buku pertama !

2.1K 222 14
                                    

saat ini ruangan kecil, pengap dengan peneragan yang minim menjadi tempat salma duduk. mengusap perut buncitnya dengan sesekali menarik nafas gusar

banyak kehawatiran yang sedang melanda salma, meski ia ditemani oleh laleki yang akan selalu menjaganya sama seperti sang suami tetapi tetap saja hati salma tidak tenang memikirkan reaksi rony nantinya!

" salma" lirih papa gara

salma mengalihkan pandagannya ke belakang, melempar senyum terbaiknya untuk seseorang yang menghadirkannya kedunia sekaligus orang yang menolak kehadirannya di dunia ini

" apa kabar pah?" tanya salma

yah disini lah salma sekarang menjenguk sang papah kelapas demi menuntaskan halaman dalam bukunya yang akan ia tutup dan mengantinya dengan buku yang baru

" papah baik-baik saja sal."

" apa boleh papa peluk salma?"

salma mengangguk sebagai jawaban, membuka lebar tangannya untuk papa gara–dan untuk sekian kalinya salma merasa kupu-kupu menyerang hatinya

lama, cukup lama mereka berpelukan menumpahkan sesak didada dengan derai air mata yang menorobos deras dari tempatnya bernaung

" maaf kan papah sal, mungkin kamu menganggap papa hanya bersamdiwara semata, tapi yang haru kamu tau papa benar-benar menyesal pernah menolak kehadiran anak seperti dirimu" ucap papa gara

salma menarik nafasnya dalam-dalam. sepersekian detik kemudian ia mengambil tangan papa gara mengengamnya dengan erat

" tidak ada alasan untuk salma menilai papah bersandiwara, maka jika memang ini hanya ekting belaka terus lah melakoni peran ini pah! karena salma ingin merasakan kasih sayang papah meski hanya sebatas drama" ucap salma pelan

bak tertancap beribu pisau papa gara merasakan sesak yang amat sesak didadanya. seburuk itukah dirinya tuhan?

air mata papa gara kembali jatuh membasahi punggung tangan salma
" maaf sal, maafkan papah. papah terlalu berdosa padamu hingga papa bingung menebusnya harus dengan cara apa hiks hiks" ucap papa gara terisak

lelaki paruh baya itu menunduk–menyembunyikan wajahnya diatas meja

" tidak perlu minta maaf pah, salma tidak ingin dunia menilai salma durhaka karena membiarkan orang yang membuat salma ada didunia ini mengucap maaf pada diri yang masih seumur jagung dibanding papah" ucap salma lirih

" bahkan papah tidak perlu bingung cara menebus segalanya, cukup sayangi salma seperti seorang anak dan memanusiakan salma layaknya manusia" imbuh salma dengan air mata dipipinya

sial... lagi-lagi papa gara merasa tertampar dengan ucapan salma. ucapan yang papa gara yakini dari lubuh hati yang paling dalam!

" kamu memang gambaran seorang malaikat sal, bagaimana bisa papa membenci kamu dulu hiks hiks"

" papah berjanji setelah papah keluar dari sini, papah akan menyayangi kamu secara ugal-ugalan sampai kamu lupa papah pernah jahat padamu" ucap ayah gery menatap lekat netra salma

" tidak.. tidak perlu menunggu hingga papah keluar dari sini. papah bisa menyayangi salma dari sini dengan selalu menyelip nama salma dalam doa papah pada saat berserah pada tuhan, dalam sujud yang menenagkan itu" balas salma

papa gara menarik nafasnya, tertunduk malu dihadapan putrinya

bisa-bisanya salma meminta namanya terselip dalam doa, sementara niat mengambil wudhu saja papa gara sudah lupa!

" maaf kan papah sal, dendam dan kenikmatan duniawi nyatanya membuat papah kini begitu jauh dari tuhan"ucap papa gara lirih

salma menarik kurva diwajahnya.

" perbaiki pah, perbaiki ibadah papah, kembalilah pada jalan yang benar bersama allah. selagi masih ada waktunya, karena ajal manusia rahasia tuhan yang paling menakutkan bagi setiap manusia yang mungkin saja bekal akhiratnya masih sangat minim" ucap salma

papa gara menatap nanar pada salma. anaknya putrinya ini mengajarkan dirinya tentang agama.

malu, malu sekali rasanya tuhan!

" terimakasi nak, papah akan perbaiki ibadah papah sampai tuhan memaafkan kesalahan papah!"

" kesempatan kedua yang hari ini salma berikan pada papa sangatlah berharga, sunguh berharga"

salma hanya tersenyum menatap perubahan dari sang papah. hatinya serasa lega telah menyelesaikan masalah paling pelik dalam hidupnya!

" salma pamit pah, kak rony sebentar lagi akan sampai dirumah" ucap salma mengambil tangan papa gara

cup...

salma mencium pungung tangan papa gara!

" salma pamit, assalamualaikum"

belum, belum sempat kakinya keluar dari ruangan yang menjadi saksi bisu kembali membaiknya hubungan seorang ayah dan putri kecilnya

papa gara kembali memanggil salma

" salma"

" boleh papah memegang cucu, papah yang berada dalam kandugan mu sayang?" ucap papa gara

damn!

" tentu pah, tentu saja boleh hiks hiks" isak salma tersenyum

papa gara menaruh jari-jarinya diatas perut buncit salma, mengelusnya lembut

" sehat-sehat cucu opah, maaf karena pernah menolak kehadiran kamu dan ibumu" ucap papa gara

setelah moment singkat itu salma kembali melanjutkan langkahnya menemui ayah gery yang menunggunya diluar ruangan


***

" kak rony" kaget salma melihat rony berdiri di depan ruangan tadi

rony berdiri membuka tangannya lebar-lebar. siap menyambut tubuh rapuh sang wanita

maka dengan cepat salma merigsek masuk ke dalam dekapan hangat rony, mencari candu yang selalu salma rindukan, yaitu detak jantung milik rony paradipta

" selamat sayang, buku kamu selesai, halaman paling pelik itu berhasil selesai dengan senyuman diakhirnya" ucap rony mengusap punggung salma

salma mengangguk samar dalam pelukan rony, bibirnya masih keluh hanya untuk berucap satu kata saja

" kamu hebat, aku bangga menjadikanmu wanita tempat buah hatiku bersemayam sembilang bulan lamanya. wanita berhati malaikat berparas bidadari" ucap rony lagi-lagi berhasil membuat salma disingahi berbagai kupu-kupu

" terimakasi kak, aku hebat karena kamu berada disetiap proses perjalanan tumbuhnya sayap ini"

" terimakasi sudah menepati janjimu untuk menemani tumbuhnya sayap salma kaluna, sampai aku mengepakkannya dengan bangga"ucap salma menjeda

" memamerkan pada dunia bahwa aku indah karena bantuan punggung kokoh tempat ku menumpahkan segala luka yang sempat kunikmati dengan derai air mata!" lanjut salma meneteskan air mata bahagia

rony menyatukan keningnya dengan salma, memberikan penguatan melalui energi positif dari pikirannya

" perjalanan masih panjang, jadi kumohon tetap disini selamanya"lirih rony

" pasti, selama ada kamu aku juga disini menemani proses tumbuh seorang lelaki baik seperti dirimu"balas salma juga lirih



***
Lapak author

Hai guys dukung terus karya salma dan rony jadikan interaksi mereka mood boster untuk kita

lagi trend sad ending yah?
pada kenapa sih?
demen banget nagis!


Keep streming
mengapa-rony parulian
sepenuh hati-rony parulian
bunga hati-salma salsabil
rumah-salma salsabil
boleh juga-salma salsabil


Jangan lupa di vote dan komentar yah warga sayang 😭




SEE YOU 🙌


DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang