37. Keluarga Brastama

36 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Insting Gio itu tajam sekali, padahal Luna sudah jauhkan gelas kopi dari jangkauannya saat mengambil foto, tapi tebakan Gio tetap saja benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Insting Gio itu tajam sekali, padahal Luna sudah jauhkan gelas kopi dari jangkauannya saat mengambil foto, tapi tebakan Gio tetap saja benar. Kalau Luna terus ngeles, Gio pasti marah, karena Luna juga sudah melakukan kesalahan untum hari ini, yaitu tidak mengabarinya saat pergi ke kafe Dara tadi. Bukan maksudnya tak ingin, Luna kira, tadi masih terlalu pagi, bisa jadi Gio juga belum bangun.

Masalah kopi itu sebenarnya Luna yang membuat perjanjian dengan Gio. Kesukaan Gio pada kopi tak sebanding dengan kemampuan laki-laki itu mengonsumsi kafein. Makanya, Luna membuat perjanjian kalau dirinya hanya akan minum kopi saat Gio meminumnya. Selain itu, mereka juga sepakat tidak akan menyentuh kopi sedikitpun jika akhir pekan, dan cukup satu gelas untuk di hari kerja.

Tadi itu, bukan maksud Luna sengaja melanggar. Hanya aroma kopi yang menguar ke seluruh penjuru kafe Dara itu benar-benar tak bisa dia tahan. Akhirnya, dia memesan segelas americano hangat yang menjadi temannya mengonsumsi kue yang baru matang.

Setelah hampir lima belas menit berdiam hanya sambil memandangi gelas kopi yang sisa setengah itu, akhirnya tangan Luna terulur untuk meraihnya lagi, mengangkatnya, dan meneguknya beberapa kali. Tapi, sayangnya, saat gelas itu sudah mendarat lagi di meja, pandangan Luna malah menangkap Gio yang sedang memandanginya dari kejauhan.

Luna seketika panik, dia geser lagi gelas itu supaya menjauh. Tapi, Gio malah mengubah arah langkahnya jadi ke konter pemesanan. Buru-buru Luna ambil tasnya di kursi sebelah, lalu bangkit dan berlari menghampiri Gio sebelum laki-laki itu sampai di konter pemesanan.

Limitless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang