"SALMAAA!"mereka semua yang berada di ruang tunggu segera berlari menghapiri salma, rony menjadi orang pertama yang sampai dengan kasar ia mengeser pintu sekat lalu bersimpuh mengagkat salma dalam gendongannya dengan perlahan rony menidurkan badan salma diatas brankarnya
ayah gery yang kepalang panik berlari keluar dari ruangan salma menuju ruangan dokter, tak berselang lama dokter chintya dan ayah gery berjalan tergesa-gesa menuju tempat salma berada
" permisi pak, kalian bisa menunggu di luar" ucap dokter chintya
" dok biarkan saya disini" balas rony engan melepas gengaman tangannya pada salma
" tolong kerja samanya pak, pasien dalam bahaya kami harus mengambil tindakan jangan memperlembat pekerjaan kami"balas dokter chintya
" ron ayo keluar dulu nak" ucap bunda nisa menarik lengan rony
" sayang aku keluar dulu yah, yang kuat sayang demi aku love you istri"bisik rony sebelum berlalu pergi
sepeningalan rony dokter chintya dan beberapa orang suster mulai melakukan tugas mereka sebagai seorang dokter, melakukan penaganan terbaik bagi kesehatan setip pasiennya
sementara diluar ruangan rony terduduk lemas menyandarkan kepalanya di pundak bunda nisa sebelah kanan dan paul bersandar di sebelah kiri bunda nisa mereka bertiga berusaha saling menguatkan satu sama lain
" tuhan selamatkan putriku dia terlalu berharga untuk pergi meninggalkan kami," batin ayah gery
nabila yang berdiri tak jauh dari ayah gery merasakan tubuhnya sudah begitu lemah dengan lirih nabila memanggil ayah gery namun sayang ketika ayah gery menoleh nabila ambruk kelantai
" nabila" sentak paul berdiri dari duduknya menghampiri nabila
" bawa ke UGD cepat" intrupsi ayah gery
paul mengangkat tubuh nabila ala bridal style membawanya dengan sedikit berlari menuju unit gawat darurat rs medika husada
" pak, bu" panggil dokter chintya
seruan dokter membuat pandagan mereka kembali tertuju pada pintu yang terbuka dan menampilkan wanita cantik dengan jaz putih kebangaannya
" bagaimana istri dan anak saya dok"ucap rony menghampiri
" kondisi ibu salma sangat lemah stres yang dialami ibu salma menjadi pemicu detak jantung bayi ikut melemah, untuk saat ini kami bisa menagani masalah ini namun jika hal inu terus berlanjut pada ibu salma saya memprediksi kelahiran lebih cepat dapat terjadi dan bahkan sampai kemungkinan terburuk yaitu keguguran" papar dokter chintya menjelaskan
bagai tertancap beribu pisau hati rony begitu sakit mendegar kemungkinan-kemungkinan terburuk yang dapat mengancam nyawa istri dan anaknya, tuhan jika posisi salma bisa tergantikan rony ingin mengantikan posisi salma menahan semua luka yang ada
" tolong bapak dan ibu jangan terlalu membebani ibu salma degan pikiran-pikiran yang berat," ucap dokter chintya memberikan arahan pada ayah gery dan bunda nisa
" baik dok, apa kami boleh masuk?" tanya ayah gery
" bisa pak, tetapi mungkin ibu salma akan sadar setengah jam lagi itu karena efek obat yang saya berikan,kalau begitu saya permisi" balas dokter chintya berlalu pergi
maka setelah kepergian dokter, ayah gery, bunda nisa dan rony segara berlalu kedalam ruangan salma menegok keadaan kesayangan mereka bertiga yang kini tengah terbaring lemah dan bertaruh nyawa demi nyawa lainnya
°°°
ditempat lain di ruang UGD paul masih setia mengengam tangan nabila yang diinfus, akibat kelahan dan terlalu banyak menagis nabila harus ikut terabring di atas dinginya brankar rumah sakit
![](https://img.wattpad.com/cover/361681164-288-k855769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Teen FictionKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣