72

139 15 0
                                    

   Ada banyak anak-anak di taman hiburan pada akhir pekan. Dikelilingi oleh anak-anak dan pasangan kekasih, Jaemin memasuki taman hiburan bersama Jeno.

Mungkin karena dia dan Jeno terlihat lebih tampan yg membuat anak-anak tidak bisa menyembunyikan ekspresinya, banyak dari mereka menatap mereka berdua dan melambai kepada mereka sebelum pergi.

Jaemin terinfeksi oleh suasana yang tidak bersalah ini, dan matanya diwarnai dengan senyum, "Anak-anak itu sangat lucu."

Jeno di sebelahnya mengerutkan kening, "Tapi kita tidak akan punya anak."

Jaemin, "..."

"Tidak apa-apa, kita bisa mengadopsi sebanyak anak yang kamu suka." Segera Jeno memberi solusi,

Tapi Jeno mengerutkan kening lagi, "Meskipun aku tidak suka anak-anak."

Jaemin, "... Ku pikir kamu berpikir terlalu jauh."

Jeno tidak berpikir dia berpikir terlalu jauh, tetapi dia tidak melanjutkan pembicaraan tentang topik ini, tetapi berhenti ketika dia berjalan ke suatu tempat bersama Jaemin.

"Tunggu aku di sini." Kata Jeno yg tiba-tiba pergi dengan cepat.

Jaemin tidak tahu harus berbuat apa, tapi dia masih berhenti dan berdiri di tempat.

.

Jeno yg pergi entah kemana belum juga terlihat, Jaemin yg masih menunggu berdiri di tempat melihat seorang dalam kostum boneka beruang besar berjalan melewatinya diikuti oleh sekelompok anak-anak yang dengan ceria dan gembira mengelilinginya seraya tak henti bersorak dan bicara.

Jaemin diam-diam memperhatikan boneka besar itu dan anak-anak pergi. Dia tidak mengatakan apa-apa, jadi tidak ada yang akan menghentikannya, dan tidak ada yang akan tahu apa yang dia pikirkan.

Tiba-tiba ada beban gravitasi di pundaknya, Jaemin menoleh dan melihat cakar berbulu besar.

Jaemin, "?"

Jaemin berbalik dan melihat boneka beruang besar berdiri di belakangnya.

Beruang ini berbulu dan bulat, bulu di tubuhnya sangat lembut dan halus saat disentuh. Di sisi lain, ia memegang dua balon berkelap-kelip.

Jaemin, seorang pria dewasa merasa sangat lucu saat melihat beruang ini, belum lagi anak-anak itu.

Seorang anak kecil bergegas, "Teddy, Teddy, bolehkah aku menyentuh bulu di tubuhmu?"

"Tidak." Suara laki-laki malas keluar dari kepala si beruang, ini suara yang paling dikenal Jaemin.

Kepala beruang besar itu menoleh ke arah Jaemin, menatap Jaemin dan ada senyum pada suaranya, "Aku adalah beruang miliknya, dan aku hanya akan membiarkannya menyentuhku."

...beruang miliknya.

Kata ini benar-benar membuat takut anak-anak kecil. Anak kecil yang terkejut itu berbalik dan memeluk paha ibunya, dan berkata dengan iri, "Bu. Aku juga ingin punya beruang milikku sendiri. Bu belikan untuk ku!"

Ibu anak laki-laki itu memandang Jaemin, dan kemudian ke beruang di sebelah Jaemin. Dia tiba-tiba menyadari situasinya dan dia membawa putranya seraya berkata, "Bagaimana kamu bisa membeli itu sekarang, kita akan membicarakannya ketika kamu dewasa."

"Kenapa menunggu dewasa, aku tidak mau, aku tidak mau-" Bocah kecil itu dibawa pergi oleh ibunya, dan dia masih berjuang pada akhirnya.

Anak-anak lain juga dibawa oleh orang tua masing-masing. Seorang gadis kecil bahkan menangis karena iri. Ayahnya membujuknya, "Jangan menangis, jangan menangis, bukankah ada beruang yang mengaum di rumah setiap hari, itu terlihat baik-baik saja!"

(Not) JUST FRIENDS [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang