08. Keputusan Sepihak

50 11 2
                                    

Sebuah keputusan sepihak baru saja Gio umumkan, dan itu langsung menghebohkan seisi kantor Geneva Group

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah keputusan sepihak baru saja Gio umumkan, dan itu langsung menghebohkan seisi kantor Geneva Group. Terutama Jayden yang mencak-mencak di hadapan Gio langsung, membuat Luna hanya mencicit takut melihat keduanya saling berdebat.

Semua itu karena keputusan Gio yang mendadak membatalkan kerja sama dengan IPR Ventures. Semua orang tahu kalau proses pencarian investor yang sesuai itu tidak mudah, dan Gio berhasil melakukannya dalam sekali coba, tapi semua itu tiba-tiba dia batalkan tanpa ada komunikasi mendalam.

"Kita belum tanda tangan surat perjanjian, jadi nggak usah diperpanjang" ujar Gio santai menangapi keluhan Jayden

"Giovanno Putra Brastama, wah, gila lo! Sumpah, gila lo!" hardik Jayden tak habis pikir

Di tengah pedebatan itu, Luna tiba-tiba menerima telefon dari personal assistant Danu. Getaran ponsel Luna itu membuat perdebatan kedua laki-laki di depannya mereda sejenak, makanya Luna memanfaatkan itu untuk meredam mereka berdua dengan menjawab telefon itu di tempat.

"Halo, Mbak"

"Iya"

"Oh, okay, okay"

Gio tahu siapa yang menelfon Luna, makanya dia langsung tinggalkan hadapan Jayden untuk mengambil jas yang dia sampirkan di sandaran kursi.

"Pak Gio, maaf, Bapak dipanggil Pak Danu ke ruangannya sekarang" ujar Luna pelan

"Iya. Kamu nggak usah ikut" balas Gio yang kemudian pergi meninggalkan kedua bawahannya di ruangan

Santai saja Gio datangi ruangan Ayahnya, dia tahu apa yang akan terjadi dan dia sudah siapkan jawabannya. Gio tahu betul kalau Danu akan marah, tapi Danu tidak akan menghakiminya atas keputusan itu.

Dia mengetuk pintu ruangan itu beberapa kali, baru masuk ke sana dengan langkah sesantai mungkin. Ternyata di dalam sana sudah ada Vivi, pasti ibunya itu sengaja datang untuk menenangkan suaminya sekaligus meredam kemarahannya pada sang anak.

"Duduk, Gi!" titah Danu langsung

Gio juga langsung menurutinya, dia duduk di sofa tunggal. Tidak ada keraguan ataupun ketakutan dalam diri Gio, karena dia yakin bahwa apa yang dilakukannya tidak salah. Dia punya alasan sendiri, walaupun alasan itu tidak akan dia utarakan pada siapapun.

"Papa butuh alasan" ujar Danu dingin

Gio menghela nafas pelan, "Aku yakin, Papa tahu gimana susahnya proses investasi karena setiap perusahaan punya regulasi yang berbeda. Itu yang terjadi di antara kita dan IPR Ventures"

Danu mengernyit, "Tapi kalian udah sepakat untuk kerja sama di malam itu. Bukannya itu artinya kalian udah menemukan kecocokan?"

"Iya, kita udah cocok, tapi setelah aku pelajari, setelah aku pertimbangkan dari berbagai sisi, ternyata kerja sama dengan IPR Ventures itu tidak semenguntungkan itu. Aku butuh yang lebih" jelas Gio

Limitless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang