu." Helios membelai lembut pipi Rosaline.

"Duncan de Linbergh akan diangkat menjadi seorang Duke."

"Ya, lalu?" tanya Helios seolah tidak merasa takut.

"Dia akan berada di puncaknya. Di mata Tirion, kehebatannya adalah segalanya." suara Rosaline mulai gemetar.

"Kemudian?" Helios tersenyum lebar, menandakan hal tersebut bukanlah masalah besar bagi dirinya.

"Helios."

"Ada apa istriku? Kau tidak perlu takut. Aku sudah meyakinkan diri sejak bertahun-tahun yang lalu. Keberanianku melebihi dalam nya samudra dan luas nya angkasa, hal seperti ini bukanlah apa-apa. Percaya padaku hm? Aku sudah lama mendalami dunia ini, jangan runtuhkan kepercayaanmu kepadaku, ya?" Helios menggengam erat tangan Rosaline, ia takut Rosaline akan berubah pikiran.

"Tinggal besok. Dan ini adalah waktu terakhirku bersamamu."

"Bukan terakhir."

"Kau pasti mengerti maksudku."

"Aku mengerti." Helios menatap lekat kedua bola mata istrinya itu. "Aku mengerti Rosaline..."

"Kau penuh dengan keberanian, penuh tekad, dan pantang menyerah. Namun pernahkah kau sadar bahwa kau terlalu keras pada dirimu sendiri?" Rosaline menghela nafas berat, karena ia sadar bahwa ucapannya pada Helios mungkin menyakiti hatinya.

"Apa kau berfirasat aku akan gagal karena Duncan de Linbergh sebentar lagi akan diangkat menjadi seorang Duke?" Helios bangkit dari duduknya.

Rosaline pun mengikuti pergerakan Helios, ia turut bangkit. "Bukan maksudku―"

ENOUMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang