Chapter 31

1.2K 77 14
                                    

Khalifah meraih ponsel di atas nakas samping kasurnya. Dan langsung mencari kontak mamanya.

*Berdering*

( Call On Mama )

Assalamu'alaikum

wa'alaikumsalam

Ma, khal gak bilang untuk Terima perjodohan ini. Tapi khal minta mama sama papa datang ke Semarang setelah khal selesai latsitardanus

Untuk apa?

Khal, gak mau di jodohin. Khal gak bisa ma

Kenapa, nak? Ini demi kebahagiaan kamu

Ma, ini bukan untuk kebahagiaan khal tapi ini hanya untuk kebahagiaan mama dan papa. Iyakan?

Apa alasan kamu untuk menolak, khal?

Khal sudah mencintai orang lain, ma. Dan dia adalah alasan khal untuk terus bahagia

Siapa?

Fabiola, teman dari akademi Kepolisian

Kamu yakin dia juga cinta sama kamu?

Aku yakin, tidak ada kata yang membuat aku tidak yakin dengan rasa cinta dia ke aku, ma

Tunggu, mama dan papa. Nanti kita bicarakan lagi

Iya, maaf ya. Ma

Gak apa-apa, nak
Assalamu'alaikum

Wa'alaikumsalam

( Call Of )

"Tunggu, di hari ulang tahun kamu. Fab" Gumam Khalifah.

"Aku kasih kamu kejutan, yang tidak akan pernah bisa kamu lupakan sampai kapanpun. Maaf aku tolak permintaan kamu untuk minta aku menerima perjodohan ini, karena sampai kapanpun hati aku, jiwa aku, dan raga aku itu cuma untuk kamu. Tidak akan ada ruang untuk orang lain masuk ke hati aku" Sambungnya.

"Maaf, aku sudah buat kamu sakit hati sekarang. Tapi aku janji setelah ini akan ada kebahagiaan di antara kita berdua" Gumam Khalifah sambil tersenyum tipis dan mengusap air mata yang membasahi pipinya.

{ Disisi lain }

Fabiola termenung di kasurnya sambil memeluk bantal miliknya.

"Tuhan, seperti ini kah hal yang harus aku lalui. Setelah kau beri aku kesempatan untuk merasakan kebahagiaan bersama lelaki itu namun kau beri aku luka di akhir nya" Gumam Fabiola yang membuat air matanya menetes membasahi pipinya.

"Setelah bintang di malam itu yang bersatu dengan langit, kini langit itu akan bersatu kembali dengan sang bulan karena pada dasarnya langit adalah milik bulan bukan milik bintang seutuhnya" Ucap Fabiola.

"Di depan kamu aku berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa sakit hati aku, supaya kamu bisa melihat bahwa aku baik-baik saja setelah aku minta kamu untuk menerima perjodohan ini. Tapi kenyataannya tidak seperti apa yang kamu lihat, khal" Sambung Fabiola.

Gomgom, Steven, Ayudi dan Nabila sedang memikirkan bagaimana cara mempersatukan mereka kembali. Mereka bertukar pikir di taman belakang rusun.

"Baru juga kemarin gue lihat mereka bucin parah walaupun gak ada hubungan" Ucap Ayudi.

"Iya, kita berdua aja udah kaya anak mereka pas ikut jogging kemarin" Sahut Gomgom sambil melirik Steven.

"Terus, ini gimana. Kita harus apa?" Tanya Nabila kebingungan.

"Ya, kita harus minta si khal untuk tolak perjodohan ini. Gak enak tau gak nikah sama orang yang gak kita cinta" Sahut Ayudi.

"Apalagi gak kenal, nanti kita gak akan lihat kebucinan mereka lagi" Ucap Steven.

"Masalahnya, itu manusia keras kepala banget" Sahut Gomgom sambil bolak-balik di depan mereka.

"Yaudah, kita lempar aja kepalanya pakai tabung gas" Sahut Nabila.

"Gak gitu juga, emang lo mau calon polri masuk kantor polisi" Sahut Ayudi.

"Ya, gak juga sih. Terus ini gimana gue ikutan puyeng, mau lepas rasanya kepala gue" Sahut Nabila.

"Kita gak bisa biarin kek gini aja, besok ada kegiatan apa?" Tanya Steven.

"Besok sosialisasi wawasan nusantara" Sahut Gomgom.

"Kita harus bisa ngobrol bareng mereka besok setelah selesai sosialisasi, untuk sekarang gak bisa karena pikiran mereka lagi awur-awuran" Ucap Steven.

"Gue setuju, kita pikirin nanti rencananya di kamar masing-masing aja. Kita semua harus bisa tenangin masing-masing dari mereka, ayo balik kamar masing-masing" Sahut Gomgom langsung berjalan meninggalkan mereka.

"Ayo, Nab" Ucap Ayudi langsung menggandeng tangan Nabila.

Mereka berempat kembali masuk ke dalam rusun, untuk menenangkan teman mereka yang sedang tidak baik-baik saja.

Aku, Kamu Dan Akademi Kepolisian 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang