57. Patah Hati Lagi

43 8 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bohong kalau Luna tak paham maksud Gio, karena sesungguhnya dia lebih dari sekadar paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bohong kalau Luna tak paham maksud Gio, karena sesungguhnya dia lebih dari sekadar paham. Yang kembali lagi adalah sikapnya sebagai seorang bawahan, tidak ada lagi panggilan 'Mas' juga tidak ada lagi sikap manis yang disertai kontak fisik. Meskipun terasa sedikit kejam, tapi ini lebih baik dibanding Luna harus bersikap demikian dan Gio merasa semakin diberi harapan.

Ponsel itu Luna letakkan di meja sampingnya. Sekarang dia sedang duduk santai di teras rumah sambil menikmati udara yang sudah lumayan redup dibanding siang tadi. Luna juga baru bangun, tadi begitu sampai rumah, Luna langsung menenangkan diri di kamar sampai ketiduran.

"Lun, Bunda bikin pisang goreng tuh. Mau nggak?" tanya Tari setengah berteriak dari dalam

"Mau" balas Luna

Tidak ada lagi balasan dari Tari, tapi beberapa menit setelahnya, Tari keluar dari rumah sambil membawa sepiring pisang goreng dan segelas teh hangat. Senyum Luna langsung mengembang, jarang sekali dia bisa punya waktu santai di sore hari begini.

"Karena kamu nggak suka teh, jadi Bunda cuma bikin buat sendiri" ujar Tari

Luna tertawa pelan, "Iya, buat Bunda aja"

"Gimana Ve? Tadi Bunda mau nanya-nanya, tapi ternyata kamu ketiduran"

"Luna ngantuk, semaleman nggak bener tidurnya. Ve itu kemarin sempat dioperasi, Bun, tapi lancar kok operasinya. Dia juga udah sadar, cuma emang agak rewel aja karena mungkin ada lukanya yang masih sakit dan shock. Jadi, dari kemarin nggak mau sama Mas Gio, maunya sama Luna aja" jelas Luna santai

"Sekarang udah nggak apa-apa, kan?" tanya Tari

"Kayaknya sih udah nggak apa-apa, Papa sama Mama juga udah sampai tadi. Makanya, Luna pulang" jawab Luna

Tari mengangguk-angguk dengan perasaan iba, sejak kemarin dia cemas sendiri di rumah, ingin menelfon Luna dan bertanya banyak hal pun rasanya enggan, karena dia takut malah mengganggu. Sekarang semua sudah jelas, dan Tari bisa lebih tenang.

"Kalau Nak Gio, dia nggak apa-apa, kan?" tanya Tari

"Mas Gio sempat down, Bun. Karena Ve benar-benar nggak mau sama dia, belum lagi Bang Gavin juga agak beda sikapnya. Cuma Luna yakin, mereka nggak akan nyalahin Mas Gio sih, itu cuma karena mereka sama-sama shock aja" jelas Luna pelan

Limitless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang