4

505 30 2
                                    

  Saat Jaemin tengah memikirkan persahabatan mereka, Tiba-tiba Sebotol air es yang memancarkan udara dingin disodorkan di hadapannya oleh tangan kecil yg terlihat halus.

Jaemin melihat dari sepanjang tangan dan berakhir pada wajah cantik seorang gadis dengan rambut hitam terurai. Dari penampilannya perempuan ini terlihat lembut dan penurut.

Gadis itu tersenyum malu-malu, "Sebotol air ini untukmu."

"..." Jaemin melirik sekitar dan benar mereka berdua telah menjadi pusat perhatian, orang-orang menatap kearahnya seolah menyaksikan pertunjukan yg luar biasa.

Gadis itu terlihat canggung, jelas dia tidak terbiasa melakukan hal seperti itu.

Jaemin memikirkannya dan lalu mengambil airnya, "Terima kasih."

"Sama-sama." Gadis itu tersenyum, "Apakah kamu masih ingat aku? Kamu menolongku ketika aku berada di dekat perpustakaan terakhir kali. Kamu menyelamatkan ku, kamu pahlawan!"

“Mm tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan.” Meskipun Jaemin sangat haus ia masih hanya memegang botol air itu ditangannya, memperhatikan gadis yg tengah susah payah berusaha di hadapannya.

Ya Jaemin memaklumi, melakukan semua ini untuk gadis sepertinya tidaklah mudah. Wanita ini sungguh berani.

"Yah, tapi aku ingin mengucapkan terima kasih. Aa-apakah kamu bebas malam ini-"

'ck' itu suara decihhan yg meski pelan dan datar tapi jelas sangat kesal.

Sebelum kata-kata gadis itu selesai, detik berikutnya botol air ditangannya telah diganti dengan botol minuman olahraga yg tutupnya telah terbuka dan isinya hanya tinggal setengah.

Jaemin jelas tahu siapa si pelaku yg kini telah duduk menempel di sebelahnya, bahkan begitu saja mengaitkan lengan dipundaknya, "Aku membelinya untukmu, rasa favoritmu. Apakah ini cukup untukmu saudaraku?." Ya ini Jeno

Jaemin terlalu malas untuk menjawab Jeno yg entah mengapa dalam mood buruk. Dia sangat haus sehingga begitu saja hendak minum minuman di tangannya, tapi lalu Jaemin berhenti. Sebuah pertanyaan tiba-tiba terlintas di benaknya.

Karena Jeno telah meminum setengah dari botol ini, jadi apakah artinya dirinya mencium Jeno secara tidak langsung saat meminumnya? Apakah dirinya tidak bisa mengontrol ekspresi saat meminumnya dan terlihat sangat mesum?

Pikiran ini membuat Jaemin ragu sejenak, dan karena melihat keraguan itu Jeno mengeratkan rangkulannya dan membuat mereka semakin dekat merapat, "Apakah air liur ku menjijikan? Aku bahkan tidak ingat berapa banyak yang sudah kamu telan sampai sekarang.” Jeno berkata dengan suara yang dalam.

Suara Jeno tidak keras, tapi cukup bagi seseorang yang berdiri di depan mereka untuk mendengarnya dengan jelas.

Gadis itu tercengang seolah terguncang, dia menatap Jaemin lalu kemudian ke Jeno... dan tiba-tiba matanya melebar.

Seolah dia mengerti sesuatu ekspresi nya menjadi luar biasa seakan bukan dia gadis pemalu yg tersipu beberapa menit lalu.

Dia menutupi mulutnya yg terbuka dengan wajah memerah, "Maaf sudah mengganggu, semoga kalian bahagia!." Memberi bungkukan salam, Gadis itu pergi dengan cepat.

dan sudut mulut Jeno yang cemberut akhirnya berkedut.

Melihat situasi yg malah menjadi seperti ini lagi, Jaemin berkata, "Kamu telah disalahpahami sebagai gay lagi."

Jeno menjawab dengan acuh tak acuh, “Kesalahpahaman adalah kesalahpahaman, dan itu tidak bisa membuatku benar-benar menjadi gay.” Jeno memperhatikan Jaemin yg akhirnya meminum setengah botol air itu dan dia sangat puas.

(Not) JUST FRIENDS [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang