Chapter 77

1.2K 119 121
                                    

( Call On Papa )

Assalamu'alaikum, Pa

Waalaikumsalam, Nak

Papa sama ibu sehat?

Alhamdulillah sehat, kamu disana gimana

Alhamdulillah sehat

Tadi papa lihat kamu, papa bangga banget sama kamu karena sudah lulus. Selamat ya putri ku

Terima kasih banyak papa atas ucapan nya, ini semua berkat doa dan dukungan papa dan ibu

Sama-sama, Aamiin

Papa, ini ada yang mau ngomong

Siapa, nak?

Khalifah

Iya, boleh

Hallo, Om. Apa kabar?

Alhamdulillah sehat, kamu gimana?

Alhamdulillah sehat, om maaf saya mengganggu

Tidak apa-apa nak khalifah

Saya mau ngobrol sama om, sebenarnya mau ngobrol secara langsung tapi kita belum ada waktu cuti

Tidak apa-apa, kamu mau ngobrol apa?

Saya ingin melamar anak om, jika diizinkan. Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan

Kamu ingin melamar putri om, datanglah nak ke rumah kami setelah kalian selesai pendidikan. Kami tunggu kedatangan dan niat baik kamu dan keluarga

Siap om, saya akan berjanji selalu menjadi putri om disini

Saya senang mendengarkan kata yang kamu lontarkan, semoga ini juga akan menjadi yang terbaik untuk Fabiola dan kamu

Aamiin, Terima kasih om sudah meluangkan Waktu untuk kami

Sama-sama nak, kami akan datang saat kalian wisuda. Mungkin kita bisa bertemu

Iya om, saya sangat ingin bertemu dengan om dan tante

Iya, nak

Pa, ini Fabiola

Iya, Fab

Papa setuju?

Dengan dia yang melontarkan kata-kata dari dalam hati nya sendiri, papa yakin dia anak yang baik dan bisa menjadi suami dan juga papa untuk anak-anak mu kelak

Aamiin, Terima kasih untuk doa yang papa lontarkan pada Fabiola dan Khalifah

Selesaikan lah dulu pendidikan kalian, setelah itu pikirkan bagaimana kedepannya

Iya pa, Fabiola tutup telpon nya. Papa sama ibu sehat-sehat disana

Kamu dan Khalifah juga ya

Iya pa, Assalamu'alaikum

Waalaikumsalam

( Call Of )

"Dapat restu dari papa kamu" Ucap Khalifah sambil tersenyum.

"Papa gak ada bilang" Sahut Fabiola.

"Tanpa papa kamu bilang aku juga tau dia ngerestuin" Ucap Khalifah.

"Cie, senang banget habis ngobrol sama papa" Sahut Fabiola sambil tersenyum jahil.

"Iya, ayo ajak aku ke lampung" Ucap Khalifah.

"Tunggu cuti dulu, mana bisa kita sekarang ke lampung" Sahut Fabiola.

"Terima kasih ya, udah bolehin aku bicara sama papa kamu" Ucap Khalifah.

"Iya, sama-sama" Sahut Fabiola.

Khalifah menarik Fabiola untuk bersandar di pundak nya, ia mengusap lembut kepala Fabiola dengan kasih sayang.

"Kita berjuang bareng-bareng ya, selama aku ada di samping kamu semua nya akan baik-baik saja. Tidak akan ku biarkan orang lain menyakiti bahkan membuat kamu menangis, jika ada pun aku tidak akan rela atas perbuatan nya. Selama 4 tahun kita menjalani hari-hari bersama di Akademi Kepolisian ini, tetapi kita akan bersama kembali dan pulang ke rumah yang sama suatu hari nanti. Nanti kita bikin rumah yang di dalam nya tidak berisik ya, yang di dalam nya penuh dengan kebahagiaan, canda dan tawa ya" Kata Khalifah sambil mengusap Kepala Fabiola.

"Iya, aku berharap cinta kamu tidak akan pernah pudar untuk aku begitupun juga sebaliknya. Tuhan menempatkan perasaan terbaik yang aku miliki untuk mu, aku tidak pernah berfikir bahwa kamu lah yang akan menjadi pasangan ku di masa yang akan datang. Aku terlalu sibuk memikirkan untuk menuju masa depan sehingga aku tidak menyadari ada laki-laki yang menitipkan perasaan terbaik nya untuk ku di kala itu, kamu pernah membuat aku menangis tapi kamu tidak bisa membuat aku benci sekalipun. Di saat aku lelah kamu datang sebagai vitamin nya untuk membuat aku kembali semangat melanjutkan kegiatan di hari esok, kita saling melengkapi saling menguatkan satu sama lain. Ini akan menjadi bekal untuk kita berdua suatu saat nanti jika membangun rumah tangga bersama" Sahut Fabiola dengan tanpa ia sadari air mata nya mengalir membasahi pipi nya.

"Sayang, Tuhan tahu mana yang baik dan mana yang tidak. Jika tidak baik Tuhan jauhkan dan jika baik maka akan Tuhan dekatkan, jika kamu lelah pulang lah kepada aku sampai kapan pun aku akan menjadi rumah ternyaman mu setelah orang tua mu. Semakin kita berjalan ke depan semakin banyak rintangan yang harus kita lewati, jangan pernah lepaskan genggaman ku kita harus melewatinya semua Bareng-bareng" Ucap Khalifah sambil mengusap Air mata yang terus membasahi Pipi Fabiola.

Bintang di malam ini serta langit malam yang gelap akan menjadi saksi cinta mereka. Khalifah memeluk erat badan Fabiola, ia mengusap lembut punggung Fabiola. Menyalurkan rasa nyaman dan sayang di antara mereka.

"I love you, Fabiola" Ucap Khalifah sambil mencium pucuk kepala Fabiola dan mengusap punggung Fabiola dengan penuh kasih sayang.

"I love you to, Khalifah" Sahut Fabiola sambil tersenyum menatap mata Khalifah.












Aku gak kuat nulis ini, nangis gak berhenti

Aku, Kamu Dan Akademi Kepolisian 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang