perjalanan panjang penuh akan tanya yang bersemayam dalam benak, membawa laju mobil methalic silver yang dikemudiakan paul berhenti di halaman berumput hijau yang luas
salma turun dari mobil, netranya langsung berkelana bebas melihat pemandagan di depan sana. rumah sederhana bernuansa khas kayu vernisan dengan teras yang penuh akan canda dan tawa dari mereka anak malang yang dilahidirkan rahim semesta!
" panti asuhan kasi ibu" cicit salma membaca papan kecil disana
salma mengalihkan pandaganya pada semua orang dibelakannya yang sedang tersenyum kearahnya
" maksud ayah, bawa salma kesini untuk apa? ada apa disini?" tanya salma mengernyit bingung
" bukan ayah, lebih tepatnya ini ide dari bunda" jawab bunda nisa
" bunda membawa caca kesini untuk memperlihatkan ke caca bahwa masih ada mereka yang lebih malang dari caca. bunda juga ingin caca belajar dan beradaptasi dengan situsi yang mungkin akan caca hadapi di bali nanti"
" bunda tidak selalu ada di setiap langkah caca maka dari itu selagi bunda masih ada waktu, bunda akan mengajari caca bagaimana sikap seorang ibu pada anaknya nanti"
bunda nisa menjelaskan dengan senyuman kebahagian, walau dalam benaknya sedang ada gejolak yang sulit ditafsirkan lisan!
salma menjatuhkan air matanya kembali, entah apa karma baik yang sedang menimpa salma saat ini sampai-sampai mendapatkan mertua sebaik bunda nisa dan ayah gery. orang tua dengan pemikiran dewasa yang amat luar biasa menenangkan lisannya!
" terimakasi bunda, caca bener-benar terimakasih. bunda telah menjadi sebuah perwujudan malaikat yang datang tanpa aba-aba, menebar kehangat hingga ke punjuru ruang hampa hati seorang salma kaluna" ucap salma menitikan ari matanya terharu
bunda nisa membuka lebar tanganya menyambut tubuh salma yang ia yakini akan limbung sebentar lagi ke pelukan hangatnya
" sampai kapan pun, caca ga boleh merasa sendirian karena ada bunda yang akan selalu ada di hati caca bersama mama caca yang sudah berada di syurga, izinkan bunda menduduki tempat yang setara dengan mama. maka bunda janji akan berusaha sebaik mungkin menjadi peran ibu dalam drama caca yang belum sempat usai"ucap bunda nisa ikut menitikan air mata
tanpa sadar pasang mata yang ikut menyaksikan kasih sayang seorang ibu yang tak pernah usai ini, juga ikut menitikan air mata haru mereka
" udah ah, kenapa jadi melow gini sih" seru nabila menghapus jejak air mata disudut matanya
salma melerai peluknya melempar senyum pada bunda nisa yang juga dibalas tak kala manis dari salma!
***
setelah drama di halaman panti tadi, kini salma, bunda nisa, ibu panti dan nabila sudah berada di dapur. memasak hidangan untuk anak-anak panti yang sudah kelaparan
" nak rony keliatan bahagian banget ya main sama anak-anak panti, ga kebayang kalau nanti anaknya lahir dia akan sebahagia apa" cicit ibu panti menghadirkan senyum diwajah salma
dengan segera salma menolehkan kepalanya menatap kurva sabit yang terbit di wajah tampan suaminya lewat jendela besar yang terhubung langsung ke halaman panti
" tuhan bisakah waktu berhenti sebentar disini, salma bahagia di menit ini tuhan!" *batin salma
lamunan salma harus goyah kala ada tangan kecil menarik ujung bajunya!
" hai anak manis, nama kamu siapa nak?" tanya salma tersenyum ramah
" nama atu cici ante" balas cici si gadis manis berambut coklat
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Teen FictionKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣