kini salma telah berada di dalam ruang rawatnya ditemani nabila dan bunda nisa sementara yang lainnya menyiapkan kepulangan jenazah novia ke rumah duka. saat ini pun ibu dan adik novia sedang dalam perjalanan pulang ke jakarta setelah sebelumnya mereka berlibur ke lombok
" permisi bu salma, saya mau lepas infusnya ya bu" ucap suster mendekati salma
yah salma memaksa untuk keluar dari rumah sakit karena ia ingin menyaksikan prosesi pemakaman sahabatnya sebelum nantinya mereka tak dapat bertemu kembali. Rony pun sebenernya bersikeras menolak permintaan salma namun dengan segala bujuk rayu salma yang dibantu pula oleh bunda nisa membuat rony akhirnya luluh
" sayang, are you oke?" tanya rony mengelus kepala salma
salma menatap rony sendu seolah memberi tau rony dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini
" udah nagisnya nanti lagi kasihan itu mata udah ga keliatan, jadi cindo istri aku yang cantik ini deh" ledek rony berusaha membuat salma tertawa dan tak menagis
" kak, apa setelah ini akan ada yang hilang dari aku? atau memang benar kata papa kalau aku pembawa sial?"tanya salma membuat rony tertegun
rony mengambil posisi di samping salma duduk mengengam tangan wanita terhebatnya dengan erat matanya pun seolah berbicara jika pikiran salma tengah salah saat ini
" sayang di dunia ini ga ada yang namanya pembawa sial, segala sesuatu yang terjadi itu merupakan takdir tuhan bahkan dengan sekeras apapun kita menolak jika tuhan menakdirkan itu terjadi maka akan terjadi. tidak ada satupun tanggal, hari, bulan tahun dan manusia yang menjadi sumber pembawa mala petaka dan hal buruk lainnya" ucap rony merapikan anak rambut salma yang keluar dari hijab instannya
" tapi kak entah mengapa hati dan pikiranku mengatakan seperti itu. dari semua masalah yang ada sumbernya diriku" balas salma kini berkaca-kaca
" jika ada sunber masalah mungkin itu aku sayang bukan kamu. andai saja aku lebih berhati-hati malam itu mana mungkin kamu berada dalam situasi seperti ini. jadi stop menyalahkan dirimu karena segala kesalahan ada di aku, tolong maafkan aku sayang" balas rony menunduk
" kak, kenapa nunduk?" tanya salma mengagkat dagu rony
" kalau ditanya titik terbaik dalam hidupku itu apa, pasti dengan sadar aku akan menjawab titik terbaik dalam hidupku ketika bertemu dengan lelaki baik yang rela membadut demi raga wanita yang lukanya terlalu banyak ini. selama ini kamu selalu punya cara tersendiri untuk buat aku ketawa kak, tidak ada alasan yang pas untuk kamu mengucap maaf"
" dua garis yang tertera di tespek waktu itu membuat aku sadar bahwa tuhan selalu punya cara untuk membuat hambanya berada dalam lingkaran bahagia yang amerta. kini aku juga sadar kesalahanku adalah menyalahkan diriku atas kesalahan orang lain. bahkan mungkin bukan manusia dalangnya tapi keegoisan yang berhasil mengerogoti hati suci seorang manusia" ucap salma panjang lebar
rony menubrukan dirinya pada salma terisak di bahu sang istri tercinta, jika kalian berfikir rony cengeng kalian salah karena rony hanya ingin memperlihatkan kerapuhannya pada raga yang sering ia sebut dengan "rumah"
" nak, bunda tau menjadi kalian tidak lah mudah tetapi bunda bangga melihat kalian berdua. di umur yang masih belum matang ini kalian bisa saling menguatkan saling mengisi celah dalam diri masing-masing, jujur jika bunda menjadi kalian mungkin bunda tidak mampu menjalaninnya"
" tetaplah seperti ini, berpegangan tangan dengan erat sampai ombak besar itu bosan menerpa kalian dan akhirnya surut dengan sendirinya"ucap bunda nisa mengusap punggung kedua anaknya yang sedang berpelukan
salma dan rony melepaskan pelukan mereka masing-masing saling menatap sebentar sebelum kedua anak baik itu masuk ke dalam dekapan wanita di depan mereka.wanita hebat dengan segala pola fikir bijaknya, wanita yang selalu berhasil melelapkan mereka dalam peluknya sangking nyamannya

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Teen FictionKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣