CHB 07

1.7K 262 14
                                    















*0    0*
|||||∆|||||


Jeon Jungkook menatap rumit pada layar tablet di tangannya, dia baru saja mendapatkan laporan bahkan lengkap foto beserta video, untuk beberapa waktu dia tidak bisa memikirkan hal lain selain hal yang tengah dia lihat. Ruangan itu begitu sepi, bahkan untuk detak jantung jam saja terasa terasa berisik di telinganya, oleh karena itu pergerakan sekecil apapun akan langsung menarik perhatian nya ke alam sadar. Disana- di atas ranjangnya, seonggok manusia mulai menampakkan tanda-tanda bahwa dia akan bangun. Jeon Jungkook sekali lagi menatap layar tablet nya kemudian mematikan nya sebelum bangun mendekati ranjangnya tersebut, dapat dia lihat sepasang mata hazelnut sedikit terbuka lalu terpaku padanya.

" K-Kakak..... " Suaranya serak, dan terdengar sangat aneh, bahkan si pemilik suara yang tidak lain adalah Kim Taehyung pun juga tidak bisa terkejut untuk dirinya sendiri.

Pertama tama dia di kagetkan dengan dirinya yang bangun masih di dalam kamar Jeon JungKook, bahkan menempati kasur nya! Tidak hanya itu, tapi suaranya yang aneh dan perasaan panas pada tubuhnya benar-benar membuatnya tidak nyaman. Kim Taehyung sangat ingin bangun, tapi karena pergerakan sedikit saja membuat kepalanya seperti di banting oleh sesuatu yang keras yang mana membuatnya terasa pusing dan mual, Kim Taehyung menyerah, mendesah uap panas menatap Jungkook tak berdaya.

Jeon Jungkook tidak bereaksi apapun, dia hanya berdiri kokoh seperti patung dewa yang tengah mencoba memperhatikan umat jemaat nya.

Jeon Jungkook adalah tipe orang yang mencintai ketenangan, jadi suara sedikit saja akan dapat mengganggu istirahat nya. Dini hari tadi dia di bangunkan oleh suara gemeretak gigi dan gumaman tidak jelas yang rupanya berasal dari Kim Taehyung itu sendiri. JungKook tidak menyangka anak itu akan begitu lurus dan bahkan memilih untuk tidur di bawah meskipun dia bisa menempati sebagian lain dari kasurnya. Walaupun Jungkook jelas tidak akan menyukai itu, tapi disini anak itu telah secara sah masuk di keluarga Jeon-nya di mata hukum, secara garis besar dia juga merupakan putra ayah nya tidak peduli dia terlahir dari seorang gundik- yang sangat di benci olehnya.

Demam. Itu adalah pikiran awal yang JungKook tebak dari reaksi bocah labil itu. Entah kegilaan mana yang di bawa oleh bocah itu, sudah jelas dia baru saja terjatuh dari tangga sekarang dia dengan berani tidur tanpa selimut, benar-benar menguji nyali malaikat maut!

Meskipun enggan, Jeon JungKook tetap punya hati, mengambil bocah itu lalu menempatkan nya di tengah tengah kasurnya, dan membiarkan dirinya menempati kasurnya untuk malam ini saja, sedangkan dia- JungKook memilih untuk tidak lagi melanjutkan tidur dengan menyibukkan diri pada laporan pekerjaan.

" Bangun dan sarapan! "

Jeon Jungkook tidak membiarkan Taehyung membuka suara sekedar bertanya ataupun menyanggah, karena dia sudah lebih dulu melangkah pergi, tepat ketika pintu terbuka, pelayan yang seperti telah menunggu hal ini lantas dengan sopan masuk setelah mendapat persetujuan dari Jeon JungKook.

Sejujurnya Jeon Jungkook tidak pernah mengizinkan seseorang untuk memasuki ruangannya bahkan teritori nya, dia lebih menyukai dirinya ataupun seseorang yang telah terpercaya olehnya untuk melakukan pembersihan. Jadi, jangan mengira seseorang bisa masuk dengan sesuka hati ke dalam sana atau kau tidak akan pernah keluar dari dalamnya.

Taehyung di bantu oleh Bibi itu, dan membiarkan nya memilih menu untuk di santap, ada beberapa menu tapi semuanya sangat ringan, di sudut meja sudah lengkap bersama paket obat. Mendadak Taehyung merasa benci dengan semua orang disana, dia jelas tidak menyukai obat, oleh karena itu sejak di kehidupan dulunya dia selalu menuntut keras akan hidupnya agar terus bekerja dan tidak jatuh lemah seperti saat ini, jika saja bukan karena niatnya yang ingin berubah dan memeluk paha emas, dia mungkin akan membanting semua ini ke lantai.

Mengangkat kepalanya, bertepatan dengan itu sepasang mata hazelnut bertemu langsung dengan sepasang mata gelap malam, Kim Taehyung seketika menggigil, dia seperti seekor kelinci yang tengah di awasi oleh predator ganas sebagai kudapan nya selanjutnya. Menggigit ujung lidah, Kim Taehyung menggertak giginya untuk menelan bulat-bulat amarahnya barusan. Mau semarah apapun dia, jika di hadapkan dengan Jeon JungKook, dia pasti akan mati kutu seolah olah dia telah bertemu dengan Raja Yama.

Pandangan mata Jeon JungKook tidak pernah lepas darinya, seolah olah dia tidak benar-benar berkedip, terutama ketika Taehyung mulai membuka paket obat, Jeon JungKook seperti tengah memastikan bahwa dirinya meminum semuanya dengan jujur!

Sial! Dia adalah seorang pemuda 30Th yang di paksa meminum obat! Sungguh mengenaskan!!

Setelah selesai makan dan minum obat, Jeon JungKook tiba-tiba menghilang entah kemana, Kim Taehyung sadar diri dimana dia saat ini, sedikit tidak nyaman jika berlama lama di ruangan yang bahkan pemiliknya masih terlihat enggan berbicara dengan mu, jadi dengan kondisi badan masih panas dan kepala yang pusing, Kim Taehyung menyeret langkah nya keluar kamar menuju kamarnya sendiri bersama sebuah bantal yang dia bawa semalam di pelukannya.

Di ruangan lain, Jeon JungKook menatap semua itu melalui alat pemantauan CCTV rumah yang dia pasang sendiri. Mengetuk ujung jemarinya pada meja keyboard, sedikit memiringkan kepalanya dengan pikiran menerawang.

" Apakah menurutmu, aku perlu mengurus nya? "

Susana hening sedikit memberi kesan yang aneh, tapi lima detik kemudian sebuah jawaban muncul dari dalam kegelapan.

" Menjawab tuan muda, menurut saya tidak masalah- dia (*) terlihat tidak seperti wanita itu- "

Jeon Jungkook mengangguk tapi tidak lanjutkan pembicaraan.

Di kamar Taehyung, setelah berjuang untuk waktu yang terasa lama baginya, akhirnya dia bisa terbaring di ranjangnya sendiri. Karena efek obat yang dia minum, rasa kantuk segera menderanya, membuatnya tidak tahan untuk kembali jatuh dalam alam mimpi hingga siang hari dan di bangunkan oleh suara ketukan di pintu. Kim Taehyung mengerjapkan matanya-

" Ya? "

Pintu terbuka, masih dengan maid sebelumnya, dia kembali mendorong troli membawa setumpuk makanan lengkap dengan paket obat. Kali ini Kim Taehyung rasanya benar-benar akan menangis, mumpung tidak ada Jeon JungKook, Kim Taehyung segera melancarkan aksinya dengan menatap maid itu memelas.

" Bibi- bisakah aku tidak minum obat? Tubuh ku sudah baik-baik saja, aku tidak perlu meminumnya kembali..... "

Maid itu tertegun, hatinya terasa manis akan keluh kesah anak di depannya. Dia seketika teringat dengan putranya di kampung, sudah sangat lama dan tentunya dia rindu. Tapi sayangnya pesan dari tuan mudanya jelas tidak bisa di bantah olehnya. Yang bisa membantah perkataan tuan muda hanyalah tuan besar mereka.....

" Maaf tuan muda Kim, tapi tuan muda (Jeon) berkata bahwa obat harus di habiskan sampai habis..... "

Kim Taehyung baru saja akan menitikkan air mata tapi setelah mendengar bahwa itu adalah perintah langsung dari JungKook, siapa yang akan berani membantahnya?

Sekali lagi, Kim Taehyung harus menelan obat pahit yang bahkan dia bersumpah sangat ingin membunuh orang yang membuat obat itu beserta memusnahkan pabriknya!!!

Maid itu dengan gugup menyerahkan obat obat itu kepada Taehyung dan memastikannya untuk benar-benar menelannya semuanya barulah dia bisa bernafas dengan lega. Berjalan keluar untuk mengantarkan piring bekas ke lantai bawah, ketika akan memasuki lift di sudut ruangan yang mana jelas harus melewati ruangan Jeon JungKook, maid itu dengan gugup mengangguk dan berjalan perlahan setelah Jungkook yang sejak awal berdiri di dekat pintu lift menatap mangkuk kosong serta paket obat yang telah terbuka habis.





TBC!!!

CHBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang