63. Bohong Lagi

45 10 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna juga tak ingin kejadiannya jadi seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luna juga tak ingin kejadiannya jadi seperti ini. Dia hanya bermaksud memulai hari dengan lebih semangat, makanya keluar kamar sambil bernyanyi dan melompat kesana kemari. Tapi, malah nasib naas menghampirinya. Tangan Luna yang terluka tak sengaja menggores pinggiran meja kaca yang lumayan tajam. Awalnya Luna hanya mengaduh kesakitan sambil memegangi tangannya, tapi begitu dia tengok lagi, ternyata darah sudah merembes ke perbannya.

Tari langsung bergerak membuka perban itu, sekalian bermaksud menggantinya. Namun, dia malah melihat luka di tangan sang anak itu terbuka lagi, jahitan yang menyatukan kulitnya terlepas. Bingung bagaimana menanganinya, akhirnya Tari memesan taksi online dan berangkat bersama ke rumah sakit. Memang ada-ada saja, bahkan sarapan yang sudah tersaji belum sempat disentuh sedikitpun.

"Bunda, sakit" rengek Luna sambil menyandarkan kepalanya ke pundak sang bunda

"Makanya, nggak usah aneh-aneh kamu itu, udah tahu lagi ada luka juga" balas Tari

Luna mencebik cemberut, "Bunda sama aja kayak Mas Gio, bisanya ngomel"

"Hm, bagus deh, diomelin pacar biasanya lebih didenger" balas Tari

"Bundaaa..." rengek Luna semakin seperti anak kecil

Taksi online yang mereka tumpangi itu akhirnya sampai juga di titik drop-off pasien IGD. Tari langsung turun dengan menuntun Luna yang masih saja mencebikkan bibirnya. Petugas di sana langsung cekatan menghampiri Luna dan mengarahkan jalan menuju sebuah ranjang yang kosong.

Limitless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang