CHB 02

2K 219 27
                                    











0     0
*|||||∆|||||*

Dua hari sejak kedatangannya di rumah Jeon, Kim Taehyung tidak melakukan kegiatan apapun selain makan, tidur, menonton film dan bermain game. Semalam sehari setelah dia memasuki rumah ini, Kim Taehyung segera mendapat kiriman paket berupa ponsel terbaru edisi terbatas tahun itu, merasa familiar Taehyung pun tak ragu untuk langsung mendownload beberapa aplikasi game terpopuler pada masanya kala itu, meskipun tidak sepopuler game pada zaman modern di usianya ke tiga puluh, setidaknya itu berhasil mengurangi rasa bosannya berdiam diri di rumah tersebut.

Pasalnya, dua jam setelah dia tiba di rumah tersebut, kedua orangtuanya lantas pamit pergi bekerja dan sampai saat ini bahkan belum kembali. Jangan tanya kenapa mereka tidak kembali, Taehyung tidak bodoh untuk tidak mengetahui maksud ibunya- Kim Yeri untuk memonopoli suaminya tersebut sebelum di sibukkan kembali dengan pekerjaan. Di perusahaan mereka, ruang CEO jelas di lengkapi kamar pribadi, jikapun tidak nyaman, mereka bisa memesan hotel. Tolong jangan berpikir jauh, bahkan Taehyung pun malas untuk memikirkan nya.

Membanting ponselnya ke sisi tubuh, Kim Taehyung tiduran dengan posisi terlentang, menatap langit-langit kamar dengan bosan. Menurut ingatan nya, Minggu depan seharusnya dia sudah pergi ke sekolah barunya, tapi disini dia baru dua hari, lalu apa yang harus dia lakukan selama menunggu masa itu? Jika di kehidupannya sebelumnya dia mungkin akan pergi bermain dengan teman-teman barunya, kali ini jelas dia akan menolak, dia tidak lupa bahwa mereka lah yang berkhianat padanya.

Menghela nafas, bangun dan duduk di tepian ranjang, kemudian mengambil gelas yang rupanya kosong, sekali lagi menghela nafas, memilih bangkit pergi keluar kamar. Dengan membawa gelas kosong di tangannya, niatnya adalah turun pergi ke dapur di lantai dasar. Sedikit informasi, kamarnya berada di lantai dua, bersama dengan kamar kakak tirinya itu, namun dalam sayap berbeda, dia berada di kiri begitupun sebaliknya. Sedangkan untuk orangtuanya jelas menempati kamar tidur utama rumah tersebut. Baru dua hari dia disini, dengan sikapnya yang sengaja dia tolak belakang, Jeon Junghyun tidak segan-segan untuk memanjakan nya, dia bahkan tidak ragu untuk membelikan beberapa barang bermerek demi menyenangkan anak sambung nya ini.

Setibanya di bawah, Kim Taehyung dengan mandiri mengambil air minum nya sendiri lalu meminumnya sambil berjalan perlahan, lantai marmer yang dingin jelas menusuk telapak kakinya yang bahkan lupa memakai alas sendal sebelumnya, cukup memperlihatkan kaki kurus dengan tulang menonjol di atas ubin. Melihat beberapa maid sibuk dengan membawa barang dari luar, Kim Taehyung tidak ragu untuk berjalan cepat ke pintu utama, sedikit mengintip untuk melihat ada apa diluar sana, tapi tidak ada sosok yang mungkin menjadi topik pekerjaan, sebaliknya itu hanyalah sebuah mobil hitam dengan brand edisi terbatas pengeluaran Eropa tahun itu yang terparkir di teras rumah. Ada beberapa barang yang di angkut dari dalam mobil dan juga beberapa pekerjaan sibuk membersihkan isi dalam.

Kim Taehyung tidak bodoh untuk tidak mengetahui siapa pemilik mobil tersebut. Dengan helaan nafas sepelan mungkin, Kim Taehyung mulai berakting dengan sangat baik.

" Bibi, mobil siapa itu? "

Bibi yang kebetulan lewat dan mendengar teguran pertanyaan dari tuan muda kecil barunya ini tidak dalam menahan senyum. Sejak awal bocah ini memasuki rumah majikannya, dia melihat bocah ini begitu lugu dan manis, jelas sangat berbanding terbalik dengan Ibunya yang seperti iblis betina itu, sungguh sangat di sayangkan!

" Oh, Tuan muda baru saja kembali. Tuan muda kecil belum bertemu dengannya, tidak apa-apa. "

Kim Taehyung hanya membulatkan mulutnya dengan anggukan kecil menyertai, dia sudah tahu dan tak ingin tahu lagi, sebaliknya dia pergi ke kamarnya di lantai dua. Tapi ketika dia akan berbelok, Kim Taehyung sempat mengintip pada lorong lainnya, disana adalah kamar pribadi paha emasnya!!

CHBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang