Kata orang-orang, setiap manusia itu punya keberuntungan dan ujiannya masing-masing. Artinya, jika ada satu sisi kehidupan dari seseorang itu memperoleh keberuntungan, maka akan ada sisi lain yang mendapati ujian. Namun, Luna tidak sepakat dengan it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benar-benar tidak ada yang berubah dari Luna, sampai Gio harus meninggikan benteng kesabarannya. Setelah sempat panik karena kabar Luna demam, Gio tetap dibuat menghela nafas berat dengan pertanyaan Luna setelahnya.
Gio siapanya Luna?
Entahlah, Gio tak bisa menjawabnya. Bukan karena Gio ingin menggantungkan Luna dalam status mereka saat ini. Hanya Gio sedang memastikan semuanya aman dulu. Bisnisnya sedang dalam proses mengejar target yang tertinggal jauh. Lalu, rencana Danu untuk memperkerjakan Luna lagi itu juga harus dijadikan pertimbangan.
Gio tidak mau status hubungannya dengan Luna malah akan menurunkan kinerjanya, Gio juga enggan kalau sampai Luna tak dapatkan pekerjaan yang layak setelah ini. Bisa saja Gio menghidupi Luna, dia tidak keberatan, tapi Luna tidak akan semudah itu menerima. Gio hafal bagaimana Luna.
Hari ini, rencananya, Gio akan membahasnya dengan Danu. Walaupun agak sulit menemukan solusi dari masalah ini, Gio akan mengusahakan apapun. Dia tak bisa membiarkan Luna dan dirinya tanpa status begini, tapi dia juga tak bisa biarkan Luna bekerja jauh dari jangkauannya.
"Eh, lo dipanggil Pak Danu" ujar Jayden begitu Gio keluar ruangannya
"Iya, ini mau ke sana" balas Gio santai
"Bahas PA baru lagi ya? Jujur, gue masih berharap Luna aja balik ke sini" tutur Jayden jujur
