CHB

CHB 28

COME HERE BABY

Kim Taehyung menggulung tubuhnya dengan selimut tebal di dalam kamarnya, menggulung seperti gulungan pangsit, suhu ruangan tampak normal tapi tidak dengan suhu tubuhnya yang terasa abnormal, pasalnya sejak beberapa waktu yang lalu dia merasa tubuhnya terus menggigil kedinginan, tidak peduli seberapa tebal selimut yang membalut tubuhnya, tetap saja dia merasa kedinginan.

Entah pukul berapa saat ini ketika seberkas cahaya menerobos masuk dari celah pintu kamar yang baru saja di buka dari luar, sesosok bayangan hitam melesat masuk di iringi suara dentuman pintu yang kembali tertutup rapat. Cahaya di dalam kamar tidak begitu terang, tapi Kim Taehyung dengan penglihatan yang baik dapat melihat jelas siapa sosok itu.

" Kakak-? "

" En. " Langkah berat kaki Jeon JungKook perlahan mendekatinya, berdiri menjulang tepat di sisi kanan ranjang, matanya menyoroti tubuh Kim Taehyung yang terbalut seperti pangsit tidak jadi.

" Apa yang terjadi padamu? " Taehyung tidak tahu apakah ini ilusi atau bukan, tapi yang dia rasakan saat ini justru kelembutan, karena nada suara yang JungKook ucapkan seperti bukan dirinya, begitu lembut dan tenang, layaknya seorang kakak yang penuh kasih kepada sang adik. Dia bahkan tak tanggung tanggung untuk ikut merendahkan tubuhnya mendudukkan diri di tepian ranjang, satu tangan terulur untuk menyibak rambut lepek Kim Taehyung yang menutupi sebagian wajahnya yang kini di penuhi keringat dingin.

" Kamu demam. "

" Kakak- aku kedinginan.... "

" Dingin? "

Kim Taehyung mengangguk sistematis. Menampilkan wajah semenyedihkan mungkin untuk menarik perhatian sang kakak yang kini terlihat lebih jauh tampannya meskipun pada hari hari biasanya juga tampan, tapi malam ini Kim Taehyung jelas merasakan perbedaan yang sangat besar. Apakah ini mimpi??

Kepala Kim Taehyung terasa pusing, pandangan matanya sedikit kabur ketika bayangan wajah Jeon JungKook yang semakin membesar di matanya. Perlahan tapi pasti sesuatu yang hangat menyentuh dirinya, perasaan lembut dan sedikit lembab dengan hawa nafas hangat terasa begitu nyata. Sentuhan awal mungkin hanya berupa kecupan, tapi perlahan seperti capung yang terus penasaran dengan perasaan kedalaman air di bawah kakinya, terus bergerak dengan rasa ingin tahu.

" Eunghh?? "

Wajah Kim Taehyung memerah, namun karena pencahayaan nya yang kurang, setidaknya dia sedikit beruntung karena bisa bersembunyi tanpa harus terlihat secara nyata. Suaranya keluar begitu saja, terdengar asing namun berhasil menggelitik setiap jiwa diantara mereka berdua.

Kedua bilah bibir terus bekerja keras, tangan juga tidak tinggal diam, pergi menyelinap diantara rambut satu sama lain, meremat bahkan menggosok nya gemas. Ciuman tidak mereda, sebaliknya jatuh semakin panas, ada aliran air liur disana, entah milik siapa, sepertinya sudah tidak dikenali lagi oleh pemiliknya, mengalir di sepanjang garis dagu Kim Taehyung lalu menetes ke bawah bantalnya.

" Hahh!! Hahh!!! "

Keduanya berpisah untuk beberapa saat, mengambil nafas sebanyak mungkin, kali ini suhu tubuh Kim Taehyung perlahan mulai kembali meningkat dan cengkraman tangannya pada selimut melonggar, hal ini menjadi kesempatan bagi Jeon JungKook untuk menarik selimut tersebut, menggeser dari tubuhnya lalu kembali mengecup dagu hingga turun ke leher jenjang Kim Taehyung, meninggalkan beberapa jejak merah kecil-kecil seperti stroberi liar yang tumbuh di sepanjang jalan buangan, Jeon JungKook tampak cukup puas.

" Hahh!! Hahhh!! "

Tidak lagi keringat dingin, tapi kali ini benar-benar benar keringat bahwa dia juga mulai terpancing oleh nafsu, pandangan matanya berkabut, begitupun dengan Jeon JungKook yang kini dengan gairah menyibak rambutnya yang lepek jatuh ke dahi,-