Awal masuk ke kantor baru, Luna langsung disibukkan dengan persiapan pernikahan Gavin yang tidak main-main. Rata-rata karyawan lama di sana merasa senang sekaligus lega akan kehadiran Luna, karena kekosongan posisi itu membuat hampir semuanya keteteran.
Beruntungnya Luna, tidak ada satupun karyawan yang membahas hubungan lamanya dengan Gio. Semuanya seolah tak peduli akan itu, pertanyaan tentang kenapa pindah pun tidak pernah Luna dengar. Semuanya benar-benar fokus pada penataan hotel yang akan dihadiri banyak orang penting dalam pernikahan Gavin.
Luna benar-benar disambut baik di sana, sampai atasannya secara langsung pun mau mengajari Luna yang minim pengalaman dengan perlahan. Itulah Juan, laki-laki muda nan tampan dengan senyum yang terkesan cantik. Tapi jangan salah, dia ini maskulin sekali, hanya suaranya saja yang terkesan lembut. Luna taksir, usia Juan tidak jauh berbeda dengannya, makanya dia bisa langsung nyaman di sana.
"Pak, ini sudah saya perbaiki tadi yang kata Bapak perlu direvisi" ujar Luna sambil meletakkan map di meja Juan
"Kan, Bapak lagi" tegur Juan
Luna tertawa pelan, "Maaf, Mas Juan maksudnya"
"Santai ajalah kita di sini, Lun. Udah kayak temen lama kok, kecuali Ibu Beti, itu emang kudu dipanggil Ibu" sindir Juan pada seorang wanita yang paling tua di tim itu
Luna turut tertawa, sedangkan wanita yang disindir Juan sudah melemparkan tatapan tajam padanya. Padahal usia mereka di sana sudah pantas menikah semua, tapi hanya karena Beti barusan dikaruniai anak, jadi seolah dia yang paling tua.
"Okay, ini udah okay kok. Nanti malam, dinner lah ya, guys, sekalian relax sebelum hectic sama urusan besok" seru Juan mengeraskan suaranya
"Yeay! Ditraktir dong nih, Pak Bos" seru karyawan yang lain
"Iya dong" balas Juan sambil nakal memainkan alisnya
Suasana kerja yang baru ternyata berhasil membawa warna yang baru pula bagi Luna, dia yang selama ini hanya mengekor kemanapun Gio pergi jadi bisa merasakan hal baru melalui tempat kerjanya yang baru. Pikiran Luna jadi sedikit lebih segar, semangatnya untuk kembali berangkat pagi dan bekerja pun kembali membara seperti pertama kali dirinya kerja.
*****
"Sebelah gue kosong tuh, Gi. Mau lo bayarin nggak?" tawar Gavin iseng
Gio berdecak pelan sambil membuang muka. Jadi, hari ini, aktivitas Keluarga Brastama sudah bebas dari pekerjaan kantor. Semuanya fokus pada acara pernikahan Gavin dan Jihan yang hanya tinggal esok hari.
Dan hari ini, Gio sedang menemani Gavin ke rumah barunya yang akan ditinggali usai menikah nanti. Ada orang dari furniture yang katanya akan mengisi barang hari ini, jadi terpaksa mereka harus ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless Love
FanfictionKata orang-orang, setiap manusia itu punya keberuntungan dan ujiannya masing-masing. Artinya, jika ada satu sisi kehidupan dari seseorang itu memperoleh keberuntungan, maka akan ada sisi lain yang mendapati ujian. Namun, Luna tidak sepakat dengan it...