Sebenarnya tidak ada satupun alasan yang membenarkan sikap Luna pada Gio seharian itu, dia benar-benar tidak membalas satupun pesan Gio, hanya membacanya saja. Ajaibnya, Gio juga tidak memohon untuk dimaafkan, karena dia juga tahu kalau dirinya tidak bersalah.Guna menebus semua itu, Luna akhirnya minta Dara untuk mengantarnya ke apartemen Gio. Sebelumnya Luna sudah pastikan kalau Gio pulang ke sana malam ini, bukan ke rumah orang tuanya. Luna juga kabarkan pada Tari kalau dirinya mungkin tidak akan pulang malam ini, karena ini sudah terlalu larut.
Sudah jam 10 malam, Dara saja ragu mengantar Luna ke sana, tapi dia tak bisa menolak permintaan Luna itu, apalagi setelah dia tahu latar belakangnya. Akhirnya dia tetap mengantar Luna ke sana, dan langsung pulang, sesuai permintaan Luna.
Sedangkan Luna sudah berdiri di depan pintu unit Gio, dia sudah menekan belnya, tinggal menunggu si penghuni untuk merespon. Tapi, sepertinya tidak akan mudah. Gio itu jarang mau menerima tamu kalau bukan orang yang dia kenal atau orang yang bilang akan datang. Jadi, terpaksa Luna harus menelfonnya.
"Halo, Luna. Ada apa? Tumben telefon jam segini?" tanya Gio langsung begitu telefon tersambung
"Denger suara bel nggak sih dari tadi? Aku nungguin, nggak dibuka-buka" omel Luna membalas
"Lah, itu kamu? Bentar, bentar"
Beberapa saat berlalu, akhirnya pintu unit itu dibuka juga dari dalam. Luna memasang muka cemberutnya, pura-pura kesal karena tidak dibukakan pintu sejak tadi, dia juga langsung nyelonong masuk ke unit Gio tanpa dipersilakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limitless Love
FanfictionKata orang-orang, setiap manusia itu punya keberuntungan dan ujiannya masing-masing. Artinya, jika ada satu sisi kehidupan dari seseorang itu memperoleh keberuntungan, maka akan ada sisi lain yang mendapati ujian. Namun, Luna tidak sepakat dengan it...