CHB

CHB 24

COME HERE BABY

Kim Taehyung tidak sempat bereaksi, karena hal yang terjadi selanjutnya benar benar berada diluar nalar bahkan untuk kategori seorang Kim Taehyung yang bahkan sudah melewati kematian harus di hadapkan dengan adegan percobaan kematian selanjutnya. Dan dia tidak bisa menahan ekspresi pucat pasi di wajahnya.

Ini bukan perkara dirinya yang terjatuh ke pelukan Jungkook tapi sebuah timah panas yang hampir saja melubangi kepalanya membuat Taehyung bergetar hebat. Rahang Jeon JungKook mengeras, sepasang mata gelap itu menatap lurus pada kaca jendelanya yang sudah retak dengan lubang tepat berada di tengah tengahnya. Mengencangkan cengkraman tangannya pada tubuh Taehyung, segera pintu ruangannya terbuka paksa dari luar, beberapa pria berbadan besar di pimpin oleh Jeon Wonwoo juga menatap pada sumber masalah saat ini. Hanya cukup dengan lirikan mata, Jeon Wonwoo segera mengerti dengan isyarat nya, berbalik dengan wajah tegas berjalan keluar bersama orang orang yang dia bawa sebelumnya.

" Jangan takut, kakak akan melindungi mu."

Untuk pertama kalinya Jeon JungKook menyebut dirinya sendiri sebagai kakak guna membujuk Taehyung, entah dia sadar atau tidak tapi Kim Taehyung tidak bisa menampik perasaan bahagia di hatinya, setidaknya dengan seperti ini dia bisa menenangkan sedikit perasaan takut yang sempat mencengkeram nyawanya barusan.

Meremat jas mahal Jeon JungKook hingga kusut, air mata lolos begitu saja di wajah Kim Taehyung, dia menyandarkan tubuhnya sepenuhnya pada dada bidang nan kokoh kakaknya, yang kini juga untuk pertama kalinya membalas pelukannya. Taehyung tidak tahu untuk menyebut kejadian hari ini sebagai kesialan atau justru keberuntungan.

Butuh beberapa menit sampai akhirnya Taehyung memberanikan diri untuk berbicara, itupun dengan suara yang sangat kecil dan sedikit tersendat-sendat.

" K-Kakak... A-apa... Apakah aku akan mati?"

Jeon JungKook yang tadinya tengah memikirkan sesuatu, ketika mendengar pertanyaan samar dari si kecil di pelukan nya, dia lantas mendengus jengah.

" Tidak. "

Kim Taehyung memejamkan matanya, entah dirinya yang terlalu lelah akan tekanan batin dari kejadian yang hampir merenggut nyawa nya barusan atau memang dirinya sendiri yang sudah mengantuk hanya karena kenyamanan yang JungKook berikan padanya. Aroma tubuh itu, benar-benar telah menghipnotis nya membuatnya hampir terjatuh ke alam mimpi.

" Aku tidak ingin mati lagi.... Itu sangat menyakitkan..... "

Jeon JungKook membeku. Meskipun nada suara yang Taehyung gunakan sangat halus nyaris tak terdengar olehnya, tapi dia jelas masih bisa menangkap kalimat lirihnya barusan. Perlahan, beban di tubuhnya semakin terasa, ketika dia menunduk untuk melihat situasi di kecil, sepasang mata dengan bulu mata lentik itu rupanya sudah terpejam damai dengan nafas yang teratur, menatapnya dengan lekat untuk beberapa saat sampai dia dengan hati hati memperbaiki posisi tidur Taehyung di lengannya, mengangkat tubuh itu dengan mudah lalu keluar dari ruangannya tersebut.

Jeon JungKook berniat akan membawa Kim Taehyung pulang, melihat situasinya saat ini, jelas tidak aman. Kulit nya belum sepenuhnya pulih, masih pucat dan Jeon JungKook hanya bisa menghela nafas pelan. Bertepatan dengan lift terbuka, sepasang suami istri - Jeon Junghyun dan Kim Yeri muncul di hadapannya.

" Ayah mendengar ada kekacauan yang terjadi di ruangan mu, apa yang terjadi? "

" Seseorang mencoba membunuh kami, entah itu Taehyung atau diriku, orang orang ku sedang menyelidiki nya. "

Sama halnya dengan JungKook sebelumnya, Junghyun pun juga melakukan hal yang sama, rahangnya mengetat dan kepalan tangannya mengencang di kedua sisi, pandangan matanya menajam, menyorot lurus pada sosok Kim Taehyung yang terbaring tak sadarkan diri di pelukan JungKook.