CHB 04

1.9K 257 30
                                    
















*0    0*
|||||∆|||||


Kabar bahwa Presiden perusahaan ternama- Jeon Junghyun kembali menikah dan itu tidak lain bersama sekretaris nya sendiri sudah menyebar sangat luas, bahkan tak sedikit komentar baik pro dan kontra terjadi di media sosial. Banyak dari mereka yang menyayangkan keputusan presiden yang terkenal tampan dan sangat berkelas sejak dini itu tapi sayangnya harus terikat dengan seorang wanita yang bahkan tak tahu darimana asal muasal nya. Bahkan dari pihak keluarga besar Jeon pun juga banyak yang menentang namun di karenakan Jeon Junghyun lah yang memegang kendali atas kepala keluarga Jeon, mereka semua tak lagi bisa berkutik selain berkomentar diam diam di belakang punggungnya.

Pagi itu, keluarga kecil terdiri dari tiga orang, Jeon Junghyun dan Kim Yeri mendatangi salah satu sekolah elit di kota Seoul bersama Kim Taehyung tentunya. Sesuai ingatan nya, dia akan mulai bersekolah saat ini di sekolah tersebut dengan banyak kisah drama tentunya. Namun perbedaan yang mendasar dia rasakan saat ini adalah adanya sang ayah tirinya yang ikut menemaninya mendaftar sedangkan dulu tidak, pria itu terlalu sibuk untuk mengurus urusan kecil seperti ini. Bukankah ini suatu kemajuan yang sangat bagus?

Kim Taehyung mengenakan seragam sekolah sama seperti murid lainnya, namun karena terlalu lama tinggal di desa dan tak pernah berpikir untuk merawat tubuh, baju yang dia kenakan terasa sedikit longgar. Tungkai kaki nya yang panjang terasa lurus layaknya sebatang bambu cina. Taehyung mendengus, ada banyak pasang mata menatapnya, dan dia tahu apa itu tapi dia sungguh tak perduli.

Jeon Junghyun berbicara beberapa patah kata dengan kepala sekolah, sedangkan Taehyung menunggu diluar pintu sampai mereka selesai bicara. Menunduk untuk menatap sepatu barunya yang mahal. Semua barang yang dia kenakan saat ini jelas bermerek, karena Kim Yeri lah yang memilihkan nya untuknya, namun begitu, label seorang anak gundik (tiri) dari presiden Jeon yang tersohor akan terus melekat padanya. Jujur, Kim Taehyung muak.

" Apakah ini Kim Taehyung? " Seorang guru wanita muda muncul bersama dengan Ibunya dan juga Ayah nya, Kim Taehyung dengan cepat berdiri tegap menyesuaikan postur tubuh seorang murid yang baik.

" Guru- "

" Mulai saat ini kamu akan bersekolah di sini, dan saya sendiri- Bae Irene akan menjadi wali kelas mu. "

Kim Taehyung mengangguk paham, dia lantas melirik kedua orangtuanya lalu tersenyum manis. Mereka berbicara singkat sebelum Jeon Junghyun pamit untuk pergi bekerja, dan Kim Yeri secara otomatis akan mengikutinya, kini tinggallah murid dan guru yang saling menatap.

" Ke kelas? "

|||||


Beberapa saat setelah perkenalan, Kim Taehyung di perbolehkan untuk mencari kursi kosong untuk dia duduki, seperti yang telah di rencanakan, ada satu kursi kosong tepat di sudut paling pojok kiri belakang sana, tapi Taehyung tidak mau bergerak, sebagai gantinya dia sekali lagi menoleh kepada Irene.

" Guru, bisakah saya duduk di depan, mata saya minus, akan sulit untuk melihat tulisan di papan tulis. "

Bae Irene mengangguk paham, segera guru cantik itu mulai mengatur ulang posisi duduk di kelas, jelas ada protes tapi siapa Taehyung? Dia tetap berwajah kaku. Mendudukkan dirinya di samping wanita berkacamata bulat, Kim Taehyung tahu siapa dia, tapi saat ini dia telah kembali mengulang masa hidupnya, jadi dia dengan enggan mengulurkan tangannya untuk bersapa, " Halo, aku Kim Taehyung, siapa nama-mu? "

Gadis berkacamata bulat itu tidak sombong seperti lainnya, tapi dia benar-benar seperti seorang kutu buku dengan kacamata bulat itu. Mengangguk dan membalas sapaannya.

" Halo, kita memiliki marga yang sama, Kim Jennie, apakah kita keluarga? "

Kim Taehyung tertawa kecil, uluran terlepas dan dia mengangkat bahu dengan santai, " Mungkin? "

Pelajaran dimulai, tidak seperti di kehidupan sebelumnya yang selalu bekerja keras untuk mendapatkan nilai terbaik di kelas maupun sekolah, kali ini Kim Taehyung hanya ingin menikmati hidup tanpa tekanan tuntutan yang rumit. Merebahkan kepalanya di atas meja, menatap malas pada Bae Irene yang sibuk menyayat di papan tulis seraya berceramah panjang lebar mengenai sejarah dinasti Goryeo terakhir yang di hancurkan oleh Kaisar baru di era pembukaan masa dinasti Joseon.

Di waktu istirahat, Kim Taehyung di ajak oleh Jennie ke kantin, keduanya berjalan beriringan dengan cerita yang santai. Di sepanjang jalan, Kim Taehyung jelas menemukan kembali semua wajah wajah yang ada di kehidupannya sebelumnya dan dia tidak tahan untuk menahan perasaan muak.

" Ada apa, apakah kau tidak suka berbelanja disini? " Tanya Jennie seraya mengambil sebungkus roti dan sebuah susu kotak. Kim Taehyung menggeleng, ikut mengambil roti dan susu, tak lupa beberapa permen, lalu mengeluarkan kartu pembayaran.

" Tidak juga, hanya sedikit panas. "

" Oh, bagaimana jika kita makan di taman-"

BRAK*

PRANG**

Kim Taehyung berdecak malas, Kim Jennie dengan cepat mengeluarkan sapu tangan di saku rok nya guna membantunya menghilangkan noda minuman yang baru saja tumpah pada bajunya meski itu takkan berhasil.

Sekelompok anak-anak manja di kehidupan sebelumnya muncul dengan seringaian yang menjengkelkan. Kim Taehyung mengepalkan tangannya, dia tidak akan lupa bahwa mereka lah yang menjerumuskannya ke dalam kubangan lumpur, menghasutnya untuk menggunakan narkoba guna melarikan diri dari perasaan tertekan akibat banyak hal, salah satunya adalah tuntutan Ibunya dalam mengalahkan Jeon JungKook dalam berbagai bidang dan masih banyak lagi.

" Oh, shit!! Hei, apakah kau buta!? "

" Sedari awal aku berdiri disini bisakah aku di sebut buta dan bukan kalian? "

" Apa katamu!!? "

Pria yang maju paling depan adalah pemimpin dari kelompok itu- Hwang In Youp, mencengkram kerah seragam Kim Taehyung dengan kuat, matanya membidik dirinya tajam tapi Kim Taehyung bahkan sama sekali tidak gentar olehnya, sebaliknya dia lantas terkekeh sinis. Dia telah memiliki rencana di benaknya untuk memulai pembalasan nya kepada sekelompok anak-anak busuk itu.

" Kau buta. " Ulang nya dengan nada menekan pada setiap suku kata. Pria bermata rubah itu tidak lagi bisa menahan rasa marahnya dan sekali ayunan tangan, pipi kiri Kim Taehyung segera terasa kebas setelah tubuhnya jatuh ke lantai dingin.

BUGH*

"Aaaaaaa!!!! "

Ada suara pekikan kaget namun juga ada suara sorakan di sekelilingnya, ini seperti sebuah tontonan gratis bagi mereka, sebenarnya dalam sistem sekolah mereka, hal membuli seperti ini sudah tidak lagi mengherankan, lagipula ini adalah sekolah elit, siapa yang paling kuat maka dialah pemegang kuasa. Seingat Taehyung, seharusnya ada beberapa tokoh yang terkenal di sekolahnya ini, dan salah satunya adalah pemuda di atasnya itu. Selain tampan, dia juga merupakan anak dari ketua yayasan sekolah tersebut, tidak heran dia menjadi begitu angkuh dan sombong. Dan kenapa Taehyung di kehidupan sebelumnya bisa terjerumus dalam golongan mereka, itu karena dulu Taehyung yang begitu bodoh mau saja di bohongi dengan iming-iming pertemanan. Lagipula siapa yang tidak ingin berteman dengan orang orang berpengaruh seperti mereka? Kim Taehyung yang terus di cemooh karena labelnya sebagai anak gundik dari presiden Jeon jelas merasa haus akan semua itu. Jadi dia tidak ragu untuk di perbudak oleh mereka.....

Tapi kali ini semua itu akan menjadi pengecualian nya. Kim Taehyung tidak akan membiarkan itu semua kembali terjadi padanya!

Tepat setelah Kim Jennie yang kembali muncul dan kali ini bersama ketua komite di belakangnya, segera semua orang bersorak kesal, dan Hwang In Youp mendengus kasar.

" Kalian semua! Ikut ke ruangan saya, sekarang!! "



TBC!!!

Kim Taehyung side:
" Bagus! Di hari pertama sekolah, saya telah berhasil memprovokasi anjing liar itu!! Kakak (Jeon JungKook) apakah kamu melihat itu? Aku tidak akan bersaing lagi denganmu! Aku pendukung mu, oke!? "

CHBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang