Minder?

2.1K 181 5
                                    

Matahari menerobos masuk melalui celah jendela membuat Salma membuka kedua matanya perlahan dan pandagan yang pertama kali Salma lihat mampu membuat hatinya menghangat!

Gambaran seorang ayah yang sosoknya selalu Salma inginkan pagi ini ia melihatnya pada Rony, lelaki muda yang baru saja resmi menjadi ayah dari seorang bayi laki-laki itu terlihat sedang mengendong putra mereka sambil menyodorkan botol susu

" Terima kasih dan Maaf Rony Paradipta, terima kasih karenamu aku tau masih ada sisi dunia yang indah dan maaf aku belum bisa menjadi sosok istri dan ibu yang sempurna"

" jujur saja aku minder kak padamu, kamu mampu menjalankan peran kamu sebagai suami dan ayah untuk aku dan anak kita dengan baik sementara aku? Bahkan mengasihi putra kita dengan asiku saja aku tidak bisa!" *batin Salma tersenyum kecut

Sementara itu Rony yang merasa sedang di perhatikan oleh seseorang membalikan badannya ke belakang dan saat itu lah netrannya bertemu dengan kedua binar mata Salma yang juga sedang menatapnya

" Selamat pagi sayang! Gimana keaadaan kamu sudah lebih baik kan?" Ucap Rony berjalan dengan bayi dalam gendongannya mendekati Salma

Salma tersenyum " alhamdulilah kak, kamu ga tidur semalaman yah?" Kini Salma yang melempar pertanyaan

" Semalam mataku rasanya menolak untuk terpejam, aku gak pernah nyangka aku akan jadi seorang ayah secepat ini sayang" Balas Rony menatap wajah teduh putrannya

" adek udah minum susunya kak?"Tanya Salma dengan nada yang sulit diartikan membuat Rony kontan mengalihkan pandagannya

" Alhamdulilah udah sayang, adek minumnya juga lahap" Jawab Rony menyerahkan bayi mungil itu kedalama gendongan Salma

Salma memandang wajah putranya lamat, sebelah tangannya terulur mengusap dahi bayi kecil itu penuh dengan kasih sayang. Hingga tanpa terasa dalam binar kedua matanya luruh sebulir air mata melintasi pipi chubby Salma

" kamu kenapa yang? Kok nagis sih?" Tanya Rony mengusap punggung Salma lembut

" Aku merasa menjadi ibu yang gagal untuk Adek, dia baru saja lahir dan melihat dunia tubuhnya masih ringkih dan melunak, dia belum mampu mengunyah bahkan gigi pun dia belum punya. Satu-satunya cara adek untuk bertahan yah melalui bantuan asi sementara aku? Asi ku hanya sedikit dan itu belum cukup untuk adek kak" Ucap Salma pelan

nafas berat Rony hembuskan lelaki itu tak menyiapkan jawaban atas setiap tutur kata yang baru saja Salma lontarkan

" Sayang ini hanya tentang waktu, kita baru menjadi orang tua dan itu bukanlah hal yang mudah. Kamu tidak memberikan Asi kamu juga ada alsannya bukan kemauan kamu sayang tapi takdir yang mengoresnya seperti ini!!"

" usia kamu masih sangat muda untuk mempunyai anak Ca wajar saja bila Asimu tidak lancar dan hanya sedikit." Sambar bunda Nisa yang baru tiba di Ruangan Salma dan sempat mendegar keluhan menantu kesayangannya itu

Bunda nisa membawa dirinya untuk duduk tepat di samping Salma, membawa kepala wanita itu bersandar di dadanya. Sunguh ia menyayangi Salma bukan lagi sebagai menantunya melainkan anak perempuannya yang patut ia bimbing untuk menjadi seorang ibu yang hebat

Oekkk... oekkk.... oekkkkk

Tangisan bayi terdegar memenuhi seluruh ruangan membuat Rony yang sudah duduk di sofa yang berada dalam ruangan itu bersama Ayah gery dan Paul mendekat kearah brankar

" sutt suttt cup-cup sayang jangan nagis yah" Monolog Salma berusaha menenagkan tangis dari bayinya namun tetap saja bayi itu menagis hingga wajahnya memerah

Bunda Nisa yang melihat Salma cukup kesusahan meredakan tangis dari cucunya berinisiatif mengambil alih bayi dalam gendongan Salma kedalam gendongannya. Wanita paruh baya itu menimang sang cucu dengan penuh kelembutan hingga suara tangis yang tadinya menggema kini sirna sudah!!

" Ron kamu pindahin ke box baby aja dulu biar tenang tidurnya" Ucap bunda Nisa menyerahkan cucunya pada Rony untuk kembali ke boxnya

" Hai putri ayah yang cantik! Selamat dan terima kasih karena sudah melahirkan cucu ayah, penerus tahta keluarga paradipta. Dia sangat tampan layak ayahnya tetapi ayah berharap hatinya selembut  bundanya yang memiliki hati seluas samudra dengan beribu kata maaf di dalamnya" Tutur ayah Gery tulus

" Selamat yah adek abang, abang yakin caca bisa jadi ibu yang baik untuk ponakan abang yang gantengnya melebihi bapaknya itu"Imbuh Paul terkekeh

Salma menerbitkan senyumnya di balik semua mendung yang ia rasakan Salma akan tetap tersenyum di hadapan mereka semua! Orang-orang tulus dengan segala tuturnya yang selalu menyentuh hati

"  Terima kasih yah, bang. Caca akan selalu berusah menjadi seorang ibu yang sempurna untuk anak caca dan tentunya caca butuh bantuan dari bunda" Balas Salma

" tidak perlu menjadi sempurna sayang, karena ada aku yang juga akan memyempurnakannya" Sahut Rony mengelus kepala Salma yang terbalut hijab instan

***
Lapak Author

Hai warga dukung terus karya Salma dan Rony jadikan interaksi mereka mood boster untuk kita

Hei kalian akhirnya Author bisa kembali menyapa kalian semua. Maaf yah author sekarang jarang banget up, tapi akan selalu author usahakan untuk menulis!!

Terima kasih banyak untuk kalian semua geng yang sudah menunggu author bahkan ada juga yang maraton, ada yang balik lagi ke part sebelumnya cuma buat komen lanjut. Thank you 😭😭


Keep streming karya-karya Salma dan Rony di seluruh platform music 🎸



Jangan lupa vote dan komen onty and uncle online ade.... 🙈





SEE YOU 🙌
Terima Kasih

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang