Chapter 30

1.3K 84 43
                                    

Khalifah dan Fabiola Kembali Ke dalam rusun dengan perasaan yang tidak baik-baik saja.

Fabiola masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu membuat Ayudi dan Nabila terkejut.

"Ah elah, ketuk dulu napa Fab" Ucap Ayudi.

Fabiola tidak menggubris omongan Ayudi, ia berduduk di tepi kasur sambil melamun dengan mata yang berkaca-kaca membuat Ayudi dan Nabila khawatir dan langsung mendekatinya.

"Fab, lo kenapa?" Tanya Nabila sambil memegang tangan Fabiola.

"Kalo ada masalah lo langsung cerita sama kita Fab, Karena lo selalu jadi tempat curhat kita" Ucap Ayudi.

"Khalifah kasih tau gue kalo dia cinta sama gue, tapi orang tua nya nge jodohin dia sama perempuan pilihan mamanya. Selama ini harapan gue sama khal itu cuma sebatas angan-angan" Kata Fabiola yang membuat air matanya membasahi pipinya.

"Astaga, terus gimana Fab. Kenapa lo gak ngasih tau sama khal suruh batalin" Sahut Ayudi yang langsung memeluk Fabiola.

"Gue, minta dia untuk terima perjodohan itu. Karena gue gak mau dia ngebantah permintaan orang tuanya" Ucap Fabiola dengan nada gemeteran serta air mata yang tak henti keluar.

"Lo sayang juga kan sama khal, kalo lo sayang ayo perjuangin bareng-bareng. Sekeras apapun hati orang tua mereka akan luluh jika berkaitan dengan kebahagiaan anaknya" Kata Nabila sambil mengusap air mata yang terus membasahi pipi Fabiola.

"Gak bisa nab, gue gak berani untuk minta khal bantah perkataan orang tuanya" Sahut Fabiola.

"Fab, apapun cobaannya gue yakin akan ada jalan keluar di depan sana. Ayo lo harus bisa bangkit dan perjuangin bareng-bareng sama khal, jangan sampai semuanya semakin berantakan, Fab" Kata Ayudi sambil mengusap pundak Fabiola.

"Gak bisa, berarti kita berdua sudah di takdir untuk tidak bersatu" Ucap Fabiola yang masih berusaha untuk tersenyum.

Ayudi dan Nabila memeluk erat badan Fabiola yang berkeringat dingin dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

{ Kamar Para Taruna }

Sampai di kamar, Khalifah langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat Gomgom dan Steven kaget.

"Khal, lo kenapa sih tiba-tiba" Tanya Gomgom.

"Diem, gue lagi puyeng" Kata Khalifah ketus.

"Gara-gara dijodohin?" Tanya Steven.

"Kok lo tau?" Sahut Khalifah.

"Gue gak sengaja nguping waktu lo telponan sama mama lo" Sahut Steven.

"Ya, gitu" Ucap Khalifah dengan nada pelan.

"Terus, Fabiola gimana khal" Tanya Gomgom dengan nada pelan.

"Dia minta gue untuk Terima perjodohan itu" Kata Khalifah yang langsung mengambil ponsel nya di atas nakas.

"Tolak, gue gak setuju" Sahut Gomgom.

"Kenapa" Tanya Khalifah dengan raut bingung.

"Lo berbahagia diatas rasa sakit hatinya Fabiola, iya gue tau ini permintaan Fabiola. Tapi apa lo gak mikir gimana perasaan dia dibelakang lo, gimana kalo sekarang dia menangis" Sahut Gomgom.

"Gue juga gak mau Gom, gue cinta sama Fabiola. Tapi apa boleh buat kita harus butuh restu orang tua" Sahut Khalifah.

"Kalo lo cinta sama Fabiola, lo telpon orang tua lo minta mereka datang ke Semarang nanti ketika kita pulang dari kaltim. Langsung lo kasih tahu bahwa perempuan yang lo sayang itu Fabiola bukan perempuan pilihan orang tua lo" Sahut Gomgom dengan nada tegas.

"Gue gak bisa, itu akan membuat Fabiola kecewa" Ucap Khalifah.

"Dia sudah kecewa khal, cuma dia masih bisa memperlihatkan senyuman yang ternyata itu adalah luka buat dia" Sahut Steven.

"Gue, terserah lo aja. Mau lo Terima atau gak itu urusan lo" Ucap Gomgom menepuk pundak Khalifah sebelum keluar dari kamar dengan Steven.

Aku, Kamu Dan Akademi Kepolisian 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang