Sejujurnya, Gio tidak tahu apa yang baru dari Luna. Benar-benar dia sudah menghabiskan beberapa menit untuk memandangi foto itu dan tidak juga berhasil menemukan sesuatu yang berbeda atau yang asing. Luna terlihat sama saja seperti biasanya, atau memang Gio yang kurang memperhatikan penampilan Luna selama ini.Luna pasti benar-benar kesal sampai mereka bertemu nanti, tapi Gio juga tak begitu ambil pusing. Luna hanya kesal, Gio masih bisa menghadapinya, asal tidak sampai marah saja.
"Udah, Nak Gio. Ayo!"
Gio tersentak dan langsung berbalik badan, rupanya orang yang dia tunggu sudah muncul di teras dan kini sedang mengunci pintu rumah. Gio masih menanti sampai Tari selesai dan akhirnya dia memersilakan Tari untuk jalan duluan ke mobil, tapi tetap Gio yang membukakan pintu penumpang untuknya.
"Luna masih asyik di salon ya? Tante nggak dikabarin sama sekali" ujar Tari begitu Gio menyusul masuk ke mobil
"Tadi sempat chat saya, Tan. Tapi cuma sebentar, bukan ngabarin juga sih sebenarnya" balas Gio
"Hm, ya udahlah, berarti lagi happy"
Gio hanya tertawa pelan sambil perlahan mulai menyalakan mesin mobilnya dan bersiap mengemudi bersama kendaraan lain di aspal. Cukup canggung memang interaksi mereka berdua, karena jarang sekali mereka bisa punya waktu hanya berdua begini.
"Padahal Tante bisa ke sana sendiri, kamu nggak perlu jemput. Lagian ngapain juga sih harus disiapin kamar hotel juga, Tante kan bukan keluarga inti" ujar Tari membuka obrolan
Gio tertawa pelan, "Mama saya yang suruh Tante, katanya harus dijemput dan disiapin kamar juga"
Tari menoleh ke arah Gio dengan tatapan ramah, "Mama kamu kenal baik ya sama Luna?"
Gio mengangguk pelan, "Sejauh ini sih, Mama saya bahkan lebih seneng kalau ada Luna dibanding ada saya"
Tari tertawa pelan, sepertinya memang begitu semua orang tua. Dia sendiripun lebih senang dengan kehadiran Gio dibanding kehadiran Luna, meskipun itu hanya bercanda. Tapi Tari cukup lega saat tahu kalau anaknya diterima dengan baik oleh keluarga kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless Love
FanfictionKata orang-orang, setiap manusia itu punya keberuntungan dan ujiannya masing-masing. Artinya, jika ada satu sisi kehidupan dari seseorang itu memperoleh keberuntungan, maka akan ada sisi lain yang mendapati ujian. Namun, Luna tidak sepakat dengan it...