Chapter 63

1.3K 107 116
                                    

Setelah selesai acara di aula. Khalifah dan Fabiola tidak bertemu karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sore hari. Fabiola berlari sore seperti biasa namun hari ini tidak dengan Khalifah karena dia ada kegiatan lain di Akademi.

Fabiola berlari-lari sore mengitari indah nya kota semarang. Menghirup udara segar dari hembusan angin. Namun, Tiba-tiba ada suara seseorang memanggil Fabiola.

"Heh, Fabiola" Kata Callista.

"Iya, ada apa?" Tanya Fabiola dengan nada tegas.

"Berani banget lo ya, ngerebut Khalifah dari gue. Lo itu gak ada apa-apa nya di banding gue, cantikan juga gue daripada lo" Kata Callista sambil menatap tajam.

"Iya, saya memang tidak secantik anda tetapi saya punya hati yang tidak buruk seperti anda" Sahut Fabiola.

"Lo tuh gak tau diri banget ya, udah ngerebut ngelunjak lagi" Kata Callista.

"Saya, ngelunjak anda bilang? Saya tidak pernah merebut milik siapapun, jika Khalifah memilih saya berarti Anda memang bukan jodoh yang Tuhan takdirkan. Rebut saja jika Khalifah nya mau dengan anda" Sahut Fabiola dengan nada tegas.

"Kurang aja lo, Gue gak akan tinggal diam" Ucap Callista yang ingin menampar Fabiola namun dengan sigap Fabiola menahan Tangan Callista.

"Saya, tidak mau tangan Kotor anda menyentuh pipi saya" Sahut Fabiola.

Saat Fabiola ingin pergi dengan gesit Callista mendorong Fabiola dari belakang membuat ia tersungkur ke tanah, lebih parah nya lagi Callista menginjak tangan Fabiola membuat telapak Tangan nya berdarah sebab gesekan aspal.

"Rasain tuh, gue pergi dulu. Bye" Ucap Callista tersenyum sambil melambaikan tangan nya pada Fabiola.

"Rasa nya sakit banget, tapi gue harus tegar dan terlihat baik-baik saja".

Fabiola pulang ke Akademisi Kepolisian. Saat ia berjalan di tengah-tengah lapangan sambil memegang Telapak tangan nya yang berdarah, Khalifah memanggil nya dan dengan cepat Fabiola menyembunyikan Tangan nya ke belakang.

"Fab, Sendiri aja?" Tanya Khalifah.

"Iya, Khal. Yang lain lagi sibuk" Sahut Fabiola sambil tersenyum.

"Itu tangan kamu kenapa di sembunyikan ke belakang" Ucap Khalifah.

"Gak apa-apa kok" Sahut Fabiola dengan mata Berkaca-kaca.

"Kamu kenapa? Sini aku lihat tangan kamu" Ucap Khalifah yang berusaha meraih tangan Fabiola.

Saat Khalifah berhasil memegang tangan Fabiola ia melihat darah di telapak tangan Fabiola. Fabiola menunduk tidak berani menatap Khalifah.

"Ini tangan kamu kenapa?" Tanya Khalifah.

"Itu tadi jatoh, tapi gak sakit kok" Sahut Fabiola dengan suara gemeteran.

"Fab, Jangan bohong. Aku tahu kamu gimana orang nya, gak mungkin kamu jatoh tanpa ada akibat nya" Kata Khalifah.

"Aku jatuh, di dorong sama Callista terus tangan aku di injek. Ini sakit Khal" Sahut Fabiola dengan nada gemetaran

"Kurang ajar banget itu cewek. Kita masuk ya, aku obatin tangan kamu" Ucap Khalifah membawa Fabiola masuk untuk mengobati tangan nya.

"Tunggu pembalasan gue, Callista" Kata Khalifah dalam hatinya.

"Gue, gak akan tinggal diam setelah lo menyakiti Fabiola" Sambungnya.



Apakah ini kurang greget

Aku, Kamu Dan Akademi Kepolisian 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang